Banda Aceh – Komunitas Sendal Jepit gelar kegiatan sosial berupa penyaluran makanan bergizi kepada warga yang berprofesi sebagai pemulung di wilayah Gampong Jawa, Banda Aceh, pada Senin (18/12/2017).
Koordinator lapangan, Nasrul Fuazi, mengatakan, kegiatan sosial yang mereka lakukan adalah salah satu bentuk berbagi kebaikan kepada sesama.
“Komunitas Sendal Jepit adalah salah satu pergerakan sosial yang hadir di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar yang berfokus pada penanggulangan kemiskinan, kelaparan dan gizi buruk. Data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menunjukkan bahwa angka penduduk miskin di Provinsi Aceh pada tahun 2017 mencapai 872,61 ribu orang atau sekitar 16,89 persen. Bagi komunitas ini, berbuat baik adalah hal yang harus dibiasakan, selain bermanfaat untuk diri sendiri namun juga kebaikan untuk sesama”.
“Sukarelawan kita saat ini 90 orang, mayoritas anak-anak muda yang mimiliki disiplin ilmu berbeda-beda. Harapannya, sukarelawan dapat mentrasfer pengetahuan yang mereka dalam konteks mengurai permasalahan yang menjadi fokus komunitas. Konsep yang kita jalankan adalah setiap sukarelawan menabung Seribu Rupiah tiap harinya. Sampai dengan 30 hari, kita akumulasi dan belanjakan dalam bentuk barang sesui kebutuhan klien yang bersifat mendidik. Di samping itu, kita juga memiliki donator tetap setiap bulan membantu Rp 1 Juta. Kita sudah menjalankan ini selama 3 (tiga) bulan kepada 15 rumah tangga sesuai dengan kategori kelayakan. Bayar parkiran saja juga seribu rupiah sekarang, kenapa ini tidak? Kita memulai berbuat baik dari diri sendiri, dari sekarang, dan dari hal terkecil,” sambungnya.
Hal senada dikatakan direktur Komunitas Sendal Jepit, Rizki Wan Okta Bina, S.KG., M.Si, pihaknya juga ke depan akan membangun foodbank, mendirikan warung dhuafa di Banda Aceh, serta memberikan konseling dan bantuan sosial.
“Ke depan kita akan membangun tempat penyimpanan makanan bergizi, kita kelola dengan baik. Selain itu, kita memberikan konseling kepada masyarakat. Melalui multidisiplin ilmu anggota komunitas, maka sasaran lainnya dalam rangka mengurai permasalah kemiskinan ini kita intervensi dari aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan,” Tutupnya.(Rill)
Koordinator lapangan, Nasrul Fuazi, mengatakan, kegiatan sosial yang mereka lakukan adalah salah satu bentuk berbagi kebaikan kepada sesama.
“Komunitas Sendal Jepit adalah salah satu pergerakan sosial yang hadir di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar yang berfokus pada penanggulangan kemiskinan, kelaparan dan gizi buruk. Data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menunjukkan bahwa angka penduduk miskin di Provinsi Aceh pada tahun 2017 mencapai 872,61 ribu orang atau sekitar 16,89 persen. Bagi komunitas ini, berbuat baik adalah hal yang harus dibiasakan, selain bermanfaat untuk diri sendiri namun juga kebaikan untuk sesama”.
“Sukarelawan kita saat ini 90 orang, mayoritas anak-anak muda yang mimiliki disiplin ilmu berbeda-beda. Harapannya, sukarelawan dapat mentrasfer pengetahuan yang mereka dalam konteks mengurai permasalahan yang menjadi fokus komunitas. Konsep yang kita jalankan adalah setiap sukarelawan menabung Seribu Rupiah tiap harinya. Sampai dengan 30 hari, kita akumulasi dan belanjakan dalam bentuk barang sesui kebutuhan klien yang bersifat mendidik. Di samping itu, kita juga memiliki donator tetap setiap bulan membantu Rp 1 Juta. Kita sudah menjalankan ini selama 3 (tiga) bulan kepada 15 rumah tangga sesuai dengan kategori kelayakan. Bayar parkiran saja juga seribu rupiah sekarang, kenapa ini tidak? Kita memulai berbuat baik dari diri sendiri, dari sekarang, dan dari hal terkecil,” sambungnya.
Hal senada dikatakan direktur Komunitas Sendal Jepit, Rizki Wan Okta Bina, S.KG., M.Si, pihaknya juga ke depan akan membangun foodbank, mendirikan warung dhuafa di Banda Aceh, serta memberikan konseling dan bantuan sosial.
“Ke depan kita akan membangun tempat penyimpanan makanan bergizi, kita kelola dengan baik. Selain itu, kita memberikan konseling kepada masyarakat. Melalui multidisiplin ilmu anggota komunitas, maka sasaran lainnya dalam rangka mengurai permasalah kemiskinan ini kita intervensi dari aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan,” Tutupnya.(Rill)
loading...
Post a Comment