-->

Iklan

Wagub Sampaikan 4 Rancangan Qanun Dalam Sidang Paripurna

Thursday, 6 October 2016, 14:06:00 WIB Last Updated 2016-10-06T07:06:56Z
'/>
Banda Aceh  – Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menyampaikan empat   rancangan   qanun   kepada   Dewan   Perwakilan   Rakyat   Aceh (DPRA)   untuk   dibahas   dan   disahkan   menjadi   qanun   atau   peraturan daerah.

Penyampaian   empat   Rancangan   Qanun   tersebut   disampaikan   Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang kemudian dilanjutkan oleh Asisten Administrasi   Umum   Sekda   Aceh,   Syahrul,   SE,   M.Si   pada   Rapat Paripurna 1 DPRA Masa Persidangan IV Tahun 2016 di Gedung Utama DPRA, Rabu (05/10). 

Empat   Rancangan   Qanun Aceh   tersebut   sebelumnya   telah   ditetapkan dalam keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh nomor 5/DPRA/2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang Penetapan Program   Legislasi Aceh Prioritass Tahun 2016. 

Adapun   ke   empat   Rancangan   Qanun   Aceh   yang   telah   diusulkan Pemerintah  Aceh   kepada   Ketua  DPR  Aceh   yaitu:  Rancangan   Qanun Aceh tentang Kehutanan Aceh. 

Kemudian Rancangan Qanun Aceh tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor   5   Tahun   2012   tentang   Pemilihan   Gubernur/Wakil   Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota.

Rancangan Qanun Aceh tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2014 tentang Retribusi Perizinan Tertentu serta Rancangan Qanun Aceh tentang Baitul Mal (Zakat, Infaq dan Sadaqah).

Wakil   Gubernur   Aceh   yang   diwakili   Asisten   Administrasi   Umum, Syahrul, SE, M.Si menyampaikan, perubahan substansi materi hukum yang telah disampaikan terhadap ke 4 (empat) Rancangan Qanun Aceh belum sempurna. 

Untuk   itu   ia   berharap   agar   substansi   materi   hukum   yang   belum sempurna   dapat   dikaji   dan   dibahas   secara   bersama   dengan mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Setiap produk hukum daerah harus mengikuti mekanisme pembentukan peraturan   perundang-undangan,   baik   peraturan   perundang-undangan yang lebih tinggi, tidak bertentangan dengan  kepentingan  umum dan kesusilaan,” kata Muzakir Manaf. 

Hal tersebut lanjutnya merupakan prinsip hukum yang harus dipenuhi bersama sehingga produk hukum Pemerintahan Aceh nantinya memiliki legalitas dan legitimasi dalam pelaksanaanya sehingga peluang judicial review oleh pihak-pihak lain akan terhindari.

“Harapan   kita   semua   semoga   ke   4   (empat)   Rancangan   Qanun   Aceh dimaksud yang menjadi usulan Pemerintah Aceh tersebut dapat dibahas dalam   pembicaraan tingkat   selanjutnya   sesuai   Peraturan   Pemerintah Republik   Indonesia   Nomor   16   Tahun   2010   tentang   Pedoman

Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,” ujar Muzakir Manaf. Sidang yang dipimpin  Ketua DPRA Tgk Muharuddin itu turut dihadiri  para anggota DPRA dan kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).(Rill)
Komentar

Tampilkan

  • Wagub Sampaikan 4 Rancangan Qanun Dalam Sidang Paripurna
  • 0

Terkini

Iklan

Close x />