![]() |
Basri saat mengunjungi lapas banda aceh pasca kerusuhan |
Bukan itu saja,pasca kerusuhan napi yang menghuni lapas tersebut mengaku tidak diperkenankan di bezuk keluarga.
Ironisnya makanan maulud dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW juga dilarang dinikmati oleh para petugas lapas.
Hal ini terungkap dari Basri Koordinator YARA Wilayah Aceh dalam press realesnya,Rabu (7/2/2018) kepada redaksi.
Basri mengungkapkan dukungannya untuk pembenahan namun di sisi lain dirinya sesal kepada pihak lapas yang telah memperlakukan para napi demikian.
“ Kami sangat mendukung pembenahan dan memaklumi saat ini masa transisi kondisi lapas tapi janganlah untuk ke masjid juga dilarang,yang sedih makanan maulud yang dibawa keluarga napi juga tidak boleh masuk,ini saya rasa sudah over acting “,ungkap basri.
Menurutnya dirinya mendapatkan laporan demikian dari keluarga maupun napi penghuni lapas tersebut.
Bahkan basri mengaku telah membuktikannya dengan coba membezuk salahsatu napi dan melihatnya secara lansung.
Saya sudah melihat dan membuktikan,beberapa hari yang lalu ke lapas lambaro,ada seorang ibu yang datang mau bezuk anaknya tidak diperbolehkan terus itu ibu mau titip bu mulud (nasi maulid) untuk anaknya juga dilarang,alhasil ibu itu bawa pulang semua “,ujarnya.
Diakhir realeasnya basri mengharapkan agar pihak lapas banda aceh maupun Kantor Wilayah Hukum dan HAM Aceh dapat menjalankan pembenahan yang tetap dalam koridor HAM dan menjunjung tinggi kearifan lokal serta kulture daerah.
“ Sebagai control social kami mengharap agar pimpinan lapas ataupun pimpinan di kanwilkumham aceh dapat memperlakukan napi yang lebih baik yang berdasarkan HAM tentunya dan menjunjung kearifan lokal dan kulture daerah “,pungkasnya.
Kepala Lapas Banda Aceh Endang Lintang yang konfirmasi beberapa kali dalam waktu berbeda oleh redaksi melalui sambungan telepon selulernya tidak bersedia menjawab panggilan.
Meski redaksi telah melayangkan pesan singkat (SMS) maupun pesan WA dengan memperkenalkan diri namun tidak di balas.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Aceh A. Yusfahruddin Bc.IP. SH. MH membenarkan hal tersebut sesuai laporan yang disampaikan oleh kalapas banda aceh kepadanya.
“ Kalapas mengetatkan ini untuk transisi pak,segera dinormalkan kembali baru nanti memulai lagi lapas yang harus manusiawi dan tidak ada diskriminasi serta pungli didalammya “,tulis yusfahruddin dalam pesan WA menjawab konfirmasi redaksi, Minggu (7/2/2018).
Kemudian melanjutkan,jika para napi yang biasanya ke masjid juga telah di perbolehkan masjid sedangkan soal air bersih tersedia dan mencukupi.
“ Kalapas memastikan air cukup dan warga binaan yang memang biasanya ke masjid sudah dikeluarkan ke masjid, kami mohon dukungannya agar lapas banda aceh lebih baik sebagai tempat pembinaan “,papar kakanwil seperti laporan kalapas banda aceh padanya.(Red/Rls)
loading...
Post a Comment