![]() |
Kapolda Aceh dan Pangdam Iskandar Muda menghadiri HUT ke-71 Bhayangkara. Foto: Agus Setyadi |
Banda Aceh - Kapolda Aceh Irjen Rio S. Djambak dan Pangdam
Iskandar Muda Mayjen TNI Moch Fachruddin yakin Aceh bebas dari jaringan
teroris. Mantan narapidana teroris yang ditangkap saat menggelar
pelatihan di pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar, sudah dibina semua.
"Saat ini mereka (napi teroris) sudah keluar dan tetap dalam pengawasan kami Polri, TNI, di bidang intelijen ada BIN (Badan Intelijen Negara) bersama BNPT untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat deradikalisasi. Ini sudah sudah dilakukan," kata Rio kepada wartawan saat ditemui usai apel HUT Bhayangkara di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Aceh, Senin (10/7/2017).
Pelatihan teroris di Aceh digelar di pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar pada 2010 silam. Pelatihan di sana berlangsung beberapa hari dan kemudian diketahui polisi. Setelah sempat terjadi kontak tembak, sejumlah orang berhasil ditangkap dan beberapa di antaranya tewas ditembak.
Untuk mencegah narapidana teroris ini kembali beraksi, pembinaan dilakukan. Selain itu, Kapolda juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama melawan teroris. Menurutnya, pelaku teror ini bukan cuma musuh TNI dan Polri saja, tapi musuh bagi semua.
"Apa kita mau negara kami seperti negara-negara lain yang ada terorisnya? Ini yang harus kita jaga," ungkap Rio.
"Saya yakin Aceh ini bebas dari teroris. Tapi kami tetap waspada," jelas mantan Wakapolda Aceh ini.
Menurut Kapolda, polisi tetap melakukan berbagai langkah untuk mencegah adanya aksi teroris di Tanah Rencong. "Langkah-langkah kita tetap melakukan sesuatu, pertama yaitu deteksi, preventif, dan represif penegakan hukum. Kami tidak sendirian, kami ada rekan dari TNI, ada Kejaksaan dan lainnya," ujar Kapolda.
Sementara itu, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Moch Fachruddin, mengatakan, para napi teroris yang ditangkap di kawasan Jalin ini sudah dilakukan pembinaan. Bahkan, mereka sudah kembali berbaur dengan masyarakat.
"(Mereka) sudah ngopi bareng sama Pangdam. Mereka sudah menyesal semua," kata Fachruddin.
"Pembinaan kepada napi teroris dan sel-sel yang lain jangan sampai dia (sel teroris) terbangun, tetap tidur. Kami hilangkan ide-ide seperti itu. Saya yakin di Aceh tidak ada (teroris)," lanjut Pangdam.
Meski demikian, Pangdam mengajak semua masyarakat untuk tetap waspada dan sama-sama memerangi teroris. "Mari saling membantu dalam memerangi teroris sehingga di Aceh tidak ada teroris," ungkap Fachruddin.(Detik.com)
"Saat ini mereka (napi teroris) sudah keluar dan tetap dalam pengawasan kami Polri, TNI, di bidang intelijen ada BIN (Badan Intelijen Negara) bersama BNPT untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat deradikalisasi. Ini sudah sudah dilakukan," kata Rio kepada wartawan saat ditemui usai apel HUT Bhayangkara di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Aceh, Senin (10/7/2017).
Pelatihan teroris di Aceh digelar di pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar pada 2010 silam. Pelatihan di sana berlangsung beberapa hari dan kemudian diketahui polisi. Setelah sempat terjadi kontak tembak, sejumlah orang berhasil ditangkap dan beberapa di antaranya tewas ditembak.
Untuk mencegah narapidana teroris ini kembali beraksi, pembinaan dilakukan. Selain itu, Kapolda juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama melawan teroris. Menurutnya, pelaku teror ini bukan cuma musuh TNI dan Polri saja, tapi musuh bagi semua.
"Apa kita mau negara kami seperti negara-negara lain yang ada terorisnya? Ini yang harus kita jaga," ungkap Rio.
"Saya yakin Aceh ini bebas dari teroris. Tapi kami tetap waspada," jelas mantan Wakapolda Aceh ini.
Menurut Kapolda, polisi tetap melakukan berbagai langkah untuk mencegah adanya aksi teroris di Tanah Rencong. "Langkah-langkah kita tetap melakukan sesuatu, pertama yaitu deteksi, preventif, dan represif penegakan hukum. Kami tidak sendirian, kami ada rekan dari TNI, ada Kejaksaan dan lainnya," ujar Kapolda.
Sementara itu, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Moch Fachruddin, mengatakan, para napi teroris yang ditangkap di kawasan Jalin ini sudah dilakukan pembinaan. Bahkan, mereka sudah kembali berbaur dengan masyarakat.
"(Mereka) sudah ngopi bareng sama Pangdam. Mereka sudah menyesal semua," kata Fachruddin.
"Pembinaan kepada napi teroris dan sel-sel yang lain jangan sampai dia (sel teroris) terbangun, tetap tidur. Kami hilangkan ide-ide seperti itu. Saya yakin di Aceh tidak ada (teroris)," lanjut Pangdam.
Meski demikian, Pangdam mengajak semua masyarakat untuk tetap waspada dan sama-sama memerangi teroris. "Mari saling membantu dalam memerangi teroris sehingga di Aceh tidak ada teroris," ungkap Fachruddin.(Detik.com)
loading...
Post a Comment