![]() |
Foto: Razia pengemis Aceh (datuk/detikcom) |
Lhokseumawe - Pemerintah Kota Lhokseumawe merazia gelandangan dan pengemis untuk menciptakan kenyamanan bagi masyarakat. Keberadaan pengemis kian menjamur setiap hari baik berada di lampu merah serta berkeliling ke setiap warung kopi.
Mereka sempat ditangkap dan dibina, kemudian dilepas. Namun setelah itu mereka kembali lagi beraksi meminta-minta di jalanan.
"Pengemis kian menjamur di Lhokseumawe. Kami melakukan razia, untuk menertibkan kemudian membina sehingga tidak mengulangi hal demikian," kata Kadis Sosial dan Ketenagakerjaan Lhokseumawe Ridwan Jalil kepada wartawan, Senin (26/11/2018).
Mereka sempat ditangkap dan dibina, kemudian dilepas. Namun setelah itu mereka kembali lagi beraksi meminta-minta di jalanan.
"Pengemis kian menjamur di Lhokseumawe. Kami melakukan razia, untuk menertibkan kemudian membina sehingga tidak mengulangi hal demikian," kata Kadis Sosial dan Ketenagakerjaan Lhokseumawe Ridwan Jalil kepada wartawan, Senin (26/11/2018).
Ridwan menyebutkan ada sekitar 24 orang pengemis yang berhasil terjaring razia pihaknya bersama Satpol PP di Lhokseumawe. Setelah diamankan, mereka kemudian di bawa ke kantor Satpol PP untuk didata dan diberikan pembinaan.
"Setelah kita data, mereka ternyata banyak yang dari luar Lhokseumawe. Ada yang dari Bireun, Aceh Utara dan Aceh Timur. Saya sudah memberikan arahan kepada mereka bahwa jangan menjadikan mengemis itu sebagai pekerjaan utama," sebut Ridwan.
Kata Ridwan, kalau penduduk asli Lhokseumawe silahkan saja datang ke Kantor Dinsosnaker. Nanti akan diberdayakan sehingga mampu bekerja tanpa harus mengemis.
Sementara salah seorang pengemis, Dahlan (68) warga Aceh Utara mengatakan dia terpaksa mengemis demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya serta untuk mengobati istri yang sedang sakit.
"Sehari saya hanya dapatkan uang sebesar Rp 200 ribu, dan uang itu saya pakai untuk beli beras serta lauk untuk mereka yang menjadi tanggungan saya di rumah," sebut Dahlan.
Dahlan mengaku, dia melakoni profesi sebagai pengemis karena tidak memiliki pekerjaan lain. Seandainya, jika ada orang yang menyuruhnya ke ladang atau ada becak untuk dia mencari sewa supaya memiliki uang, dirinya pasti akan meninggalkan pekerjaan mengemis ini.
"Seandainya, ada orang yang memberikan saya pekerjaan seperti berkebun, saya pasti mau, atau jika ada becak untuk saya narik sewa saya juga mau, pastinya saya tidak akan menjadi seorang pengemis lagi, karena saya masih sanggup untuk kerja meskipun sudah tua," tambah Dahlan. | detik.com
loading...
Post a Comment