statusaceh.net - Sejak Kamis malam (04/12/15) Komite Peralihan Aceh (KPA) dan seluruh penjuru Aceh Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melaksanakan refleksi hari deklarasi atau GAM yang ke 39 yang jatuh pada 04 Desemer 2015.
Seperti yang terlihat di wilayah Pasee, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe sejak Kamis malam semalam, mengenang Milad GAM, masyarakat bersama-sama menyelenggarakan doa bersama dan zikir juga wirid yasin di setiap tempat ibadah di kawasan Sagoe (Distrik) dan di desa-desa, seperti di Masjid-masjid dan Meunasah (Surau).
Satuan eks kombatan GAM bersatu dengan masyarakat, pada Jum’at juga masih melaksanakan perayaan tersebut. Kegiatan yang di pelopori oleh Komite Peralihan Aceh itu mengundang simpatisan masyarakat luas.
Amatan wartawan di Wilayah Pasee, di beberapa Sagoe terlihat menyepi sejak pagi tadi. Masyarakat bersama eks kombatan melakukan ziarah ke makam-makam ulama besar Aceh juga makam para syuhada, ditempat pemakaman umum.
Di Sagoe Raja Sabi, sedikitnya sekitar ratusan elemen sipil berbau
r dengan eks kombatan dan KPA Pasee, Daerah Empat memperingati hari Milad itu di makam salah ulama Salafiah Aceh yang juga disebut-sebut garis keturunan para ambiya Allah, di kediaman balai pengajian, Banta Saidi, Desa Buket Batee Badang, Kec. Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.
Pada kesempatan itu, turut hadir Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, Ismail A. Jalil yang juga delegasi Partai Aceh dari Pasee, Camat Tanah Jambo Aye bersama staf kantor, tokoh cendikiawan islam, pimpinan dayah Nurul Huda, Tgk……., petinggi KPA dan PA Sagoe Raja Sabi dan para anak yatim piatu Syuhada Aceh.
Milad yang diawali zikir dan doa tersebut, berjalan khidmad. Kendati KPA dan Eks Kombatan GAM mengklaim aparat TNI dan Polri terkesan mengintervensi masyarakat untuk merayakan hari ulang tahun GAM.
“Masyarakat yang kita ketahui sangat ansias ingin hadir menggelar doa bersama. Karena kegiatan ini seakan-akan di halang-halangi oleh aparat keamanan TNI juga Polri, masyarakat takut,” ujar tokoh KPA Pasee, Tgk Muhammad Yusuf.(beritalima)
Seperti yang terlihat di wilayah Pasee, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe sejak Kamis malam semalam, mengenang Milad GAM, masyarakat bersama-sama menyelenggarakan doa bersama dan zikir juga wirid yasin di setiap tempat ibadah di kawasan Sagoe (Distrik) dan di desa-desa, seperti di Masjid-masjid dan Meunasah (Surau).
Satuan eks kombatan GAM bersatu dengan masyarakat, pada Jum’at juga masih melaksanakan perayaan tersebut. Kegiatan yang di pelopori oleh Komite Peralihan Aceh itu mengundang simpatisan masyarakat luas.
Amatan wartawan di Wilayah Pasee, di beberapa Sagoe terlihat menyepi sejak pagi tadi. Masyarakat bersama eks kombatan melakukan ziarah ke makam-makam ulama besar Aceh juga makam para syuhada, ditempat pemakaman umum.
Di Sagoe Raja Sabi, sedikitnya sekitar ratusan elemen sipil berbau
r dengan eks kombatan dan KPA Pasee, Daerah Empat memperingati hari Milad itu di makam salah ulama Salafiah Aceh yang juga disebut-sebut garis keturunan para ambiya Allah, di kediaman balai pengajian, Banta Saidi, Desa Buket Batee Badang, Kec. Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.
Pada kesempatan itu, turut hadir Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, Ismail A. Jalil yang juga delegasi Partai Aceh dari Pasee, Camat Tanah Jambo Aye bersama staf kantor, tokoh cendikiawan islam, pimpinan dayah Nurul Huda, Tgk……., petinggi KPA dan PA Sagoe Raja Sabi dan para anak yatim piatu Syuhada Aceh.
Milad yang diawali zikir dan doa tersebut, berjalan khidmad. Kendati KPA dan Eks Kombatan GAM mengklaim aparat TNI dan Polri terkesan mengintervensi masyarakat untuk merayakan hari ulang tahun GAM.
“Masyarakat yang kita ketahui sangat ansias ingin hadir menggelar doa bersama. Karena kegiatan ini seakan-akan di halang-halangi oleh aparat keamanan TNI juga Polri, masyarakat takut,” ujar tokoh KPA Pasee, Tgk Muhammad Yusuf.(beritalima)
loading...
Post a Comment