Zakaria Saman |
Banda Aceh - Teka-teki tentang siapa orang yang akan dipilih Zakaria Saman atau Apa Karya untuk pasangannya sebagai calon wakil gubernur, kini terjawab sudah. Dengan demikian, Apa Karya merupakan kandidat gubernur Aceh pertama yang mendapatkan calon wakilnya untuk maju pada Pilkada 2017.
Kemarin sore, kepada Serambi Apa Karya memastikan bahwa ia telah memilih dan menetapkan Ir Teuku Alaidinysah MEng, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh periode 2015-2020, sebagai calon wakil gubernur yang akan berpasangan dengan dirinya pada Pilkada 2017.
Kepastian itu disampaikan Apa Karya kepada Serambi, setelah ia bersama tim menggelar pertemuan tertutup dengan Teuku Alaidinsyah di kediaman Apa Karya di Banda Aceh. “Ka lon peuteunte, Pak Alaidinysah keu waki lon dan ka geutem. Beunoe kamoe na pertemuan di rumoh lon di Banda Aceh, kalheuh kamoe peuget surat agreement (perjanjian) dan kalheuh kamoe teken langsong (Sudah saya pastikan, Pak Alaidin sebagai wakil saya dan beliau sudah mau. Tadi kami gelar pertemuan di rumah saya di Banda Aceh, kami juga buat surat perjanjian dan langsung kami teken),” kata Apa Karya.
Mantan menteri Pertahanan Aceh Merdeka itu tak muluk-muluk. Keputusannya menetapkan Alaidinsyah sebagai pasangan, lantaran ia melihat Alaidinsyah sebagai sosok yang memiliki jiwa sosial dan tingkat kecerdasan yang tinggi.
“Lagei apui ngon minyeuk bensen, watei toe langsong dibluem, nyoe muenan chit karna ka cocok langsong jadeh. (Seperti api dan bensin, kalau dekat langsung menyambar, ini juga begitu, karena sudah cocok langsung jadi),” sebut Apa Karya.
Pria yang lama menetap di Thailand ini juga menyebutkan bahwa ia mengenal Alaidinsyah pascadamai beberapa tahun lalu. Selama ini ia mengaku sering berkomunikasi dengannya dan tak jarang tukar pikiran dan membahas suatu masalah.
Dalam perjalanan itu, Apa Karya menilai Alaidinsyah yang juga Dosen Fakultas Teknik Unsyiah sebagai sosok yang tepat untuk menjadi pasangannya dalam pesta demokrasi tahun depan.
Apa Karya juga mengaku, selama ini ada lima kandidat yang dinilainya bersama tim. Namun, setelah melakukan penilaian yang cukup ketat, ia memilih Alaidinsyah sesuai suara hatinya.
Disebutkannya juga, selama ini ada sejumlah orang yang menawarkan diri untuk menjadi pasangannya. “Tapi i lon han lon tem, nyoe lagei ureung meukawen, lakoe yang pileh inong, kon inong yang pileh lakoe. Jadi, tanyoe yang peuteunte, tapike beu abeh peu get peu han inong nyan, meunyoe hana paih pane tatem. (Tapi saya tak mau. Inikan seperti orang menikah, pria yang memilih wanita, bukan wanita yang pilih pria. Jadi, kita yang menentukan, kita pikir masak-masak apakah wanita tersebut orang baik. Kalau tidak pas, manalah saya mau,” kata Apa Karya.
Ditanya apakah ada deal-deal politik antara dirinya dengan Alaidisnyah sebelum penetapan kemarin, Apa Karya menyebutkan, tidak ada perjanjian politik. Yang ada, kata Apa Karya, perjanjian untuk bekerja dan membangun Aceh jika nanti terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. “Geutanyoe dari rakyat takeurija keu rakyat, nyan sagai perjanjian. Tiep-tiep ka ta peutentei, berati kana ikatan untuk ta keurija sama, nyankeuh nyan sagai perjanjian,” imbuhnya.
Meski belum mendeklarasikan diri secara terbuka, namun sebuah nama telah ditetapkan untuk pasangan calon gubernur Aceh dari jalur perseorangan ini. Kata Apa Karya, pasangan Apa Karya-Teuku Alaidinsyah setelah pertemuan kemarin langsung disebut dengan Zakat (Zakaria Saman-Teuku Alaidinsyah). “Baroe kon awak jeh di meuzikir (meuratep), jinoe tanyoe taboh zakeut. Zakeut na keuh ta korban jiwa dan raga geutanyoe. Tameulake kamoe geupeumudah le Allah dan mulai uroe nyoe ka lon peuteunte bahwa Zakaria Saman dan Teuku Alaidinsyah nakeuh pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh. (Kalau dulu mereka yang di sana ber-Zikir, sekarang kita berzakat. Maksud zakatnya adalah kita korbankan jiwa dan raga kita. Kita minta pasangan kami dimudahkan Allah dan mulai hari ini sudah saya pastikan bahwa Zakaria Saman dan Teuku Alaidinsyah adalah pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh),” pungkas Apa Karya. (*) Sumber: serambinews.com
Kemarin sore, kepada Serambi Apa Karya memastikan bahwa ia telah memilih dan menetapkan Ir Teuku Alaidinysah MEng, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh periode 2015-2020, sebagai calon wakil gubernur yang akan berpasangan dengan dirinya pada Pilkada 2017.
