Aceh Singkil - Malam itu, ketika banjir mengepung Kabupaten Aceh Singkil, Selasa 16 Oktober 2018, Ratna Berutu (29) sedang berjuang. Di tengah derasnya hujan yang mengguyur Desa Situban Makmur, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, bidan bakti itu berjibaku dengan alat seadanya, menyelamatkan dua nyawa sekaligus.
Saat itu, angkatan ke III Akbid Mitra Husada Medan, Sumatera Utara, lulusan tahun 2011 itu hampir putus asa. Betapa tidak, bayi yang baru merojol dari perut ibunya itu tidak bersuara sama sekali. Tak menangis, tubuhnya pun membiru. Sang bayi mengalami asfiksia, sebuah istilah medis yang merujuk pada kondisi bayi kekurangan oksigen selama persalinan.
"Begitu bayi lahir, biasanya langsung beradaptasi dengan dunia luar dan menghirup udara pertama kalinya. Nah, proses inilah yang memicu respon bayi menangis. Tapi ini tidak, karena bayinya terlilit tali pusar," kata Bidan Ratna Berutu mengawali kisahnya kepada Liputan6.com, Jumat 19 Oktober 2018.
Saat itu, angkatan ke III Akbid Mitra Husada Medan, Sumatera Utara, lulusan tahun 2011 itu hampir putus asa. Betapa tidak, bayi yang baru merojol dari perut ibunya itu tidak bersuara sama sekali. Tak menangis, tubuhnya pun membiru. Sang bayi mengalami asfiksia, sebuah istilah medis yang merujuk pada kondisi bayi kekurangan oksigen selama persalinan.
"Begitu bayi lahir, biasanya langsung beradaptasi dengan dunia luar dan menghirup udara pertama kalinya. Nah, proses inilah yang memicu respon bayi menangis. Tapi ini tidak, karena bayinya terlilit tali pusar," kata Bidan Ratna Berutu mengawali kisahnya kepada Liputan6.com, Jumat 19 Oktober 2018.
Baca Selanjutnya
loading...
Post a Comment