Ilustrasi pesawat cureng. Foto/Istimewa/Dok |
YOGYAKARTA - Tidak banyak yang tahu, Museum Pusat TNI
Angkatan Udara (AU) Dirgantara Mandala ternyata memiliki koleksi pesawat
legendaris, Cureng. Di dunia, keberadaan pesawat ini hanya tinggal di
Indonesia saja.
Pesawat legendaris yang pernah dipergunakan untuk operasi pengeboman tangsi Belanda di Salatiga, Ambarawa, dan Semarang ini, akan dipamerkan dalam napak tilas peringatan Hari Bhakti TNI AU ke 70 tahun 2017.
Cureng atau Yokosuka K5Y adalah pesawat latih bersayap ganda dan berkursi dua yang dipergunakan oleh Kaigun dalam Perang Dunia II. Pesawat jagoan di masanya itu diawaki oleh dua penerbang, memiliki panjang 8,05 meter, bentang sayap 11 meter dan tinggi 3,2 meter. Cureng memiliki kecepatan maksimum 212 km/jam dengan jarak jangkau 1.019 kilometer dan ketinggian 5.700 meter.
Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Ir Novyan Samyoga menyebut peringatan hari Bhakti yang jatuh pada Tanggal 29 Juli, mempunyai makna yang sarat dengan nilai-nilai kejuangan, makna ini sangat berarti bagi TNI Angkatan Udara.
Menurutnya, pada tanggal tersebut yakni 29 Juli 1947, ada dua peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah perjuangan bangsa khususnya AURI. Peristiwa pertama adalah keberhasilan AURI menyerang kedudukan militer Belanda di Semarang, Ambarawa dan Salatiga.
"Serangan udara ini adalah serangan pertama yang dilakukan AURI. Yang kedua adalah tertembaknya pesawat Dakota VT-CLA yang mengakibatkan gugurnya Komodor Muda Udara Prof Dr Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara A Adisutjipto dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo," kata Novyan, Kamis (27/7/2017).
Sementara itu Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Sus Giyanto menambahkan, sejumlah rangkaian kegiatan digelar dalam acara tersebut. Di antaranya ziarah dan malam tirakatan di Monumen Ngoto serta Upacara militer dengan inspektur KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kemudian dilanjutkan wisuda purnapati bertempat di Kampus AAU. Selain itu juga digelar sarasehan di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala serta paginya dilaksanakan napak tilas," terangnya.| Sindo
Pesawat legendaris yang pernah dipergunakan untuk operasi pengeboman tangsi Belanda di Salatiga, Ambarawa, dan Semarang ini, akan dipamerkan dalam napak tilas peringatan Hari Bhakti TNI AU ke 70 tahun 2017.
Cureng atau Yokosuka K5Y adalah pesawat latih bersayap ganda dan berkursi dua yang dipergunakan oleh Kaigun dalam Perang Dunia II. Pesawat jagoan di masanya itu diawaki oleh dua penerbang, memiliki panjang 8,05 meter, bentang sayap 11 meter dan tinggi 3,2 meter. Cureng memiliki kecepatan maksimum 212 km/jam dengan jarak jangkau 1.019 kilometer dan ketinggian 5.700 meter.
Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Ir Novyan Samyoga menyebut peringatan hari Bhakti yang jatuh pada Tanggal 29 Juli, mempunyai makna yang sarat dengan nilai-nilai kejuangan, makna ini sangat berarti bagi TNI Angkatan Udara.
Menurutnya, pada tanggal tersebut yakni 29 Juli 1947, ada dua peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah perjuangan bangsa khususnya AURI. Peristiwa pertama adalah keberhasilan AURI menyerang kedudukan militer Belanda di Semarang, Ambarawa dan Salatiga.
"Serangan udara ini adalah serangan pertama yang dilakukan AURI. Yang kedua adalah tertembaknya pesawat Dakota VT-CLA yang mengakibatkan gugurnya Komodor Muda Udara Prof Dr Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara A Adisutjipto dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo," kata Novyan, Kamis (27/7/2017).
Sementara itu Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Sus Giyanto menambahkan, sejumlah rangkaian kegiatan digelar dalam acara tersebut. Di antaranya ziarah dan malam tirakatan di Monumen Ngoto serta Upacara militer dengan inspektur KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kemudian dilanjutkan wisuda purnapati bertempat di Kampus AAU. Selain itu juga digelar sarasehan di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala serta paginya dilaksanakan napak tilas," terangnya.| Sindo
loading...
Post a Comment