![]() |
Helikopter AW139 milik Basarnas terparkir di Lanud Soewondo, Medan, Sumatra Utara |
Aceh Singkil - Badan SAR Nasional (Basarnas) menghentikan operasi pencarian dua Warga Negara Asing (WNA) yang dilaporkan hilang di wilayah Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singki, Provinsi Aceh. Hingga kini, korban yang dilaporkan hilang oleh kedutaan Jerman itu belum ditemukan.
Koordinator Pos SAR Simeule, Rahmad Kenedy, dihubungi dari Meulaboh, Sabtu (14/1) mengatakan, operasi terhadap pencarian kedua WNA itu dihentikan setelah tujuh hari dilakukan dengan tiga matra yakni di darat, laut dan udara, kemudian pencarian dilanjutkan dengan motode Inteligensi SAR.
"Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas, pencarian dilakukan selama tujuh hari. Sesuai petunjuk atasan setelah tim laut mendarat dengan selamat maka operasi pencarian kedua WNA itu dihentikan dan dilanjutkan metode inteligensi SAR," katanya mengutip laporan Kepada Kepala Kantor SAR Banda Aceh.
Operasi pencarian ditutup pada Jum'at (13/1) malam, setelah tim SAR matra terakhir dari SAR Simeulue yang menggunakan PATKAMLA Pulau Teupah milik pangkalan TNI-AL Simeulue mendarat dengan selamat di Pelabuhan Kargo Simeulue, Aceh.
Kenedy, mengatakan, beberapa hari melakukan pencarian dengan penyisiran di wilayah perairan laut bersama TNI-AL dan tim Satgas SAR Simeulue, tidak ditemukan tanda-tanda sebagai petunjuk mendukung keberadaan kedua WNA itu.
Dia menduga kuat bahwa kedua WNA yang merupakan wisatawan mancanegara (wisman) itu sudah tidak berada di kawasan Pulau Banyak. Dari rekam jejak, keduanya merupakan wisman yang sudah terbiasa dengan berpetualang.
"Ada rekam jejak kedatangan mereka, setelah kami lihat wisman seperti mereka saya pikir sangat tidak memungkinkan seluas wilayah perairan Pulau Banyak-Simeulue, Singkil bisa tersesat atau terdampar. Tapi tugas kami adalah tetap melakukan pencarian seperti diperintahkan,"sebutnya.
Sebelumnya dilaporkan oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Negara Jerman dan Belgia kepada Basarnas, bahwa ada dua WNA asal Jerman Yvan Ghislain Nico (36) dan Lina Kall (31) hilang setelah komunikasi terakhir dari kawasan pulau Sumatera. Setelah dilakukan pencarian sejak Jum'at (6/1) ditemukan tanda dan petunjuk kebaradaan kedua WNA itu di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil sehingga operasi pencarian diperluas, akan tetapi tidak ditemukan petunjuk selanjutnya.
Kenedy mengatakan, operasi pencarian akan dilanjutkan apabila menemukan petunjuk dari hasil metode Inteligen SAR. "Dalam metode siaga SAR ini menindak lanjuti apabila ada perkembangan keberadaan WNA itu. Bila tim menemukan petunjuk maka operasi dibuka kembali sesuai perintah Kantor SAR Banda Aceh maupun langsung dari Basarnas pusat,"sebutnya.
Koordinator Pos SAR Simeule, Rahmad Kenedy, dihubungi dari Meulaboh, Sabtu (14/1) mengatakan, operasi terhadap pencarian kedua WNA itu dihentikan setelah tujuh hari dilakukan dengan tiga matra yakni di darat, laut dan udara, kemudian pencarian dilanjutkan dengan motode Inteligensi SAR.
"Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas, pencarian dilakukan selama tujuh hari. Sesuai petunjuk atasan setelah tim laut mendarat dengan selamat maka operasi pencarian kedua WNA itu dihentikan dan dilanjutkan metode inteligensi SAR," katanya mengutip laporan Kepada Kepala Kantor SAR Banda Aceh.
Operasi pencarian ditutup pada Jum'at (13/1) malam, setelah tim SAR matra terakhir dari SAR Simeulue yang menggunakan PATKAMLA Pulau Teupah milik pangkalan TNI-AL Simeulue mendarat dengan selamat di Pelabuhan Kargo Simeulue, Aceh.
Kenedy, mengatakan, beberapa hari melakukan pencarian dengan penyisiran di wilayah perairan laut bersama TNI-AL dan tim Satgas SAR Simeulue, tidak ditemukan tanda-tanda sebagai petunjuk mendukung keberadaan kedua WNA itu.
Dia menduga kuat bahwa kedua WNA yang merupakan wisatawan mancanegara (wisman) itu sudah tidak berada di kawasan Pulau Banyak. Dari rekam jejak, keduanya merupakan wisman yang sudah terbiasa dengan berpetualang.
"Ada rekam jejak kedatangan mereka, setelah kami lihat wisman seperti mereka saya pikir sangat tidak memungkinkan seluas wilayah perairan Pulau Banyak-Simeulue, Singkil bisa tersesat atau terdampar. Tapi tugas kami adalah tetap melakukan pencarian seperti diperintahkan,"sebutnya.
Sebelumnya dilaporkan oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Negara Jerman dan Belgia kepada Basarnas, bahwa ada dua WNA asal Jerman Yvan Ghislain Nico (36) dan Lina Kall (31) hilang setelah komunikasi terakhir dari kawasan pulau Sumatera. Setelah dilakukan pencarian sejak Jum'at (6/1) ditemukan tanda dan petunjuk kebaradaan kedua WNA itu di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil sehingga operasi pencarian diperluas, akan tetapi tidak ditemukan petunjuk selanjutnya.
Kenedy mengatakan, operasi pencarian akan dilanjutkan apabila menemukan petunjuk dari hasil metode Inteligen SAR. "Dalam metode siaga SAR ini menindak lanjuti apabila ada perkembangan keberadaan WNA itu. Bila tim menemukan petunjuk maka operasi dibuka kembali sesuai perintah Kantor SAR Banda Aceh maupun langsung dari Basarnas pusat,"sebutnya.
loading...
Post a Comment