Warga mengangkat sepeda motornya dari reruntuhan rumah pascagempa di Desa Wadon, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8) (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi) |
StatusAceh.Net - Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) masih terus mengevakuasi masyarakat yang menjadi korban gempa di Lombok, NTB. Meski demikian, masih ada korban gempa yang belum berhasil di evakuasi.
Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban yang belum dievakuasi itu berada di Desa Lading-lading, Tanjung, Lombok Utara. Korban itu tertimpa puing dan reruntuhan bangunan masjid yang roboh karena digoyang gempa.
Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban yang belum dievakuasi itu berada di Desa Lading-lading, Tanjung, Lombok Utara. Korban itu tertimpa puing dan reruntuhan bangunan masjid yang roboh karena digoyang gempa.
"Masih terdapat korban yang tertimpa lantai masjid roboh belum dievakuasi di Desa Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara," tulis Sutopo dalam akun Twitter @Sutopo_PN, Senin (6/8).
Masih terdapat korban yang tertimpa lantai masjid roboh belum dievakuasi di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Tidak ada alat berat menyebabkan evakuasi terkendala. Evakuasi dilakukan manual. pic.twitter.com/M45kkmrbXS— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 6 Agustus 2018
Menurut Sutopo, proses evakuasi ini terkendala kurangnya alat berat yang digunakan untuk mengevakuasi korban. Sehinga evakuasi dilakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Tidak ada alat berat menyebabkan evakuasi terkendala. Evakuasi dilakukan manual," terang Sutopo.
Lombok Utara menjadi salah satu daerah yang terdampak gempa cukup parah. Saat gempa terjadi Minggu (5/8) malam, dua orang jemaah masjid di Dusun Tanak Sebang, Desa Salut, Kalayang, Lombok Utara, meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan masjid.
Kondisi korban yang tertimpa puing masjid di Lombok Utara, Senin (6/8). (Foto: Twitter @Sutopo_PN) |
Sampai saat ini, korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7 magnitudo ini berjumlah 91 orang, sementara korban luka-luka mencapai 209 orang. Sebagian korban meninggal karena tertimpa bangunan yang roboh. | Kumparan
loading...
Post a Comment