![]() |
Zinadine Zidane saat jadi pelatih Real Madrid (REUTERS/Juan Medina) |
Sport - Nama Zinadine Zidane kembali jadi sorotan
setelah terpilih sebagai pelatih Real Madrid menggantikan Rafael
Benitez. Bila dibandingkan kesuksesannya saat ini, masa lalu pria
Prancis itu tak mudah dan penuh cobaan.
Seperti yang dilansir dari L'Equipe, Zidane Yazid Zidane
lahir pada 23 juni 1972 di La Castellane, Marseille, di Prancis selatan
dari orangtua yang merupakan pengungsi dari Aljazair, jelang pecahnya
perang revolusi negara Afrika tersebut pada 1954.
Kedua orangtuanya, Smail dan Malika, memutuskan untuk pindah dari
Paris ke Marseille setelah kesulitan dapat pekerjaan. Saat Zidane lahir
sebagai anak bungsu, sang ayah saat itu bekerja sebagai buruh dan satpam
di sebuah pasar swalayan.
Kerja keras yang dilakukan sang ayah membuat Zizou kecil bisa
merasakan hidup nyaman jika dibandingkan dengan standar hidup kawasan
tempat tinggalnya, La Castellane, yang dikenal penuh kejahatan dan
pengangguran.
Tapi di tempat itu juga ia mengenal sepakbola. Sejak usia lima
tahun, Zizou kecil selalu bermain bermain di Place Tartane, sebuah plaza
yang memang menjadi ruang terbuka tempat tinggalnya. Kaki kecilnya pun
semakin terasah dari permainan "kelas kampung" tersebut.
Pada usia 10, Zidane akhirnya bisa bergabung dengan sebuah tim
lokal dan langsung sukses mencuri perhatian pemandu bakat AS Cannes
empat tahun berselang.
Dijadwalkan hanya bertahan enam pekan untuk trial, Zidane akhirnya bertahan selama empat tahun dan melakoni debutnya bersama Cannes pada usia 16 tahun melawan Nantes.
Keberhasilannya membawa Cannes lolos ke zona Eropa, membuat Zidane
jadi incaran sejumlah klub top Prancis tetapi akhirnya memilih untuk
gabung Bordeaux pada 1996 dan lagi-lagi sukses direbutnya dengan menjadi
runner-up Piala UEFA sekaligus jadi pemain terbaik Ligue 1.
Juventus pun kepincut untuk memboyong Zidane dari Prancis ke
Italia. Keputusan itu ternyata berbuah manis karena sukses namanya
semakin meroket selama berkostum La Vecchia Signora. Gelar juara Serie A
berhasil direbut pada musim perdananya, namun gagal merebut trofi Liga
Champions selama dua final.
loading...
Post a Comment