Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengkoreksi kesalahan input data suara dari form C1 di Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) di situs resmi KPU. Awalnya di TPS 093 Bidara Cina, Jatinegara, Jaktim, suara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi tak sesuai antara C1 dan input di Situng KPU.
Dimana dalam scan C1 yang diunggah, suara Jokowi-Ma'ruf 47, sementara Prabowo-Sandiaga 162 suara. Tapi, dalam data yang diinput KPU, suara Jokowi-Ma'ruf naik menjadi 180, untuk Prabowo-Sandiaga menyusut jadi 56 suara. Jokowi naik 133 suara, Prabowo turun 106 suara.
Komisioner KPU Evi Novida Malik menjelaskan, Situng adalah upaya pihaknya untuk menjadikan Pemilu serentak transparan dan siapapun bisa melihat penghitungan suara. Apabila ada kesalahan, KPU tak menutup diri untuk melakukan koreksi.
Dimana dalam scan C1 yang diunggah, suara Jokowi-Ma'ruf 47, sementara Prabowo-Sandiaga 162 suara. Tapi, dalam data yang diinput KPU, suara Jokowi-Ma'ruf naik menjadi 180, untuk Prabowo-Sandiaga menyusut jadi 56 suara. Jokowi naik 133 suara, Prabowo turun 106 suara.
Komisioner KPU Evi Novida Malik menjelaskan, Situng adalah upaya pihaknya untuk menjadikan Pemilu serentak transparan dan siapapun bisa melihat penghitungan suara. Apabila ada kesalahan, KPU tak menutup diri untuk melakukan koreksi.
"Ini adalah bagian dari transparansi kami sebagai penyelenggara Pemilu. Setiap orang boleh memberikan masukan bila ada yang tidak pas di entri," jelas Evi kepada merdeka.com, Jumat (19/4).
Evi pun menegaskan, kesalahan entri kasus di TPS 093 di Badara Cina telah diperbaiki. Dalam Situng KPU. suara Prabowo-Sandi kembali seperti di C1 yakni 162. suara Jokowi-Ma'ruf 47.
"Data scan dan upload adalah data sementara, pada penghitungan di TPS para saksi dan Panwas mendapatkan salinannya juga. Pada rekapitulasi di PPK dapat dikoreksi bila ada kesalahan. Bila kesalahan input maka kita koreksi input sesuai C1," tutup dia. | Merdeka.com
loading...
Post a Comment