 |
| Ilustrasi |
ABDIYA - Ketua pemuda Desa Gunung Samarinda, Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, Darwis (50) tewas dikeroyok warga. Korban diduga mesum dengan seorang istri warga setempat sehingga menyulutkan emosi para warga.
"Korban dikeroyok oleh warga Desa Gunung Samarinda yang berjumlah puluhan orang. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Barat Daya Iptu Zulfitriadi saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (13/5/2018).
Insiden pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu 11 Mei sekitar pukul 00.05 WIB dinihari. Saat itu, pemuda dan warga Gunung Samarinda mendapat informasi tentang gelagat ketua pemuda yang sering masuk ke rumah seorang warga. Darwis dan perempuan yang masih berstatus istri orang itu tinggal di desa yang sama.
Tak lama berselang, warga melakukan pengintaian. Masyarakat yang sudah tersulut emosi akhirnya melakukan penggerebekan. Saat itu, Darwis ditemukan sedang bersembunyi di dalam lemari di kamar seorang warga.
"Mengetahui hal tersebut, para pemuda langsung melakukan pemukulan terhadap Darwis," jelas Zulfitriadi.
Usai dihajar, Darwis selanjutnya diboyong ke Puskesmas Babahrot dengan menggunakan becak mesin. Namun dalam perjalanan, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 02.30 WIB.
Menurut Zulfitriadi, Darwis dengan istri seorang warga setempat diduga berselingkuh. Keduanya juga diduga kerap mesum. Perselingkuhan keduanya terungkap setelah beberapa warga melapor ke pemuda.
"Darwis diduga sering melakukan hubungan gelap dengan istri warga tersebut," ungkapnya.
Terkait kasus ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Namun hingga kini belum ada warga yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Tersangka belum. Masih diperiksa saksi," jelas Zulfitriadi.(*)
"Korban dikeroyok oleh warga Desa Gunung Samarinda yang berjumlah puluhan orang. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Barat Daya Iptu Zulfitriadi saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (13/5/2018).
Insiden pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu 11 Mei sekitar pukul 00.05 WIB dinihari. Saat itu, pemuda dan warga Gunung Samarinda mendapat informasi tentang gelagat ketua pemuda yang sering masuk ke rumah seorang warga. Darwis dan perempuan yang masih berstatus istri orang itu tinggal di desa yang sama.
Tak lama berselang, warga melakukan pengintaian. Masyarakat yang sudah tersulut emosi akhirnya melakukan penggerebekan. Saat itu, Darwis ditemukan sedang bersembunyi di dalam lemari di kamar seorang warga.
"Mengetahui hal tersebut, para pemuda langsung melakukan pemukulan terhadap Darwis," jelas Zulfitriadi.
Usai dihajar, Darwis selanjutnya diboyong ke Puskesmas Babahrot dengan menggunakan becak mesin. Namun dalam perjalanan, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 02.30 WIB.
Menurut Zulfitriadi, Darwis dengan istri seorang warga setempat diduga berselingkuh. Keduanya juga diduga kerap mesum. Perselingkuhan keduanya terungkap setelah beberapa warga melapor ke pemuda.
"Darwis diduga sering melakukan hubungan gelap dengan istri warga tersebut," ungkapnya.
Terkait kasus ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Namun hingga kini belum ada warga yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Tersangka belum. Masih diperiksa saksi," jelas Zulfitriadi.(*)
loading...
Post a Comment