Lhoksukon - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) gelar acara syukuran bersama 120 anak yatim dari 18 Desa Lingkungan Perusahaan setempat, Rabu (01/01/2019).
Dirut PIM Husni Achmad Zaki mengatakan tahun 2019 PIM telah mampu melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan produksi dengan baik dan aman tanpa kendala yang berarti dan tidak ada kecelakaan kerja.
"Tantangan ditahun 2019 adalah masih tingginya harga bahan baku gas dan pengurangan subsidi pupuk, tahun 2018 PIM mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebesar 381.000 ton namun ditahun 2019 turun menjadi 271.000 ton sehingga berpengaruh terhadap pendapatan PIM,"katanya.
Lanjutnya, berkenaan dengan suplai gas yang menjadi bahan baku pembuatan pupuk saat ini masih tinggi maka akan berdampak kepada Harga Pokok Produksi (HPP) kita tinggi dan tidak ekonomis.
"Saat ini kita sedang berupaya untuk memperoleh harga yang kompetitif dengan melakukan koordinasi dengan Pertamina dan PHE sebagai pemasok gas ke PIM yang bersumber dari Blok A dan juga dengan stakeholder terkait lainnya seperti SKK Migas dan BPMA,"jelasnya.
Tambahnya, pihaknya menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah dilakukan selama ini masih sangat jauh dari apa yang diharapkan, karena keterbatasan dan kemampuan Perusahaan.
"Kita mengharapkan doa serta dukungan dari anak-anak yatim dan masyarakat lingkungan menyongsong tahun 2020 sehingga pembangunan proyek Pupuk NPK yang sudah dimulai pada Bulan Maret 2019 ditargetkan bisa selesai pada pertengahan tahun 2021, Pabrik ini akan bisa menambah lapangan kerja dan berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama masyarakat lingkungan,"terang Husni.
Dirut PIM Husni Achmad Zaki mengatakan tahun 2019 PIM telah mampu melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan produksi dengan baik dan aman tanpa kendala yang berarti dan tidak ada kecelakaan kerja.
"Tantangan ditahun 2019 adalah masih tingginya harga bahan baku gas dan pengurangan subsidi pupuk, tahun 2018 PIM mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebesar 381.000 ton namun ditahun 2019 turun menjadi 271.000 ton sehingga berpengaruh terhadap pendapatan PIM,"katanya.
Lanjutnya, berkenaan dengan suplai gas yang menjadi bahan baku pembuatan pupuk saat ini masih tinggi maka akan berdampak kepada Harga Pokok Produksi (HPP) kita tinggi dan tidak ekonomis.
"Saat ini kita sedang berupaya untuk memperoleh harga yang kompetitif dengan melakukan koordinasi dengan Pertamina dan PHE sebagai pemasok gas ke PIM yang bersumber dari Blok A dan juga dengan stakeholder terkait lainnya seperti SKK Migas dan BPMA,"jelasnya.
Tambahnya, pihaknya menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah dilakukan selama ini masih sangat jauh dari apa yang diharapkan, karena keterbatasan dan kemampuan Perusahaan.
"Kita mengharapkan doa serta dukungan dari anak-anak yatim dan masyarakat lingkungan menyongsong tahun 2020 sehingga pembangunan proyek Pupuk NPK yang sudah dimulai pada Bulan Maret 2019 ditargetkan bisa selesai pada pertengahan tahun 2021, Pabrik ini akan bisa menambah lapangan kerja dan berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama masyarakat lingkungan,"terang Husni.
loading...
Post a Comment