Banda Aceh - Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, membuka Pertemuan Ilmiah Respirasi yang digelar oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Aceh, Sabtu (7/4/2018).
Wagub Nova meminta para dokter paru untuk terus meningkatkan pengetahuan, memperkuat dedikasi dan komitmennya demi memberi layanan kesehatan berkualitas kepada rakyat Aceh. Pemerintah Aceh, lanjut Nova, terus mendukung langkah pengembangan ilmu kesehatan di Aceh.
"Peningkatan kesehatan merupakan salah satu prioritas utama dan pertama yang harus direalisasikan dan harus nyata manfaatnya di masyarakat," kata Wagub Nova.
Persoalan paru dan pernapasan termasuk penyakit yang menyebabkan kematian paling tinggi di dunia. Diperkirakan, di tahun 2030, penyakit ini akan menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di dunia. Di Indonesia ada 4,8 juta penderita penyakit ini.
Aceh termasuk daerah penyumbang pasien terbanyak. Salah satu penyebabnya adalah pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Angka produksi rokok terus meningkat. Artinya, konsumen rokok juga ikut meningkat. Karena itu, perhatian pemerintah terhadap pengembangan ilmu respirasi sangat penting.
"Peran dokter respirasi sangat dibutuhkan," kata Wagub.
Perhimpunan dokter paru Aceh menargetkan, sekurang-kurangnya ada dua dokter paru di setiap kabupaten di Aceh. Pemerintah Aceh berharap target itu bisa segera terealisasi.
Sementara itu, Ketua Panitia Pekan Ilmiah Respirasi Aceh (Pira) ke V, Zulfikar menyebutkan, peserta simposium ilmiah itu mencapai 260 orang. Mereka yang ikut serta adalah para dokter spesialis paru, dokter umum, perawat dan para para peserta didik spesialis. Sehari sebelumnya, PDPI telah terlebih dahulu mengadakan workshop. [Rill]
Wagub Nova meminta para dokter paru untuk terus meningkatkan pengetahuan, memperkuat dedikasi dan komitmennya demi memberi layanan kesehatan berkualitas kepada rakyat Aceh. Pemerintah Aceh, lanjut Nova, terus mendukung langkah pengembangan ilmu kesehatan di Aceh.
"Peningkatan kesehatan merupakan salah satu prioritas utama dan pertama yang harus direalisasikan dan harus nyata manfaatnya di masyarakat," kata Wagub Nova.
Persoalan paru dan pernapasan termasuk penyakit yang menyebabkan kematian paling tinggi di dunia. Diperkirakan, di tahun 2030, penyakit ini akan menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di dunia. Di Indonesia ada 4,8 juta penderita penyakit ini.
Aceh termasuk daerah penyumbang pasien terbanyak. Salah satu penyebabnya adalah pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Angka produksi rokok terus meningkat. Artinya, konsumen rokok juga ikut meningkat. Karena itu, perhatian pemerintah terhadap pengembangan ilmu respirasi sangat penting.
"Peran dokter respirasi sangat dibutuhkan," kata Wagub.
Perhimpunan dokter paru Aceh menargetkan, sekurang-kurangnya ada dua dokter paru di setiap kabupaten di Aceh. Pemerintah Aceh berharap target itu bisa segera terealisasi.
Sementara itu, Ketua Panitia Pekan Ilmiah Respirasi Aceh (Pira) ke V, Zulfikar menyebutkan, peserta simposium ilmiah itu mencapai 260 orang. Mereka yang ikut serta adalah para dokter spesialis paru, dokter umum, perawat dan para para peserta didik spesialis. Sehari sebelumnya, PDPI telah terlebih dahulu mengadakan workshop. [Rill]
loading...
Post a Comment