Banda Aceh - Derap langkah sepatu serdadu memecahkan kesunyian malam saat Aceh masih dilanda konflik. Desingan peluru semakin membuat mencekam. Semua warga tiarap, bersembunyi di balik dinding untuk menghindari peluru tak bertuan.
Entakan sepatu serdadu membuat warga sangat ketakutan kala itu. Terlebih suara senjata laras panjang saling bersahutan. Semakin membuat warga waspada. Selalu dihantui oleh ketakutan, takut jangan-jangan dialah yang bakal hilang dijemput paksa oleh kedua belah yang bertikai.
Pesan itulah yang hendak disampaikan pada sebuah replika sepatu PDL (pakaian dinas lapangan) terbuat dari bambu setinggi 3 meter dengan lebar 1,5 meter. Di dalamnya ada beling dan dicat dengan warna hitam pertanda Aceh pernah berada di masa kelam.
"Sepatu ini sebagai simbol derap langkah aparat saat Aceh masih konflik," kata Koordinator KontraS Aceh, Hendra Sahputra, Senin (9/10).
Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember setiap tahunnya. Kegiatan yang digagas oleh KontraS Aceh diberi nama Lorong Ingatan dengan tema "Khauri Nujuh".
Khauri Nujuh adalah tradisi di Aceh kenduri bila ada salah seorang anggota keluarga meninggal dunia. Lalu dibuatlah kenduri dan masyarakat datang ke rumah duka untuk mendoakan yang meninggal dunia. Juga untuk menghibur keluarga yang sedang bermurung kesedihan.
Entakan sepatu serdadu membuat warga sangat ketakutan kala itu. Terlebih suara senjata laras panjang saling bersahutan. Semakin membuat warga waspada. Selalu dihantui oleh ketakutan, takut jangan-jangan dialah yang bakal hilang dijemput paksa oleh kedua belah yang bertikai.
Pesan itulah yang hendak disampaikan pada sebuah replika sepatu PDL (pakaian dinas lapangan) terbuat dari bambu setinggi 3 meter dengan lebar 1,5 meter. Di dalamnya ada beling dan dicat dengan warna hitam pertanda Aceh pernah berada di masa kelam.
"Sepatu ini sebagai simbol derap langkah aparat saat Aceh masih konflik," kata Koordinator KontraS Aceh, Hendra Sahputra, Senin (9/10).
Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember setiap tahunnya. Kegiatan yang digagas oleh KontraS Aceh diberi nama Lorong Ingatan dengan tema "Khauri Nujuh".
Khauri Nujuh adalah tradisi di Aceh kenduri bila ada salah seorang anggota keluarga meninggal dunia. Lalu dibuatlah kenduri dan masyarakat datang ke rumah duka untuk mendoakan yang meninggal dunia. Juga untuk menghibur keluarga yang sedang bermurung kesedihan.
loading...
Post a Comment