Perbaikan Pipa Sudirman . ©2012 Merdeka.com |
Banda Aceh - Kecamatan Syiah Kuala dan Kuta Alam di Banda Aceh terancam tidak bisa menikmati air bersih selama 20 hari. Terganggunya suplai air, karena sedang ada perbaikan pipa induk PDAM Tirta Daroy yang bocor beberapa waktu.
Kebocoran pipa induk berdiameter 500 mm dan panjang 200 meter ini akibat pengerjaan proyek flyover Simpang Surabaya, dan pipa itu tidak bisa dibongkar dan harus dipindahkan ke titik lain.
"Suplai air tersendat karena tekanan air memang dikurangi karena ditakutkan akan berdampak buruk terhadap konstruksi flyover itu sendiri," kata Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal di Banda Aceh, Selasa (14/2).
Katanya, pengerjaan sudah dimulai sejak kemarin, baik penggaliannya, pemesanan pipa ke Medan, hingga proses instalasi.
Menurut Illiza, kebocoran pipa PDAM di bawah jalur utama flyover tersebut tidak bisa ditangani dengan mudah. Karena pipa PDAM itu telah tertimbun mencapai delapan meter dan tidak mungkin dibongkar lagi.
"Tidak mungkin pula kita gali pada titik bocornya langsung, sehingga jalur pipanya harus kita pindahkan yang memakan waktu lebih lama," jelasnya.
Untuk itu, ia berharap kepada warga kota yang terkena dampak terutama di Kecamatan Syiah Kuala dan sebagian Kuta Alam agar dapat bersabar selama proses perbaikan berlangsung.
"Kami mohon maaf atas kekurangan suplai air ini. Saya dan tim akan mengawal dan meminta pihak terkait untuk bekerja 24 jam nonstop," jelasnya.
Kendati demikian, di kawasan yang sama sekali tidak mendapatkan suplai air, Illiza memastikan PDAM Tirta Daroy akan memberikan layanan proaktif pendistribusian air dengan armada mobil tangki, baik ke musala dan masjid maupun ke rumah-rumah warga.
Sementara itu Dirut PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub mengatakan, sebenarnya masa pengerjaan perbaikan pipa bocor tersebut memakan waktu kurang lebih satu minggu.
"Yang menjadi kendala adalah penyediaan material perpipaan dan aksesorisnya dari luar kota. Pengiriman material ini membutuhkan waktu, jadi target kami 20 hari selesai hingga proses instalasi," ungkap T Novizal Aiyub.
Ia mengungkapkan, akibat kebocoran pipa di proyek flyover tersebut, sekira 10 ribu pelanggan PDAM Tirta Daroy di zona cabang Syiah Kuala terkena dampak. Dari angka tersebut, delapan ribu pelanggan kekurangan volume air, dan dua ribu lainnya mati total.
"Untuk kawasan yang airnya mati total, kita telah siapkan armada mobil tangki untuk menyuplai air ke lokasi tersebut. Silakan hubungi nomor layanan telepon 24 jam 081360537581," tutupnya. [cob]
Kebocoran pipa induk berdiameter 500 mm dan panjang 200 meter ini akibat pengerjaan proyek flyover Simpang Surabaya, dan pipa itu tidak bisa dibongkar dan harus dipindahkan ke titik lain.
"Suplai air tersendat karena tekanan air memang dikurangi karena ditakutkan akan berdampak buruk terhadap konstruksi flyover itu sendiri," kata Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal di Banda Aceh, Selasa (14/2).
Katanya, pengerjaan sudah dimulai sejak kemarin, baik penggaliannya, pemesanan pipa ke Medan, hingga proses instalasi.
Menurut Illiza, kebocoran pipa PDAM di bawah jalur utama flyover tersebut tidak bisa ditangani dengan mudah. Karena pipa PDAM itu telah tertimbun mencapai delapan meter dan tidak mungkin dibongkar lagi.
"Tidak mungkin pula kita gali pada titik bocornya langsung, sehingga jalur pipanya harus kita pindahkan yang memakan waktu lebih lama," jelasnya.
Untuk itu, ia berharap kepada warga kota yang terkena dampak terutama di Kecamatan Syiah Kuala dan sebagian Kuta Alam agar dapat bersabar selama proses perbaikan berlangsung.
"Kami mohon maaf atas kekurangan suplai air ini. Saya dan tim akan mengawal dan meminta pihak terkait untuk bekerja 24 jam nonstop," jelasnya.
Kendati demikian, di kawasan yang sama sekali tidak mendapatkan suplai air, Illiza memastikan PDAM Tirta Daroy akan memberikan layanan proaktif pendistribusian air dengan armada mobil tangki, baik ke musala dan masjid maupun ke rumah-rumah warga.
Sementara itu Dirut PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub mengatakan, sebenarnya masa pengerjaan perbaikan pipa bocor tersebut memakan waktu kurang lebih satu minggu.
"Yang menjadi kendala adalah penyediaan material perpipaan dan aksesorisnya dari luar kota. Pengiriman material ini membutuhkan waktu, jadi target kami 20 hari selesai hingga proses instalasi," ungkap T Novizal Aiyub.
Ia mengungkapkan, akibat kebocoran pipa di proyek flyover tersebut, sekira 10 ribu pelanggan PDAM Tirta Daroy di zona cabang Syiah Kuala terkena dampak. Dari angka tersebut, delapan ribu pelanggan kekurangan volume air, dan dua ribu lainnya mati total.
"Untuk kawasan yang airnya mati total, kita telah siapkan armada mobil tangki untuk menyuplai air ke lokasi tersebut. Silakan hubungi nomor layanan telepon 24 jam 081360537581," tutupnya. [cob]
loading...
Post a Comment