![]() |
Ilustrasi |
Pidie - Warga Gampong Teubeng Tanjong, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie sejak tiga bulan terakhir dibalut trauma dan resah akibat ulah orang yang membakar lima unit tempat penyimpanan jerami (Brandang) yang umumnya milik aparatur gampong setempat.
Sampai kini otak pelaku utama belum terendus. Namun, motif pembakaran ditenggarai karena faktor sakit hati warga yang tidak terima dengan aksi studi banding aparat gampong ke Pulau Jawa.
Keuchik Gampong Teubeng Tanjong, Abubakar Ahmad kepada Serambinews.com, Selasa (29/11/2016) mengatakan, aksi pembakaran Brandang ini disinyalir kuat dilakukan oleh OTK yang merasa sakit hati terhadap aparatur gampong terutama terhadap kegiatan studi banding ke Pulau Jawa (Jakarta).
"Dari lima unit Brandang yang dibakar itu, empat merupakan milik aparatur sementara satu lagi milik warga biasa,"ujarnya.
Dijelaskan insiden itu bermula pada Senin, 5 September lalu saat Sekretaris Gmpong, Idris Abdullah melakukan studi banding ke Pulau Jawa, sehingga Brandang miliknya dibakar.
Selang sepekan kemudian, milik Nurdin Ibrahim selaku masyarakat biasa yang kala itu salah sasaran yang sejatinya dibakar milik keuchik.
Merasa salah sasaran, dua pekan kemudian, sasaran Brandang milik keuchik, Abubakar yang dibakar.
Tak puas melampiaskan kepada tiga unit Brandang itu, pelaku dalam tempo satu bulan berikutnya membidik Brandang milik Abdul Wahab selaku Tuha Lapan.
Umumnya dalam memuluskan aksi pembakaran itu, pelaku melakukan pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
"Terakhir adalah milik Idris Saad selaku Tuha Phuet yang dibakar pada Senin (28/11/2016) pada dini hari sekira pukul 03.00 WIB," katanya. (Serambinews)
Sampai kini otak pelaku utama belum terendus. Namun, motif pembakaran ditenggarai karena faktor sakit hati warga yang tidak terima dengan aksi studi banding aparat gampong ke Pulau Jawa.
Keuchik Gampong Teubeng Tanjong, Abubakar Ahmad kepada Serambinews.com, Selasa (29/11/2016) mengatakan, aksi pembakaran Brandang ini disinyalir kuat dilakukan oleh OTK yang merasa sakit hati terhadap aparatur gampong terutama terhadap kegiatan studi banding ke Pulau Jawa (Jakarta).
"Dari lima unit Brandang yang dibakar itu, empat merupakan milik aparatur sementara satu lagi milik warga biasa,"ujarnya.
Dijelaskan insiden itu bermula pada Senin, 5 September lalu saat Sekretaris Gmpong, Idris Abdullah melakukan studi banding ke Pulau Jawa, sehingga Brandang miliknya dibakar.
Selang sepekan kemudian, milik Nurdin Ibrahim selaku masyarakat biasa yang kala itu salah sasaran yang sejatinya dibakar milik keuchik.
Merasa salah sasaran, dua pekan kemudian, sasaran Brandang milik keuchik, Abubakar yang dibakar.
Tak puas melampiaskan kepada tiga unit Brandang itu, pelaku dalam tempo satu bulan berikutnya membidik Brandang milik Abdul Wahab selaku Tuha Lapan.
Umumnya dalam memuluskan aksi pembakaran itu, pelaku melakukan pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
"Terakhir adalah milik Idris Saad selaku Tuha Phuet yang dibakar pada Senin (28/11/2016) pada dini hari sekira pukul 03.00 WIB," katanya. (Serambinews)
loading...
Post a Comment