Penangkapan napi Rutan Pekanbaru yang kabur. |
Riau - Jajaran Kepolisian Daerah Riau menyelidiki dugaan bandar besar narkotika dan obat-obatan terlarang memprovokasi tahanan kabur dari Rumah Tahanan Kelas Kelas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru Jumat pekan lalu.
"Memang ada diinformasikan Kepala Kepolisian Resor Pekanbaru, bisa jadi. Tapi nyatanya pintu dijebol karena itu, gara-gara bayar (pungutan liar) itu," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain di Pekanbaru, hari ini.
Meski demikian, dia mengaku belum mengantongi data itu dan menurutnya memang banyak bandar ikut lari. Tapi belum bisa dipastikan karena memang data tahanan itu belum ada dari rutan sehingga saat ini polisi membuka kembali berkas penyidik yang pernah ditangani.
Sebelumnya Kapolres Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengungkapkan ada dua orang diduga provokator. Keduanya tahanan kasus narkoba yang salah satunya bandar dengan barang bukti 32 kilogram ganja.
"Kalau provokator dua orang sudah ditangkap, dia kasus narkotika. Inisial I sama A," ungkap Kapolres.
Selain itu ada juga ada bandar narkoba jenis pil ekstasi berisial GA yang merupakan anak buah dari tersangka bandar narkoba lain ST. Nama terakhir pernah melompat dari lantai delapan Hotel Aryaduta Pekanbaru pada tahun 2015 silam.
Pasca kejadian ST mengalami patah kaki dan dirawat. ST kembali melakukan tindakan kriminal dengan menembak Jodi pada Januari 2017.
Pelaksana Harian Rutan Sialang Bungkuk, Azhar mengungkapkan bahwa sebelum kejadian Jumat (5/5) lalu masih ada 200 berkas tahanan yang belum di"entry". Maka dari itulah rutan belum memiliki data dan banyak tahanan kabur dari Blok C merupakan transit kasus narkoba dan kriminal umum. (Rimanews)
"Memang ada diinformasikan Kepala Kepolisian Resor Pekanbaru, bisa jadi. Tapi nyatanya pintu dijebol karena itu, gara-gara bayar (pungutan liar) itu," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain di Pekanbaru, hari ini.
Meski demikian, dia mengaku belum mengantongi data itu dan menurutnya memang banyak bandar ikut lari. Tapi belum bisa dipastikan karena memang data tahanan itu belum ada dari rutan sehingga saat ini polisi membuka kembali berkas penyidik yang pernah ditangani.
Sebelumnya Kapolres Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengungkapkan ada dua orang diduga provokator. Keduanya tahanan kasus narkoba yang salah satunya bandar dengan barang bukti 32 kilogram ganja.
"Kalau provokator dua orang sudah ditangkap, dia kasus narkotika. Inisial I sama A," ungkap Kapolres.
Selain itu ada juga ada bandar narkoba jenis pil ekstasi berisial GA yang merupakan anak buah dari tersangka bandar narkoba lain ST. Nama terakhir pernah melompat dari lantai delapan Hotel Aryaduta Pekanbaru pada tahun 2015 silam.
Pasca kejadian ST mengalami patah kaki dan dirawat. ST kembali melakukan tindakan kriminal dengan menembak Jodi pada Januari 2017.
Pelaksana Harian Rutan Sialang Bungkuk, Azhar mengungkapkan bahwa sebelum kejadian Jumat (5/5) lalu masih ada 200 berkas tahanan yang belum di"entry". Maka dari itulah rutan belum memiliki data dan banyak tahanan kabur dari Blok C merupakan transit kasus narkoba dan kriminal umum. (Rimanews)
loading...
Post a Comment