![]() |
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi izin kepada polisi menggunakan rekaman cctv milik Pemprov DKI untuk usut Rusuh Aksi 22 Mei. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi) |
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempersilakan kepolisian menggunakan rekaman kamera intai, Closed Circuit Television (CCTV) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengungkap kasus 22 Mei 2019. Anies mengatakan pada dasarnya CCTV tersebut memang bebas diakses oleh masyarakat.
"Itu kan memang bisa diakses, ada di Jakarta smart city," kata Anies di Puskesmas Kalideres, Jakarta, Senin (3/6).
Pada pertemuan sebelumnya pun Anies menyatakan bakal kooperatif jika nantinya dimintai kepolisian untuk menggunakan CCTV dalam pengungkapan kasus.
Diketahui DKI memiliki ribuan CCTV yang merupakan kerja sama Polda dan DKI pada zaman Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. CCTV ini banyak diletakkan di Halte TransJakarta dan sejumlah persimpangan.
Anies Persilakan Polda Buka CCTV Ungkap Kasus 22 MeiGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania menyatakan setidaknya ada sekitar 7.678 tangkapan kamera dari CCTV yang diakses oleh DKI.
Ribuan CCTV itu dimiliki oleh sejumlah dinas, mulai dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta hingga Dinas Sumber Daya Alam. Diketahui tangkapan CCTV itu merekam sejumlah aktivitas saat aksi kejadian 22 Mei berlangsung.
CCTV dijadikan alat bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut. Anies memastikan bahwa kamera pengintai tersebut dapat dipergunakan semua orang.
Sebelumnya, keberadaan CCTV juga disebut-sebut dapat menjelaskan kronologi aksi 22 Mei yang berujung kerusuhan. Aktivis yang juga pengamat politik Rocky Gerung percaya akan langkah tersebut.
"Suatu waktu nanti ketika kita punya akses untuk melihat seluruh CCTV yang mana adalah milik Gubernur Anies Baswedan," kata Rocky dalam satu sesi diskusi di Rawamangun, Jumat (31/5).
Rocky sendiri mengaku telah melihat beberapa potongan video dari CCTV yang sudah beredar ke publik. Namun ia percaya gambaran lebih utuh mengenai kerusuhan itu dapat terlihat ketika semua rekaman CCTV dibuka ke publik. | CNN
"Itu kan memang bisa diakses, ada di Jakarta smart city," kata Anies di Puskesmas Kalideres, Jakarta, Senin (3/6).
Pada pertemuan sebelumnya pun Anies menyatakan bakal kooperatif jika nantinya dimintai kepolisian untuk menggunakan CCTV dalam pengungkapan kasus.
Diketahui DKI memiliki ribuan CCTV yang merupakan kerja sama Polda dan DKI pada zaman Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. CCTV ini banyak diletakkan di Halte TransJakarta dan sejumlah persimpangan.
Anies Persilakan Polda Buka CCTV Ungkap Kasus 22 MeiGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania menyatakan setidaknya ada sekitar 7.678 tangkapan kamera dari CCTV yang diakses oleh DKI.
Ribuan CCTV itu dimiliki oleh sejumlah dinas, mulai dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta hingga Dinas Sumber Daya Alam. Diketahui tangkapan CCTV itu merekam sejumlah aktivitas saat aksi kejadian 22 Mei berlangsung.
CCTV dijadikan alat bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut. Anies memastikan bahwa kamera pengintai tersebut dapat dipergunakan semua orang.
Sebelumnya, keberadaan CCTV juga disebut-sebut dapat menjelaskan kronologi aksi 22 Mei yang berujung kerusuhan. Aktivis yang juga pengamat politik Rocky Gerung percaya akan langkah tersebut.
"Suatu waktu nanti ketika kita punya akses untuk melihat seluruh CCTV yang mana adalah milik Gubernur Anies Baswedan," kata Rocky dalam satu sesi diskusi di Rawamangun, Jumat (31/5).
Rocky sendiri mengaku telah melihat beberapa potongan video dari CCTV yang sudah beredar ke publik. Namun ia percaya gambaran lebih utuh mengenai kerusuhan itu dapat terlihat ketika semua rekaman CCTV dibuka ke publik. | CNN
loading...
Post a Comment