StatusAceh.Net - Seorang tentara Filipina yang diculik pekan lalu oleh militan Abu Sayyaf, ditemukan tewas dipenggal anggota kelompok teror yang berafiliasi ke Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Tubuh Sersan Anni Siraji, Infantri Batalion 32 itu ditemukan 50 meter dari kepalanya, di Kota Patikul , Sulu. Dia dipenggal beberapa jam setelah pasukan pemerintah membunuh tiga militan Abu Sayyaf lainnya.
Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana, Komandan Pasukan Gabungan Sulu mengatakan Siraji sebelumnya diculik. Dia dieksekusi karena keterlibatannya dalam inisiatif perdamaian di Sulu.
"Dia terlibat dalam upaya perdamaian. Dia sebenarnya bukan pejuang. Kami melibatkan dia sebagai pemangku kepentingan damai, karena dia adalah seorang Tausog (seperti militan Abu Sayyaf)," ujar Sobejana, dilansir dari Asian Correspondent, Senin (24/4).
Minggu pagi, militer mengatakan pasukan pemerintah berhasil membunuh tiga militan Abu sayyaf di pulau resor Bohol, di mana mereka bersembunyi usai gagal menculik turis. Pasukan militer menyebutkan ada sekitar dua atau tiga militan lainnya masih berada di Bohol.
"Kami memiliki laporan yang mengindikasi ada beberapa dari mereka yang terluka dan lari dari pertempuran ini," kata Kolonel Edgard Arevalo, kepala juru bicara militer.
Sekitar 10 militan dari kelompok Abu Sayyaf menguasai Bohol, bulan ini. Negara Barat bahkan mengeluarkan larangan bepergian mengunjungi pulau ini untuk warga mereka.
Dari 10 militan itu, sudah enam yang tewas pada pertempuran 11 April dan seorang lagi pekan lalu. Ketua kelompok ini diduga yang menculik dan mengeksekusi warga Kanada dan Jerman beberapa bulan terakhir. [merdeka.com]
Tubuh Sersan Anni Siraji, Infantri Batalion 32 itu ditemukan 50 meter dari kepalanya, di Kota Patikul , Sulu. Dia dipenggal beberapa jam setelah pasukan pemerintah membunuh tiga militan Abu Sayyaf lainnya.
Brigadir Jenderal Cirilito Sobejana, Komandan Pasukan Gabungan Sulu mengatakan Siraji sebelumnya diculik. Dia dieksekusi karena keterlibatannya dalam inisiatif perdamaian di Sulu.
"Dia terlibat dalam upaya perdamaian. Dia sebenarnya bukan pejuang. Kami melibatkan dia sebagai pemangku kepentingan damai, karena dia adalah seorang Tausog (seperti militan Abu Sayyaf)," ujar Sobejana, dilansir dari Asian Correspondent, Senin (24/4).
Minggu pagi, militer mengatakan pasukan pemerintah berhasil membunuh tiga militan Abu sayyaf di pulau resor Bohol, di mana mereka bersembunyi usai gagal menculik turis. Pasukan militer menyebutkan ada sekitar dua atau tiga militan lainnya masih berada di Bohol.
"Kami memiliki laporan yang mengindikasi ada beberapa dari mereka yang terluka dan lari dari pertempuran ini," kata Kolonel Edgard Arevalo, kepala juru bicara militer.
Sekitar 10 militan dari kelompok Abu Sayyaf menguasai Bohol, bulan ini. Negara Barat bahkan mengeluarkan larangan bepergian mengunjungi pulau ini untuk warga mereka.
Dari 10 militan itu, sudah enam yang tewas pada pertempuran 11 April dan seorang lagi pekan lalu. Ketua kelompok ini diduga yang menculik dan mengeksekusi warga Kanada dan Jerman beberapa bulan terakhir. [merdeka.com]
loading...
Post a Comment