Proses jalannya otopsi jenazah korban pemunuhan oleh geng motor di TPU Desa Jadimulya, Kec Gunungjati, Kab Cirebon, Selasa (6/9). |
StatusAceh.Net - Untuk keperluan otopsi, Tim Forensik Polda Jabar dan Tim Inafis Polres Cirebon Kota membongkar makam pasangan sejoli yang dibunuh gerombolan geng motor di Cirebon.
Polisi lebih dulu membongkar makam Vina Dewi Arsita (16) di TPU Kisangu, Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, berjalan lancar, Selasa (6/9).
Di sisi lain, keluarga Vina juga meminta kepada tim forensik untuk melepas lensa mata dan kawat gigi yang masih menempel di jenazah Vina. Selain itu, saat meninggal Vina masih mengenakan rambut sambungan.
Permintaan keluarga Vina ini disebabkan karena ada anggota keluarga Vina yang mengaku dirasuki arwah Vina.
“Sebelumnya arwah Vina sempat merasuki salah satu keluarga dan bercerita tentang keinginannya untuk melepas kawat gigi (behel), lensa mata dan rambut sambungan yang terkubur bersama mayat Vina,” ujar ketua RT setempat, Junaedi kepada Radarcirebon.com (Jawa Pos Group).
Sementara, Kasatreskrim Polresta Cirebon, AKP Galih mengatakan, proses otopsi dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Pembongkaran yang dimulai dari pukul 09.00 WIB mendapat pengawalan kepolisian. Sesuai keinginan keluarga, tim bisa mengambil behel milik Vina.
“Sedangkan untuk lensa mata dan rambut sambungan kondisinya sudah rusak,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kematian Eky dan Vina sempat disebut karena kecelakaan lalu lintas. Keduanya ditemukan dengan kondisi penuh luka di jalan layang Talun, Kabupaten Cirebon, Sabtu (27/8) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ketika itu, polisi menduga Eky oleng saat mengendarai motor dan menabrak tiang listrik. Tapi, berapa hari kemudian terungkap keduanya pembunuhan.
Keduanya meregang nyawa karena aksi brutal kawanan geng motor. Hingga kemarin, beberapa tersangka yang terkait kejadian itu sudah ditahan di Polda Jabar. (JPG)
Polisi lebih dulu membongkar makam Vina Dewi Arsita (16) di TPU Kisangu, Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, berjalan lancar, Selasa (6/9).
Di sisi lain, keluarga Vina juga meminta kepada tim forensik untuk melepas lensa mata dan kawat gigi yang masih menempel di jenazah Vina. Selain itu, saat meninggal Vina masih mengenakan rambut sambungan.
Permintaan keluarga Vina ini disebabkan karena ada anggota keluarga Vina yang mengaku dirasuki arwah Vina.
“Sebelumnya arwah Vina sempat merasuki salah satu keluarga dan bercerita tentang keinginannya untuk melepas kawat gigi (behel), lensa mata dan rambut sambungan yang terkubur bersama mayat Vina,” ujar ketua RT setempat, Junaedi kepada Radarcirebon.com (Jawa Pos Group).
Sementara, Kasatreskrim Polresta Cirebon, AKP Galih mengatakan, proses otopsi dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Pembongkaran yang dimulai dari pukul 09.00 WIB mendapat pengawalan kepolisian. Sesuai keinginan keluarga, tim bisa mengambil behel milik Vina.
“Sedangkan untuk lensa mata dan rambut sambungan kondisinya sudah rusak,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kematian Eky dan Vina sempat disebut karena kecelakaan lalu lintas. Keduanya ditemukan dengan kondisi penuh luka di jalan layang Talun, Kabupaten Cirebon, Sabtu (27/8) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ketika itu, polisi menduga Eky oleng saat mengendarai motor dan menabrak tiang listrik. Tapi, berapa hari kemudian terungkap keduanya pembunuhan.
Keduanya meregang nyawa karena aksi brutal kawanan geng motor. Hingga kemarin, beberapa tersangka yang terkait kejadian itu sudah ditahan di Polda Jabar. (JPG)
loading...
Post a Comment