StatusAceh.Net - Saiful Cage, mantan komandan operasi Gerakan Aceh Merdeka daerah III Wilayah Linge (Aceh Tengah dan Bener Meriah), mengaku ikut mengelola tanah di lahan Prabowo yang terbentang di Kabupaten Bener Meriah.
Ia mengelola lahan sebanyak 1,5 hektare, tepatnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah. Saiful juga sempat menikmati hasil penjualan kayu pinus dari lahan yang dikelolanya.
Ia juga membantah bahwa eks GAM di sana tidak ada yang mengelola lahan milik Prabowo di bawah PT Tusam Hutani Lestari. Khususnya mantan kombatan yang berada di Pintu Rime Gayo.
"Tanah itu kami juga kelola. Semua kombatan yang ada di Pintu Rime Gayo itu semua punya lahan di situ," kata Saiful saat ditemui di Sekber pemenangan Prabowo-Sandi di Banda Aceh, Rabu, 27 Februari 2019.
Terakhir, ia mengelola lahan itu saat beroperasinya PT Kertas Kraft Aceh (KKA) yang sudah berhenti beroperasi sejak 2007 lalu. Dulu pihaknya menebang pohon pinus di area lahan PT THL tanpa izin dan tidak ada yang melarang, dan dikhususkan bagi masyarakat setempat.
Sehingga saat ini lahan 1,5 hektare yang digarapnya terbengkalai, karena tidak ada modal untuk menanam tanaman lain. Tanaman yang hidup di wilayah itu selain pinus, kata dia, bagus ditanami serei.
"Tidak sanggup kita garap lagi kalau tidak ada modal. Kalau ada misalnya yang kasih modal apakah Pak Prabowo atau Jokowi ya silakan, siapa pun itu," ujarnya.
Di samping itu, ia ikut mengomentari 11 mantan kombatan GAM yang melaporkan Sandiaga Uno dan Dahnil Anzar ke polisi pada Selasa kemarin, 26 Februari 2019. Karena mereka merasa dituduh telah mengelola lahan Prabowo. Kata Saiful, mereka hanya mencari panggung.
"Yang sudah diambil (lahan) rekan-rekan GAM jangan dipermasalahkan. Dia kan (Joni Suryawan, yang melaporkan Sandiaga dan Dahnil) seorang caleg, ya urus diri sendiri saja, jangan yang lain-lain dulu," katanya.
Saiful juga siap jika diminta untuk menunjukkan lahan yang digarapnya dan eks kombatan GAM lainnya di atas lahan milik Prabowo.
"Kami siap tunjukkan lahan yang kami garap. Kalau perlu kita cek ke lapangan sekarang," tegasnya. | Vivanews
Ia mengelola lahan sebanyak 1,5 hektare, tepatnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah. Saiful juga sempat menikmati hasil penjualan kayu pinus dari lahan yang dikelolanya.
Ia juga membantah bahwa eks GAM di sana tidak ada yang mengelola lahan milik Prabowo di bawah PT Tusam Hutani Lestari. Khususnya mantan kombatan yang berada di Pintu Rime Gayo.
"Tanah itu kami juga kelola. Semua kombatan yang ada di Pintu Rime Gayo itu semua punya lahan di situ," kata Saiful saat ditemui di Sekber pemenangan Prabowo-Sandi di Banda Aceh, Rabu, 27 Februari 2019.
Terakhir, ia mengelola lahan itu saat beroperasinya PT Kertas Kraft Aceh (KKA) yang sudah berhenti beroperasi sejak 2007 lalu. Dulu pihaknya menebang pohon pinus di area lahan PT THL tanpa izin dan tidak ada yang melarang, dan dikhususkan bagi masyarakat setempat.
Sehingga saat ini lahan 1,5 hektare yang digarapnya terbengkalai, karena tidak ada modal untuk menanam tanaman lain. Tanaman yang hidup di wilayah itu selain pinus, kata dia, bagus ditanami serei.
"Tidak sanggup kita garap lagi kalau tidak ada modal. Kalau ada misalnya yang kasih modal apakah Pak Prabowo atau Jokowi ya silakan, siapa pun itu," ujarnya.
Di samping itu, ia ikut mengomentari 11 mantan kombatan GAM yang melaporkan Sandiaga Uno dan Dahnil Anzar ke polisi pada Selasa kemarin, 26 Februari 2019. Karena mereka merasa dituduh telah mengelola lahan Prabowo. Kata Saiful, mereka hanya mencari panggung.
"Yang sudah diambil (lahan) rekan-rekan GAM jangan dipermasalahkan. Dia kan (Joni Suryawan, yang melaporkan Sandiaga dan Dahnil) seorang caleg, ya urus diri sendiri saja, jangan yang lain-lain dulu," katanya.
Saiful juga siap jika diminta untuk menunjukkan lahan yang digarapnya dan eks kombatan GAM lainnya di atas lahan milik Prabowo.
"Kami siap tunjukkan lahan yang kami garap. Kalau perlu kita cek ke lapangan sekarang," tegasnya. | Vivanews
loading...
Post a Comment