Kepastian itu disampaikan Apa Karya kepada Serambi, setelah ia bersama tim menggelar pertemuan tertutup dengan Teuku Alaidinsyah di kediaman Apa Karya di Banda Aceh. “Ka lon peuteunte, Pak Alaidinysah keu waki lon dan ka geutem. Beunoe kamoe na pertemuan di rumoh lon di Banda Aceh, kalheuh kamoe peuget surat agreement (perjanjian) dan kalheuh kamoe teken langsong (Sudah saya pastikan, Pak Alaidin sebagai wakil saya dan beliau sudah mau. Tadi kami gelar pertemuan di rumah saya di Banda Aceh, kami juga buat surat perjanjian dan langsung kami teken),” kata Apa Karya.
Mantan menteri Pertahanan Aceh Merdeka itu tak muluk-muluk. Keputusannya menetapkan Alaidinsyah sebagai pasangan, lantaran ia melihat Alaidinsyah sebagai sosok yang memiliki jiwa sosial dan tingkat kecerdasan yang tinggi.
“Lagei apui ngon minyeuk bensen, watei toe langsong dibluem, nyoe muenan chit karna ka cocok langsong jadeh. (Seperti api dan bensin, kalau dekat langsung menyambar, ini juga begitu, karena sudah cocok langsung jadi),” sebut Apa Karya.
Pria yang lama menetap di Thailand ini juga menyebutkan bahwa ia mengenal Alaidinsyah pascadamai beberapa tahun lalu. Selama ini ia mengaku sering berkomunikasi dengannya dan tak jarang tukar pikiran dan membahas suatu masalah.
Dalam perjalanan itu, Apa Karya menilai Alaidinsyah yang juga Dosen Fakultas Teknik Unsyiah sebagai sosok yang tepat untuk menjadi pasangannya dalam pesta demokrasi tahun depan.
Apa Karya juga mengaku, selama ini ada lima kandidat yang dinilainya bersama tim. Namun, setelah melakukan penilaian yang cukup ketat, ia memilih Alaidinsyah sesuai suara hatinya.
Disebutkannya juga, selama ini ada sejumlah orang yang menawarkan diri untuk menjadi pasangannya. “Tapi i lon han lon tem, nyoe lagei ureung meukawen, lakoe yang pileh inong, kon inong yang pileh lakoe. Jadi, tanyoe yang peuteunte, tapike beu abeh peu get peu han inong nyan, meunyoe hana paih pane tatem. (Tapi saya tak mau. Inikan seperti orang menikah, pria yang memilih wanita, bukan wanita yang pilih pria. Jadi, kita yang menentukan, kita pikir masak-masak apakah wanita tersebut orang baik. Kalau tidak pas, manalah saya mau,” kata Apa Karya.
Ditanya apakah ada deal-deal politik antara dirinya dengan Alaidisnyah sebelum penetapan kemarin, Apa Karya menyebutkan, tidak ada perjanjian politik. Yang ada, kata Apa Karya, perjanjian untuk bekerja dan membangun Aceh jika nanti terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. “Geutanyoe dari rakyat takeurija keu rakyat, nyan sagai perjanjian. Tiep-tiep ka ta peutentei, berati kana ikatan untuk ta keurija sama, nyankeuh nyan sagai perjanjian,” imbuhnya.
Meski belum mendeklarasikan diri secara terbuka, namun sebuah nama telah ditetapkan untuk pasangan calon gubernur Aceh dari jalur perseorangan ini. Kata Apa Karya, pasangan Apa Karya-Teuku Alaidinsyah setelah pertemuan kemarin langsung disebut dengan Zakat (Zakaria Saman-Teuku Alaidinsyah). “Baroe kon awak jeh di meuzikir (meuratep), jinoe tanyoe taboh zakeut. Zakeut na keuh ta korban jiwa dan raga geutanyoe. Tameulake kamoe geupeumudah le Allah dan mulai uroe nyoe ka lon peuteunte bahwa Zakaria Saman dan Teuku Alaidinsyah nakeuh pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh. (Kalau dulu mereka yang di sana ber-Zikir, sekarang kita berzakat. Maksud zakatnya adalah kita korbankan jiwa dan raga kita. Kita minta pasangan kami dimudahkan Allah dan mulai hari ini sudah saya pastikan bahwa Zakaria Saman dan Teuku Alaidinsyah adalah pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh),” pungkas Apa Karya. (*) Sumber: serambinews.com
loading...
Post a Comment