Pemberontak Suriah mengatakan, rezim Bashar al-Assad masih kerap melakukan serangan di tengah gencatan senjata. Foto/Istimewa |
DAMASKUS - Pemberontak Suriah mengatakan, rezim Bashar al-Assad masih kerap melakukan serangan di tengah gencatan senjata. Serangan terbaru menurut pemberontak, dilakukan oleh jet tempur Suriah di sebuah wilayah di dekat Damaskus.
"Jet tempur pemerintah Suriah kembali melakukan serangan terhadap lembah yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus pada hari Minggu, setelah hampir 24 jam tanpa serangan udara," kata seorang pejabat pemberontak.
"Serangan menghantam wilayah Wadi Barada, di mana pasukan pemerintah dan sekutu mereka melancarkan operasi lebih dari seminggu yang lalu," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (2/1).
Media pemerintah dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan ratusan orang telah meninggalkan Wadi Barada dalam beberapa hari terakhir. Mereka mengungsi ke wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Suriah.
Pemberontak sendiri pada Sabtu telah memperingatkan akan menghentikan gencatan senjata jika sisi pemerintah terus melakukan pelanggaran. Pemberontak juga meminta Rusia, yang mendukung al-Assad, untuk mendesak Damaskus menghentikan serangan udara pada Sabtu malam, jika tidak mereka akan menghentikan gencatan senjata.
Pemerintah Suriah akhirnya menghentikan serangan udara pada Sabtu malam. Namun, pada Minggu siang jet-jet tempur pemerintah Suriah kembali melakukan serangan udara.
Dengan adanya serangan baru ini belum jelas bagaimana sikap pemberontak Suriah. Sedari awal gencatan senjata di Suriah memang sangat rapuh, dengan masih adanya perbedaan pandangan antara pemerintah dan pemberontak.
Pemerintah Suriah menyatakan gencatan senjata tidak berlaku bagi ISIS, al-Nusra dan kelompok lainnya yang memiliki hubungan dengan dua kelompok itu. Sedangan pemberontak menyebut gencatan senjata itu tidak berlaku hanya bagi ISIS. (Sindonews)
"Jet tempur pemerintah Suriah kembali melakukan serangan terhadap lembah yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus pada hari Minggu, setelah hampir 24 jam tanpa serangan udara," kata seorang pejabat pemberontak.
"Serangan menghantam wilayah Wadi Barada, di mana pasukan pemerintah dan sekutu mereka melancarkan operasi lebih dari seminggu yang lalu," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (2/1).
Media pemerintah dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan ratusan orang telah meninggalkan Wadi Barada dalam beberapa hari terakhir. Mereka mengungsi ke wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Suriah.
Pemberontak sendiri pada Sabtu telah memperingatkan akan menghentikan gencatan senjata jika sisi pemerintah terus melakukan pelanggaran. Pemberontak juga meminta Rusia, yang mendukung al-Assad, untuk mendesak Damaskus menghentikan serangan udara pada Sabtu malam, jika tidak mereka akan menghentikan gencatan senjata.
Pemerintah Suriah akhirnya menghentikan serangan udara pada Sabtu malam. Namun, pada Minggu siang jet-jet tempur pemerintah Suriah kembali melakukan serangan udara.
Dengan adanya serangan baru ini belum jelas bagaimana sikap pemberontak Suriah. Sedari awal gencatan senjata di Suriah memang sangat rapuh, dengan masih adanya perbedaan pandangan antara pemerintah dan pemberontak.
Pemerintah Suriah menyatakan gencatan senjata tidak berlaku bagi ISIS, al-Nusra dan kelompok lainnya yang memiliki hubungan dengan dua kelompok itu. Sedangan pemberontak menyebut gencatan senjata itu tidak berlaku hanya bagi ISIS. (Sindonews)
loading...
Post a Comment