![]() |
Sang Paus juga menegaskan bahwa ketidakadilan sosial dan penyembahan uang merupakan salah satu faktor utama penyebab terorisme. (Reuters/Max Rossi) |
StatusAceh.Net - Paus Fransiskus menyatakan bahwa menyamakan Islam dengan kekerasan adalah hal yang salah. Sang Paus juga menegaskan bahwa ketidakadilan sosial dan penyembahan uang merupakan salah satu faktor utama penyebab terorisme.
"Saya pikir tidak benar mengidentifikasikan Islam dengan kekerasan," katanya kepada para wartawan di pesawat yang membawanya kembali ke Roma setelah melakukan kunjungan lima hari di Polandia, Minggu (31/7).
"Ini tidak benar dan ini tidak tepat," ujarnya, dikutip dari Reuters.
Pernyataan Paus itu menanggapi pertanyaan soal aksi pembunuhan seorang pendeta Katolik Roma yang berusia 85 tahun dalam serangan di gereja kota Saint-Etienne-du-Rouvray, Normandia, utara Perancis. Empat jemaat disandera, termasuk pendeta Jacques Hamel yang telah mengabdi puluhan tahun di gereja itu.
Serangan itu diklaim oleh kelompok militan ISIS, yang sebelumnya juga mengklaim serangan truk di Nice, Perancis selatan, pada Kamis (14/7) malam, bertepatan dengan peringatan hari nasional Perancis, Bastille Day.
"Saya pikir bahwa dalam hampir semua agama selalu ada sekelompok kecil fundamentalis," katanya, sembari menambahkan bahwa, "Kami juga memilikinya," merujuk kepada umat Katolik.
"Saya tidak suka berbicara tentang kekerasan Islam karena setiap hari, ketika saya melihat surat kabar, saya melihat kekerasan di Italia. Seseorang membunuh pacarnya, seseorang membunuh ibu mertuanya. Mereka ini adalah umat Katolik yang telah dibaptis," katanya.
"Jika saya berbicara tentang kekerasan Islam, saya harus berbicara tentang kekerasan Katolik. Tidak semua Muslim melakukan kekerasan," ucap sang Paus.
Paus juga menjabarkan berbagai penyebab utama terorisme.
"Saya tahu berbahaya untuk mengatakan ini, tetapi terorisme tumbuh ketika tidak ada pilihan lain, dan ketika uang dijadikan dewa dan diletakkan di pusat ekonomi dunia," katanya.
"Ini merupakan bentuk pertama dari terorisme. Ini adalah dasar terorisme terhadap seluruh umat manusia. Mari kita bicara tentang itu," katanya.
Kunjungan Paus ke Polandia dimulai sejak Rabu (27/7). Saat itu Paus menyatakan bahwa pembunuhan sang pendeta dan serangkaian serangan lainnya merupakan bukti bahwa "dunia sedang berperang," tetapi bukan disebabkan oleh agama.
Paus menilai bahwa ketiadaan kesempatan ekonomi bagi kaum pemuda di Eropa juga menjadi penyebab terorisme.
"Saya bertanya pada diri sendiri berapa banyak pemuda Eropa yang tak memiliki cita-cita, tidak memiliki pekerjaan. Kemudian mereka beralih ke obat-obatan dan alkohol atau mendaftarkan diri ke ISIS," ucap Paus Fransiskus.
Juru bicara vatikan Federico Lombardi sebelumnya menyatakan bahwa sang Paus terkejut atas pembunuhan pendeta Jacques Hamel, dan mengecam aksi itu sebagai "pembunuhan barbar."
Lombardi mengatakan Paus merasakan "kesakitan dan horor dari kekerasan yang tidak masuk akal itu" dan "mengecam sangat keras segala bentuk kebencian." (CNN)
"Saya pikir tidak benar mengidentifikasikan Islam dengan kekerasan," katanya kepada para wartawan di pesawat yang membawanya kembali ke Roma setelah melakukan kunjungan lima hari di Polandia, Minggu (31/7).
"Ini tidak benar dan ini tidak tepat," ujarnya, dikutip dari Reuters.
Pernyataan Paus itu menanggapi pertanyaan soal aksi pembunuhan seorang pendeta Katolik Roma yang berusia 85 tahun dalam serangan di gereja kota Saint-Etienne-du-Rouvray, Normandia, utara Perancis. Empat jemaat disandera, termasuk pendeta Jacques Hamel yang telah mengabdi puluhan tahun di gereja itu.
Serangan itu diklaim oleh kelompok militan ISIS, yang sebelumnya juga mengklaim serangan truk di Nice, Perancis selatan, pada Kamis (14/7) malam, bertepatan dengan peringatan hari nasional Perancis, Bastille Day.
"Saya pikir bahwa dalam hampir semua agama selalu ada sekelompok kecil fundamentalis," katanya, sembari menambahkan bahwa, "Kami juga memilikinya," merujuk kepada umat Katolik.
"Saya tidak suka berbicara tentang kekerasan Islam karena setiap hari, ketika saya melihat surat kabar, saya melihat kekerasan di Italia. Seseorang membunuh pacarnya, seseorang membunuh ibu mertuanya. Mereka ini adalah umat Katolik yang telah dibaptis," katanya.
"Jika saya berbicara tentang kekerasan Islam, saya harus berbicara tentang kekerasan Katolik. Tidak semua Muslim melakukan kekerasan," ucap sang Paus.
Paus juga menjabarkan berbagai penyebab utama terorisme.
"Saya tahu berbahaya untuk mengatakan ini, tetapi terorisme tumbuh ketika tidak ada pilihan lain, dan ketika uang dijadikan dewa dan diletakkan di pusat ekonomi dunia," katanya.
"Ini merupakan bentuk pertama dari terorisme. Ini adalah dasar terorisme terhadap seluruh umat manusia. Mari kita bicara tentang itu," katanya.
Kunjungan Paus ke Polandia dimulai sejak Rabu (27/7). Saat itu Paus menyatakan bahwa pembunuhan sang pendeta dan serangkaian serangan lainnya merupakan bukti bahwa "dunia sedang berperang," tetapi bukan disebabkan oleh agama.
Paus menilai bahwa ketiadaan kesempatan ekonomi bagi kaum pemuda di Eropa juga menjadi penyebab terorisme.
"Saya bertanya pada diri sendiri berapa banyak pemuda Eropa yang tak memiliki cita-cita, tidak memiliki pekerjaan. Kemudian mereka beralih ke obat-obatan dan alkohol atau mendaftarkan diri ke ISIS," ucap Paus Fransiskus.
Juru bicara vatikan Federico Lombardi sebelumnya menyatakan bahwa sang Paus terkejut atas pembunuhan pendeta Jacques Hamel, dan mengecam aksi itu sebagai "pembunuhan barbar."
Lombardi mengatakan Paus merasakan "kesakitan dan horor dari kekerasan yang tidak masuk akal itu" dan "mengecam sangat keras segala bentuk kebencian." (CNN)
loading...
Post a Comment