Banda Aceh - Pada tanggal 29 November 2018 sekitar pukul 18.30 WIB, sebanyak 110 dari 726 orang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Banda Aceh melarikan diri dengan cara mendobrak besi tralis jendela diruang aula dan gudang yang menghadap keluar Lapas.
Kepala Seksi Bimbingan Kerja Lapas Kelas IIA Kota Banda Aceh, Husni, SH, MM kepada HARIANACEH.co.id di Banda Aceh Kamis (29/11) malam mengatakan, Lapas Kelas IIA terletak di Desa Reuleh, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Awalnya, sekitar pukul 18.30 WIB, para narapidana Lapas Kelas IIA Kota Banda Aceh melaksanakan sholat Magrib berjamaah di Musholla Lapas.
Kemudian, lanjutnya sebanyak 50 dari 726 orang narapidana membawa barbel untuk membobol kawat ring kedua. Setelah itu napi lari kearah pintu akses P2O, namun karena pintu akses P2O terkunci, napi-napi itu melewati aula dan gudang Lapas.
Selanjutnya, kata dia, dengan barbel dan benda tumpul lainnya mendobrak besi tralis jendela ruang aula dan gudang yang menghadap keluar Lapas.
“Sebagian narapidana keluar, namun ada juga yang kembali ke mushola Lapas untuk melaksanakn sholat magrib berjamaah,”ungkapnya
Ia menjelaskan, adapun petugas piket Lapas saat peristiwa terjadi berjumlah 10 yang terdiri dari 3 orang Sipir dan 7 orang CPNS Menkumham.
Satu sipir bernama Budi yang sedang piket sempat dipukuli oleh para napi yang melarikan diri. Saat kejadian Budi berada di parkiran Lapas
Sampai berita ini ditayangkan, pihak Lapas kelas IIA menyebutkan dari 110 narapidana yang melarikan diri sebanyak 25 orang diantaranya sudah berhasil diringkus oleh petugas. (*)
Sumber: HARIANACEH.co.id
Kepala Seksi Bimbingan Kerja Lapas Kelas IIA Kota Banda Aceh, Husni, SH, MM kepada HARIANACEH.co.id di Banda Aceh Kamis (29/11) malam mengatakan, Lapas Kelas IIA terletak di Desa Reuleh, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Awalnya, sekitar pukul 18.30 WIB, para narapidana Lapas Kelas IIA Kota Banda Aceh melaksanakan sholat Magrib berjamaah di Musholla Lapas.
Kemudian, lanjutnya sebanyak 50 dari 726 orang narapidana membawa barbel untuk membobol kawat ring kedua. Setelah itu napi lari kearah pintu akses P2O, namun karena pintu akses P2O terkunci, napi-napi itu melewati aula dan gudang Lapas.
Selanjutnya, kata dia, dengan barbel dan benda tumpul lainnya mendobrak besi tralis jendela ruang aula dan gudang yang menghadap keluar Lapas.
“Sebagian narapidana keluar, namun ada juga yang kembali ke mushola Lapas untuk melaksanakn sholat magrib berjamaah,”ungkapnya
Ia menjelaskan, adapun petugas piket Lapas saat peristiwa terjadi berjumlah 10 yang terdiri dari 3 orang Sipir dan 7 orang CPNS Menkumham.
Satu sipir bernama Budi yang sedang piket sempat dipukuli oleh para napi yang melarikan diri. Saat kejadian Budi berada di parkiran Lapas
Sampai berita ini ditayangkan, pihak Lapas kelas IIA menyebutkan dari 110 narapidana yang melarikan diri sebanyak 25 orang diantaranya sudah berhasil diringkus oleh petugas. (*)
Sumber: HARIANACEH.co.id
loading...
Post a Comment