StatusAceh.Net - Militer Israel merobohkan dua rumah warga Palestina di bagian selatan Tepi Barat setelah keduanya menembak mati empat warga Israel di Kota Tel Aviv pada Juni.
"Semalam, sesuai dengan instruksi pemerintah, pasukan keamanan merobohkan tempat tinggal dua teroris yang melakukan serangan teror di pasar Sarona pada 8 Juni hingga menewaskan empat warga sipil dan melukai beberapa orang lainnya," kata juru bicara militer Israel pada Kamis (04/08/2016).
"Pasukan keamanan merobohkan kediaman Mohammad Makhamra di Hirbeit Ruqa dan Khaled Makhamrah di Yatta," tambah dia seperti dikutip kantor berita AFP.
Kedua orang yang merupakan sepupu itu bulan lalu dituduh melakukan pembunuhan, konspirasi pembunuhan dan upaya pembunuhan bersama tersangka ketiga dari Yatta, selatan Kota Hebron, yang diduga memasok senjata.
Menurut laporan badan keamanan domestik Israel Shin Bet, serangan tersebut direncanakan setelah terjadi pembakaran rumah warga Palestina di Tepi Barat pada Juli 2015 oleh ekstremis Yahudi yang menewaskan tiga anggota keluarga Palestina, termasuk seorang bayi berusia 18 bulan.
Menurut laporan Shin Bet bulan lalu, Khaled Makhamrah ingin melakukan "serangan balas dendam terhadap Israel atas nama ISIS" saat bulan Ramadan.
Israel rutin menghancurkan rumah warga Palestina yang mereka tuduh melakukan serangan dengan dalih sebagai alat untuk mencegah serangan lanjutan. Tapi, Israel tidak melakukan tindakan serupa jika ada warganya yang melakukan serangan terhadap warga Palestina.(rima)
"Semalam, sesuai dengan instruksi pemerintah, pasukan keamanan merobohkan tempat tinggal dua teroris yang melakukan serangan teror di pasar Sarona pada 8 Juni hingga menewaskan empat warga sipil dan melukai beberapa orang lainnya," kata juru bicara militer Israel pada Kamis (04/08/2016).
"Pasukan keamanan merobohkan kediaman Mohammad Makhamra di Hirbeit Ruqa dan Khaled Makhamrah di Yatta," tambah dia seperti dikutip kantor berita AFP.
Kedua orang yang merupakan sepupu itu bulan lalu dituduh melakukan pembunuhan, konspirasi pembunuhan dan upaya pembunuhan bersama tersangka ketiga dari Yatta, selatan Kota Hebron, yang diduga memasok senjata.
Menurut laporan badan keamanan domestik Israel Shin Bet, serangan tersebut direncanakan setelah terjadi pembakaran rumah warga Palestina di Tepi Barat pada Juli 2015 oleh ekstremis Yahudi yang menewaskan tiga anggota keluarga Palestina, termasuk seorang bayi berusia 18 bulan.
Menurut laporan Shin Bet bulan lalu, Khaled Makhamrah ingin melakukan "serangan balas dendam terhadap Israel atas nama ISIS" saat bulan Ramadan.
Israel rutin menghancurkan rumah warga Palestina yang mereka tuduh melakukan serangan dengan dalih sebagai alat untuk mencegah serangan lanjutan. Tapi, Israel tidak melakukan tindakan serupa jika ada warganya yang melakukan serangan terhadap warga Palestina.(rima)
loading...
Post a Comment