Lhokseumawe - Pertemuan pedagang dan mahasiswa dengan sejumlah pejabat dinas yang dimediasi oleh polisi di Meunasah Pasar Inpres Jalan Listrik Kecamatan Banda Sakti, berakhir ricuh, menyusul Kadisperindagkop Lhokseumawe Ramli mengamuk.
Mantan sekwan DPRK Lhokseumawe Ramli meluapkan emosinya sambil meneriakan kalimat, "Lon gohlom deuk ( saya belum lapar)" dihadapan pedagang dan mahasiswa.
Mantan sekwan DPRK Lhokseumawe Ramli meluapkan emosinya sambil meneriakan kalimat, "Lon gohlom deuk ( saya belum lapar)" dihadapan pedagang dan mahasiswa.
Dalam video rekaman mahasiswa, tampak Ramli tiba-tiba mengamuk lantaran tidak terima dituding ikut menikmati hasil pungli preman dari pedagang Pasar Inpres setempat.
Ramli mengatakan dirinya merasa malu dituding pungli dan mempertaruhkan jabatannya pasca di demo pedagang dan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Rakyat ( SMUR).
Ramli mengaku akan membuat laporan pencemaran nama baik atas demo pedagang dan mahasiswa ke Kantor Walikota Lhokseumawe.
Sontak saja hal itu justru memancing emosi pedagang korban pungli preman dan mahasiswa hingga suasana dalam forum memanas dan ricuh.
Sikap arogansi itu, membuat pedagang dan Mahasiswa berusaha membalas ujaran kebencian dan sikap arogan Ramli.
Beruntungnya polisi melerai agar Ramli tidak mendapat serangan pedagang dan mahasiswa yang akhirnya bubar dari upaya yang dimediasi polisi.
Kronologis kejadian, menyikapi keluhan pedagang yang berdemo karena keluhan menjadi korban pungli dan intimidasi preman bersama pengelola pasar.
Maka Polres Lhokseumawe menjadi mediasi pertemuan pedagang bersama mahasiswa dengan sejumlah pejabat Pemko Lhokseumawe.
Antara lain, Asisten II Pemkot Lhokseumawe ,Kepala dinas Disperidagkop Ramli, Kepala Dinas BLHK Zulkifli, Kepala Satpol-PP Irsyadi, Unsur Kepolisian, camat banda sakti, Babinsa, keuchik Kuta Blang , Keuchik teumpok Teungoeh.
Ketua SMUR Riski kepada media ini mengaku sangat menyesalkan kejadian dalam forum terbuka dan tidak menyangka seorang kadis menunjukkan sikap arogansi dan premanisme nya.
"Kami mahasiswa SMUR menyatakan sikap Meminta Walikota segera mengevaluasi kinerja Kadispeindagkop Ramli, " tegasnya.
Riski juga meminta kepada para pedagang korban pungli preman untuk menahan amarahnya dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum.
"kami tetap akan membantu mengawal kasus pedagang diperas preman dituntaskan,"katanya. (ZN)
loading...
Post a Comment