Jakarta - Keluarga cendana semakin santer dibicarakan saat Pilkada DKI memasuki putaran kedua. Dua pasang calon gubernur seakan berebut dukungan menyusul pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan bertemu keluarga besar Soeharto dan langsung membuktikan dengan menemui Probosutedjo dua hari lalu.
"Dari fenomena tersebut membuktikan bahwa pasca orde baru itu keluarga cendana enggak pernah benar-benar meninggalkan dunia politik," ujar pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada Rimanews, hari ini.
Lewat Ruhut Sitompul sebagai juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Probosutrdjo berada di pihak Ahok dengan motif torehan prestasi selama memimpin Jakarta.
Namun juru bicara lainnya, Eva Sundari menepis pertamuan dua hari lalu merupakan bentuk dukungan yang diberikan keluarga cendana kepada Ahok. Dia mengatakan, pertemuan Ahok hanya urusan kemanusiaan karena kondisi kesahatan Probo yang terus menurun.
Berbeda dengan apa yang dialami pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang langsung mendapatkan posisi tawar tinggi dengan pernyataan dukungan Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto secara langsung. Namun Titiek menjelaskan dukungan tersebut bersifat personal tanpa melibatkan Golkar sebagai Parpol yang menaunginya, juga keluarga cendana.
Dengan fenomena tersebut, Hendri menyebut tidak seharusnya rakyat terkejut. Keluarga cendana setelah orde baru tetap mengunjakan kakinya dalam dunia politik Indonesia. Buktinya dengan kemunculan partai-partai kecil yang juga pernah ingin mengusung Tommy Soeharto sebagai Presiden RI.
"Jadi tidak usah heran, saya tidak kaget dengan fenomena kehadiran keluarga cendana. Tapi kembali lagi apakah fenomena tersebut akan dibuat baik atau negatif kembalikan lagi kepada masyarakat," ungkap Hendri. (Rimanews)
"Dari fenomena tersebut membuktikan bahwa pasca orde baru itu keluarga cendana enggak pernah benar-benar meninggalkan dunia politik," ujar pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada Rimanews, hari ini.
Lewat Ruhut Sitompul sebagai juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Probosutrdjo berada di pihak Ahok dengan motif torehan prestasi selama memimpin Jakarta.
Namun juru bicara lainnya, Eva Sundari menepis pertamuan dua hari lalu merupakan bentuk dukungan yang diberikan keluarga cendana kepada Ahok. Dia mengatakan, pertemuan Ahok hanya urusan kemanusiaan karena kondisi kesahatan Probo yang terus menurun.
Berbeda dengan apa yang dialami pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang langsung mendapatkan posisi tawar tinggi dengan pernyataan dukungan Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto secara langsung. Namun Titiek menjelaskan dukungan tersebut bersifat personal tanpa melibatkan Golkar sebagai Parpol yang menaunginya, juga keluarga cendana.
Dengan fenomena tersebut, Hendri menyebut tidak seharusnya rakyat terkejut. Keluarga cendana setelah orde baru tetap mengunjakan kakinya dalam dunia politik Indonesia. Buktinya dengan kemunculan partai-partai kecil yang juga pernah ingin mengusung Tommy Soeharto sebagai Presiden RI.
"Jadi tidak usah heran, saya tidak kaget dengan fenomena kehadiran keluarga cendana. Tapi kembali lagi apakah fenomena tersebut akan dibuat baik atau negatif kembalikan lagi kepada masyarakat," ungkap Hendri. (Rimanews)
loading...
Post a Comment