Aceh Besar - Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf melakukan doa bersama di makam Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe, Alm Tgk. Hasan Tiro di Komplek Makam Pahlawan Nasional, Gampong Meureu Ulee Titi, Indrapuri, Aceh Besar, Rabu (25/5)
Doa bersama yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Naggroe Aceh (MUNA) tersebut dalam rangka haul Wali Nanggroe, Tgk. Hasan Tiro sekaligus menyambut bulan suci ramadhan 1437 Hijriah.
Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf dan rombongan tiba dilokasi sekitar pukul 9.30 pagi dan disambut oleh Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA) dan masyarakat setempat. Muzakir manaf kemudian ikut bergabung bersama ulama dan masyarakat memanjatkan doa kepada Alm Wali Nangggroe Hasan Tiro dan Alm Teuku Chik di Tiro yang dipimpin Abuya Amran Wali Al -Khalidy.
Dalam sambutan singkatnya seusai doa, Muzakir Manaf menyampaikan bahwa, Almarhum Teungku Hasan Bin Muhammad di Tiro telah banyak mencurahkan waktu dan pikirannya untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Aceh semasa hidupnya.
"Perhatian beliau terhadap Aceh lebih besar dibanding kepada keluarganya sendiri," kata pria yang akrab disapa Mualem.
Mualem mengatakan, komitmen Hasan Tiro untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Aceh telah beliau buktikan kepada dunia sejak masa muda. Bagi Tgk. Hasan Tiro, perjuangan untuk Aceh adalah sebuah pilihan.Bahkan dalam kondisi fisik yang sudah sakit-sakitan pun, beliau tidak pernah melewatkan perhatian kepada Aceh hingga ajal menjemputnya.
"Amanah perjuangan sudah dititipkan kepada kita semua termasuk kepada saya," ujar Mualem.
Muelem menceritakan, semasa hidupnya, Hasan Tiro pernah berpesan kepadanya agar terus berjuang untuk mengangkat harkat martabat Aceh, serta mempertahankan Agama Islam di Aceh sebagaimana yang telah di ajarkan oleh Ulama-Ulama Aceh. "Sekarang beliau telah tiada, amanah yang telah beliau titipkan menjadi tanggung jawab kita semua."
"Ata nyoe beusabe ta papah tahiro, dan tapakoe, amanah nyoe keuh yang hanjuet ta tinggai atawa taputuwoe," kata Mualem dalam bahasa Aceh.
Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh, Paduka yang Mulia Malik Mahmud Al Haytar juga menyampaikan bagaimana sosok Tgk.Hasan Tiro yang telah menghabiskan waktunya untuk berjuang demi rakyat Aceh. Semasa hidupnya kata Malik Mahmud, tidak ada waktu yang dilewatkan selain berpikir untuk Aceh.
Menurutnya, Hasan tiro merupakan sosok revolusioner yang selalu mengajarkan bagaimana sepatutnya orang Aceh harus hidup dan bersikap, kapan harus berperang dan kapan harus berdamai.
"Nilai - nilai dan pesan perdamaian yang diajarkan menjadi prioritas bagi kita semua untuk menjadikan Aceh lebih baik," kata Malik
Selain itu lanjut Malik, Hasan Tiro juga telah menyadarkan masyarakat Aceh tentang identitas, dan martabat bangsa Aceh dimata dunia
"Mengenang perjuangan beliau artinya mengingatkan kita untuk terus berjuang mengangkat harkat mertabat Aceh," ujar Malik.(Rill)
Doa bersama yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Naggroe Aceh (MUNA) tersebut dalam rangka haul Wali Nanggroe, Tgk. Hasan Tiro sekaligus menyambut bulan suci ramadhan 1437 Hijriah.
Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf dan rombongan tiba dilokasi sekitar pukul 9.30 pagi dan disambut oleh Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA) dan masyarakat setempat. Muzakir manaf kemudian ikut bergabung bersama ulama dan masyarakat memanjatkan doa kepada Alm Wali Nangggroe Hasan Tiro dan Alm Teuku Chik di Tiro yang dipimpin Abuya Amran Wali Al -Khalidy.
Dalam sambutan singkatnya seusai doa, Muzakir Manaf menyampaikan bahwa, Almarhum Teungku Hasan Bin Muhammad di Tiro telah banyak mencurahkan waktu dan pikirannya untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Aceh semasa hidupnya.
"Perhatian beliau terhadap Aceh lebih besar dibanding kepada keluarganya sendiri," kata pria yang akrab disapa Mualem.
Mualem mengatakan, komitmen Hasan Tiro untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Aceh telah beliau buktikan kepada dunia sejak masa muda. Bagi Tgk. Hasan Tiro, perjuangan untuk Aceh adalah sebuah pilihan.Bahkan dalam kondisi fisik yang sudah sakit-sakitan pun, beliau tidak pernah melewatkan perhatian kepada Aceh hingga ajal menjemputnya.
"Amanah perjuangan sudah dititipkan kepada kita semua termasuk kepada saya," ujar Mualem.
Muelem menceritakan, semasa hidupnya, Hasan Tiro pernah berpesan kepadanya agar terus berjuang untuk mengangkat harkat martabat Aceh, serta mempertahankan Agama Islam di Aceh sebagaimana yang telah di ajarkan oleh Ulama-Ulama Aceh. "Sekarang beliau telah tiada, amanah yang telah beliau titipkan menjadi tanggung jawab kita semua."
"Ata nyoe beusabe ta papah tahiro, dan tapakoe, amanah nyoe keuh yang hanjuet ta tinggai atawa taputuwoe," kata Mualem dalam bahasa Aceh.
Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh, Paduka yang Mulia Malik Mahmud Al Haytar juga menyampaikan bagaimana sosok Tgk.Hasan Tiro yang telah menghabiskan waktunya untuk berjuang demi rakyat Aceh. Semasa hidupnya kata Malik Mahmud, tidak ada waktu yang dilewatkan selain berpikir untuk Aceh.
Menurutnya, Hasan tiro merupakan sosok revolusioner yang selalu mengajarkan bagaimana sepatutnya orang Aceh harus hidup dan bersikap, kapan harus berperang dan kapan harus berdamai.
"Nilai - nilai dan pesan perdamaian yang diajarkan menjadi prioritas bagi kita semua untuk menjadikan Aceh lebih baik," kata Malik
Selain itu lanjut Malik, Hasan Tiro juga telah menyadarkan masyarakat Aceh tentang identitas, dan martabat bangsa Aceh dimata dunia
"Mengenang perjuangan beliau artinya mengingatkan kita untuk terus berjuang mengangkat harkat mertabat Aceh," ujar Malik.(Rill)
loading...
Post a Comment