StatusAceh.Net - Sebanyak 41 Siswa Sekolah Berasrama Penuh Integrasi (SBPI) Rawang Selangor Malasyia, tiba di Aceh. Kedatangannya, dalam rangka melaksanakan program belajar bahasa Arab bekerja sama dengan Dayah Insan Qurani Aceh Besar Provinsi Aceh yang dipusatkan di Gedung LPTQ Aceh.
"Mereka selama 14 Hari mulai dari 3 hingga 17 November 2016 akan belajar di sini," kata Wakil Kepala Sekolah SBPI Rawang Malasyia Ustaz Kamilen, akhir pekan.
Dikatakan Kamilen, pada 2015, pihaknya juga telah melaksanakan program yang sama seperti tahun ini. Saat itu, SBPI Rawang juga bekerja sama dengan Insan Qurani Aceh.
"Pada tahun ini, kita kembali melanjutkan program tersebut karena kami menganggap banyak perkembangan siswa kami dalam pembelajaran bahasa Arab di Aceh sepulang ke Malasyia. Untuk itu, pada tahun ini, sekolah kami kembali melanjutkan dan memilih Dayah Insan Qurani sebagai tempat belajar. Pilihan ini setelah melakukan perjalanan ke beberapa tempat seperti Negara Brunai dan Thailand dengan harapan tahun ini bisa lebih baik dari tahun kemarain," kta Kamilen.
Selain itu, ia juga mengatakan, bahwa Sekolah Rawang adalah salah satu sekolah berasrama penuh dari 65 sekolah berasrama yang ada di Malaysia. Sekolah ini, mewakili Negeri Selangor untuk sekolah tahfiz ulul albab (sekolah tahfizh sciene).
Kata dia, Aceh sudah sangat dikenal di Malaysia. Bahkan, ujar Kailen, Aceh disebut di dalam buku yang dipelajari oleh siswa Malaysia, bahwasanya daerah ini adalah sebagai Serambi Makkah.
Sementara Pimpinan Dayah Insan Qurani yang diwakili oleh Wakl Pimpinan Ustaz Murtadha Lc menyambut, baik kehadiran kembali siswa dari Negeri Jiran Malasyia, untuk melanjutkan kerjasama dengan Dayah IQ dalam Program Pembelajaran Bahasa Arab.
"Kami menyambut baik dan sangat senang bahwa Aceh, dalam hal ini Dayah Insan Qurani, kembali dipercaya sebagai tempat dilaksanakan Daurah Bahasa Arab. Dan ini merupakan kegiatan yang ke 2 setelah tahun sebelumnya. Namun, sampai saat ini, kegiatan daurah ini terpaksa dilaksanakan di luar Dayah IQ karena kondisi sarana kami yang belum memungkinkan," ujar Murtadha.
Selain 41 Pelajar, dalam rombongan tersebut juga hadir 8 Guru dan pengiring dari wali Murid 3 Orang. Pembukaan daurah juga hadir Ketua Ikat Aceh M Fadhil Rahmi Lc, pembina dan pengurus Yayasan IQ, dewan guru IQ, dan dewan guru atau pengurus Pesantren Sulaimaniyah.
Sumber : kemenag.go.id
"Mereka selama 14 Hari mulai dari 3 hingga 17 November 2016 akan belajar di sini," kata Wakil Kepala Sekolah SBPI Rawang Malasyia Ustaz Kamilen, akhir pekan.
Dikatakan Kamilen, pada 2015, pihaknya juga telah melaksanakan program yang sama seperti tahun ini. Saat itu, SBPI Rawang juga bekerja sama dengan Insan Qurani Aceh.
"Pada tahun ini, kita kembali melanjutkan program tersebut karena kami menganggap banyak perkembangan siswa kami dalam pembelajaran bahasa Arab di Aceh sepulang ke Malasyia. Untuk itu, pada tahun ini, sekolah kami kembali melanjutkan dan memilih Dayah Insan Qurani sebagai tempat belajar. Pilihan ini setelah melakukan perjalanan ke beberapa tempat seperti Negara Brunai dan Thailand dengan harapan tahun ini bisa lebih baik dari tahun kemarain," kta Kamilen.
Selain itu, ia juga mengatakan, bahwa Sekolah Rawang adalah salah satu sekolah berasrama penuh dari 65 sekolah berasrama yang ada di Malaysia. Sekolah ini, mewakili Negeri Selangor untuk sekolah tahfiz ulul albab (sekolah tahfizh sciene).
Kata dia, Aceh sudah sangat dikenal di Malaysia. Bahkan, ujar Kailen, Aceh disebut di dalam buku yang dipelajari oleh siswa Malaysia, bahwasanya daerah ini adalah sebagai Serambi Makkah.
Sementara Pimpinan Dayah Insan Qurani yang diwakili oleh Wakl Pimpinan Ustaz Murtadha Lc menyambut, baik kehadiran kembali siswa dari Negeri Jiran Malasyia, untuk melanjutkan kerjasama dengan Dayah IQ dalam Program Pembelajaran Bahasa Arab.
"Kami menyambut baik dan sangat senang bahwa Aceh, dalam hal ini Dayah Insan Qurani, kembali dipercaya sebagai tempat dilaksanakan Daurah Bahasa Arab. Dan ini merupakan kegiatan yang ke 2 setelah tahun sebelumnya. Namun, sampai saat ini, kegiatan daurah ini terpaksa dilaksanakan di luar Dayah IQ karena kondisi sarana kami yang belum memungkinkan," ujar Murtadha.
Selain 41 Pelajar, dalam rombongan tersebut juga hadir 8 Guru dan pengiring dari wali Murid 3 Orang. Pembukaan daurah juga hadir Ketua Ikat Aceh M Fadhil Rahmi Lc, pembina dan pengurus Yayasan IQ, dewan guru IQ, dan dewan guru atau pengurus Pesantren Sulaimaniyah.
Sumber : kemenag.go.id
loading...
Post a Comment