Sport -
Kehadiran Jorge Lorenzo di Yamaha pada 2008 ibarat duri dalam daging.
Munculnya X Fuera, julukan Lorenzo, seakan mengganggu kehebatan
Valentino Rossi yang sudah bercokol di tim garpu tala sejak 2004.
Lorenzo
memang langsung fantastis ketika lakukan debut MotoGP. Lorenzo sabet
tiga kali pole pada tiga seri awal di Qatar, Spanyol dan Portugal. Dia
meraih kemenangan pertama di Sirkuit Estoril Portugal dan didaulat
menjadi pembalap termuda yang bisa meraih kemenangan di 2008 itu.
Tak
pelak, hubungan Rossi dan Lorenzo pun memanas. Rossi yang sudah
terbiasa menjadi yang tercepat seolah terusik oleh kehadiran bocah asal
Mallorca yang ganggu dominasinya.
Puncaknya terjadi di 2010.
Garasi antara Lorenzo dan Rossi harus dibatasi tembok. Dua pembalap ini
saling menutup strategi mereka termasuk dengan setelan motor yang
dikerjakan oleh mekanik kedua pembalap. Jorge Lorenzo keluar sebagai
juara di musim ini sekaligus menjadi gelar pertamanya di MotoGP.
Pada
akhir 2010, Rossi memutuskan untuk akhiri kerjasama dengan Yamaha.Dia
memilih untuk hengkang ke Ducati Corse. Sayang, mesti gabung dengan tim
pabrikan asal Italia, Rossi malah melempem.
Dua musim di Ducati,
Rossi hanya mampu rebut dua podium. Dia juga sempat mengalami kecelakaan
hebat di 2011 yang membuatnya absen beberapa musim.
"Saya minta
maaf karena kolaborasi dua Italia ini tak berjalan sesuai harapan,"
ujarnya saat putuskan tinggalkan Ducati dan kembali ke Yamaha.
Dikuasai Honda
The Doctor akhirnya kembali ke Yamaha pada 2013. Kali ini, pertemuan Rossi dengan Lorenzo berjalan relatif lebih adem.
Tak
ada lagi dinding antara keduanya. Rossi dan Lorenzo pun saling legowo
saat mengetahui ada yang lebih hebat di balapan. Kebetulan, musim 2013
dan 2014,Yamaha paceklik gelar. Di dua musim ini, Honda sedang berkuasa
lewat Marc Marquez.
Pembalap asal Katalunya itu seakan menjadi jelmaan yang pas untuk gantikan Casey Stoner yang putuskan untuk pensiun di 2012.
Tak
ada riak-riak dalam hubungan Rossi dan Lorenzo. Keduanya saling
mendukung apapun hasil yang mereka dapatkan ketika berada di lintasan.
Namun
semuanya berubah di MotoGP 2015. Saat Rossi merasa gelar ke-10 hampir
di tangan, tiba-tiba semua sirna di seri-seri terakhir MotoGP 2015.
Dipucaki
oleh insiden di MotoGP Malaysia dimana Rossi diduga jatuhkan Marc
Marquez. The Doctor mendapatkan sanksi 3 penalti poin yang membuatnya
harus start dari posisi paling belakang. Rossi pun kehilangan gelar dan
berselisih 5 poin dari Lorenzo.
Rossi pun menuding ada konspirasi
antar pembalap Spanyol untuk menggagalkan dirinya jadi juara. Secara
khusus, Rossi menuding Marquez sebagai biang kerok dari kegagalannya.
Marquez
disebutnya sudah jadi bodyguard untuk Lorenzo. "Saya tak mengerti
mengapa pembalap Honda membiarkan pembalap Yamaha menang. Suatu saat
strategi ini bakal merugikan mereka," kata Rossi, ketus saat itu.
Permusuhan Baru
Memasuki
musim MotoGP 2016, publik langsung bertanya-tanya bagaimana hubungan
Rossi dan Lorenzo? Secercah harapan mencuat saat keduanya saling
bersalaman di peluncuran motor anyar Yamaha R1 di Barcelona Januari
lalu.
Meski demikian, Rossi tetaplah Rossi. Dia masih tak mau memaafkan Marquez.
"Saya
tidak setuju dengan mereka yang mengatakan, sikap Marquez melawan
terjadi setelah saya jumpa pers di Sepang (Malaysia). Dia memang telah
melakukan segalanya untuk menggagalkan saya. Sikap saya tak berubah,"
ujar Rossi di Crash.
Saat menjalani tes pramusim di Sirkuit
Sepang Malaysia pada 1-3 Februari, hubungan Rossi dan Lorenzo juga masih
tetap kondusif. Namun hubungan keduanya memanas jelang kualifikasi
MotoGP Qatar pada Satu (19/3/2016) lalu.
Itu setelah Lorenzo dituduh Rossi sudah memperlambat lajunya di sesi
latihan bebas empat (FP4) di Sirkuit Losail Qatar."Saya berharap Lorenzo
minta maaf, tapi yang terjadi dia malah melihat saya seakan bilang,"Apa
yang kamu inginkan?" tutur Rossi.
Hubungan keduanya tambah panas
saat Rossi ternyata sudah teken kontrak baru hingga 2018. Sedangkan
Lorenzo belum teken kontrak. Ini memunculkan spekulasi jika Yamaha
anakemaskan Rossi.
Belakangan, Yamaha membantah tudingan itu.
Yamaha menegaskan jika pihaknya sama-sama menawarkan kontrak baru kepada
Rossi dan Lorenzo. Hanya saja Lorenzo masih memikirkan tawaran dari
Yamaha dan konsultasi dengan manajernya.
Yamaha terang-terangan
mengakui jika Lorenzo masih galau karena tertarik gabung dengan Ducati.
Tak aneh, nama pembalap Suzuki Maverick Vinales pun masuk radar sebagai
pengganti Lorenzo.
ilustrasi Rossi tendang Marquez (Grafis: Abdillah/Liputan6.com)Benarkah ini menjadi musim terakhir bagi Lorenzo di Yamaha? Apakah Yamaha berani melakukan ini demi menjaga suasana hati Rossi?
"Kami menyadari bahwa jika Jorge pergi, kami harus mendapat
pengganti, meski level kinerjanya tidak akan langsung cocok dengan kami.
Kami harus punya rencana B dan rencana C. Jadi, kami memiliki beberapa
ide dalam pikiran kami," kata Jarvis.(Liputan6.com))
Post a Comment