![]() |
Roda Pesawat di KRI Banda Aceh. (Foto: Dok. TNI AL Komando Armada 1) |
Jakarta - Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengangkat roda Lion Air JT-610. Roda saat ini berada di KRI Banda Aceh untuk dibawa ke posko JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Roda sudah diangkat di KRI Banda Aceh," kata Komandan Satuan Patroli Komando Armadan I Kolonel Laut (P) Salim di KRI Kuda Laut, Jumat (2/11).
Salim menjelaskan, roda itu ditemukan tak jauh dari lokasi Flight Data Recorder (FDR) diangkat dari dasar laut. Kedalamannya sekitar 30 meter.
"Sama dengan kemarin yang saya sebutkan, kan serpihannya terpisah pada radius beberapa meter," lanjut dia.
Sementara, Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, penemuan bagian Lion Air yang bisa ditemukan saat ini, yakni roda pesawat. Roda itu langsung dibawa ke JICT untuk diserahkan ke KNKT.
"Itu ada bagian roda. Roda itu sedang dalam perjalanan ke sini. Kita berpacu dengan waktu. Tiap hari itu arus deras," kata Syaugi di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Syaugi menjelaskan proses pengangkatan roda tidak bisa dilakukan hanya dengan tenaga manusia. Karena itu, butuh tenaga mesin untuk mengangkat roda pesawat.
"Kita turunkan ROV tadi kita petakan di bawah tadi sudah saya sampaikan rekamannya. Lalu rekan penyelam turun, tentukan yang mana bisa diangkat. Kalau tidak bisa lalu diangkat, pakai crane. Contohnya, tadi roda diangkat oleh crane itu. Manusia tidak kuat," ucap dia. | Kumparan
"Roda sudah diangkat di KRI Banda Aceh," kata Komandan Satuan Patroli Komando Armadan I Kolonel Laut (P) Salim di KRI Kuda Laut, Jumat (2/11).
Salim menjelaskan, roda itu ditemukan tak jauh dari lokasi Flight Data Recorder (FDR) diangkat dari dasar laut. Kedalamannya sekitar 30 meter.
"Sama dengan kemarin yang saya sebutkan, kan serpihannya terpisah pada radius beberapa meter," lanjut dia.
Sementara, Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, penemuan bagian Lion Air yang bisa ditemukan saat ini, yakni roda pesawat. Roda itu langsung dibawa ke JICT untuk diserahkan ke KNKT.
"Itu ada bagian roda. Roda itu sedang dalam perjalanan ke sini. Kita berpacu dengan waktu. Tiap hari itu arus deras," kata Syaugi di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Syaugi menjelaskan proses pengangkatan roda tidak bisa dilakukan hanya dengan tenaga manusia. Karena itu, butuh tenaga mesin untuk mengangkat roda pesawat.
"Kita turunkan ROV tadi kita petakan di bawah tadi sudah saya sampaikan rekamannya. Lalu rekan penyelam turun, tentukan yang mana bisa diangkat. Kalau tidak bisa lalu diangkat, pakai crane. Contohnya, tadi roda diangkat oleh crane itu. Manusia tidak kuat," ucap dia. | Kumparan
loading...
Post a Comment