Banda Aceh - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh melaksanakan pemberdayaan masyarakat berupa Dialog Pelibatan Masyarakat Di Kalangan Tokoh Sosial Budaya Dalam Pencegahan Terorisme Di Provinsi Aceh di Aula Hotel Mekah - Banda Aceh senin tanggal 21 November 2106.
Dialog tersebut dilaksanakan untuk memberi pemahaman yang benar tentang jihad, radikalisme dan terorisme serta Program Islam Damai bagi tokoh sosial dan budaya di Aceh. Selain itu tujuan dilaksanakan dialog ini adalah guna meningkatkan pemahaman dan deteksi dini tentang bahaya radikalisme dan terorisme bagi tokoh sosial dan budaya di Aceh.
Adapun yang menjadi sasaran kegiatan Pemberdayaan masyarakat tersebut berjumlah 150 orang yang terdiri dari unsur tokoh sosial dan budaya, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, mahasiswa, SKPA dan instansi/lembaga terkait di Kota Banda Aceh. FKPT Aceh yang diketuai oleh Prof. Yusni Saby, MA., Phd bekerjasama dengan BNPT kali ini turut menghadirkan 4 Narasumber yaitu diantaranya Drs. Anwar Sanusi, M.T., MM (Koordinator Kelompok Ahli BNPT), Abdurrahman Ayub (Mantan Tokoh Jaringan Terorisme), Badruzzaman Ismail, S.H., M.Hum (Ketua Majelis Adat Aceh - MAA), dan Al Chaidar (Pengamat Terorisme).
Sekretaris Utama (SESTAMA) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yaitu Mayjen TNI. R. Gautama Wiranegara, S.H dalam Pidato Kuncinya (sebelum membuka acara) mengatakan bahwa upaya pencegahan paham radikalisme dan aksi terorisme tidak semata mata menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan juga tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa. Menurut beliau kearifan lokal melalui struktur sosial dan budaya yang ada di Aceh merupakan aset strategis bangsa dalam mencegah tumbuh kembangnya benih-benih paham radikalisme dan aksi terorisme di Aceh.
Pendapat tersebut juga mendapat tanggapan yang sama dari Badruzzaman Ismail (Ketua Majelis Adat Aceh – MAA Provinsi). Dalam paparannya, Abdurrahman Ayub (Mantan Tokoh Jaringan Teroris) menyebutkan bahwa Islam merupakan Rahmatan Lil’alamin. Sumber gerakan terorisme adalah kaum Khawarij bukannya kaum Salafi – Wahabi, tegas Abdurrahman Ayub.
Kepala Bidang (Kabid) Hukum, Ekonomi, Sosial dan Budaya pada FKPT Aceh Kurniawan S, S.H.,LL.M dalam laporannya menyampaikan bahwa “Program Pemberdayaan Masyarakat berupa Dialog Pelibatan Masyarakat di Kalangan Tokoh Sosial Budaya Dalam Pencegahan Terorisme Di Provinsi Aceh” merupakan agenda rutin tahunan BNPT bekerjasama dengan FKPT Aceh sebagai upaya tangkal dini dalam pencegahan tumbuh kembangnya berbagai paham radikalisme dan aksi terorisme di Aceh.(Rill)
loading...
Post a Comment