Banda Aceh - Gubernur
Aceh Irwandi Yusuf meminta Pemerintah Myanmar segera menemukan solusi
guna menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung terhadap minoritas
Muslim Rohingya di wilayah Rakhine, Myanmar.
Irwandi
mengatakan, Aceh sebagai provinsi yang pernah mengalami konflik
bersenjata selama 30 Tahun dan berada di bawah status Daerah Operasi
Militer selama kurang lebih 15 Tahun, sungguh sangat menyesalkan
tindakan Pemerintah Myanmar yang memberlakukan operasi militer di
wilayah Rakhine, Myanmar.
"Pengalaman konflik
bersenjata di Aceh justru hanya membawa kemudaratan dan kemunduran yang
besar terhadap kebudayaan, sosial, dan ekonomi. Dan memberikan luka
mendalam bagi para korban yang kebanyakan merupakan masyarakat sipil,"
ujar Irwandi, Kamis 7 September 2017.
Untuk
itu, anjut Irwandi, Aceh memohon Kepada Pemerintah Myanmar untuk menahan
diri secara maksimal dengan tidak menggunakan cara-cara kekerasan dan
segera menghentikan Operasi Militer di wilayah Rakhine dan memulai
proses stabilisasi politik dan peace-building antara warga Rakhine dan
Muslim Rohingya.
Irwandi menjelaskan, operasi
militer hanya akan memperpanjang siklus kekerasan dan memunculkan
radikalisme. Bahkan dapat mengarah kepada perang sipil yang lebih luas.
"Segala
upaya untuk mencegah konflik harus dilakukan untuk menjaga kestabilan
politik di regional ASEAN, mengingat beberapa Negara ASEAN dan komunitas
masyarakat muslim sudah bereaksi keras terkait kekerasan bersenjata di
wilayah Rakhine," ujar Irwandi.
Menurut
Irwandi, Pemerintah Myanmar perlu menggandeng PBB, ASEAN, dan Organisasi
Internasional lainnya dalam memulai proses peace-building dan membuka
diri sebagai wujud komitmen Pemerintah Myanmar dalam penegakan Hak Asasi
Manusia dan Demokrasi.
Irwandi juga
mengatakan, sebagai sahabat sekawasan ASEAN Indonesia perlu secara
intens membantu Pemerintah Myanmar dalam mewujudkan Perdamaian di
wilayah Rakhine, mendorong terbukanya akses bantuan kemanusiaan untuk
para korban, dan membangun payung hukum untuk melindungi setiap orang
tanpa membedakan ras, suku, dan agama terutama perlindungan terhadap
kelompok rentan.
"Aceh bersedia untuk berbagi
pengalaman dengan Pemerintah Myanmar dan membantu mewujudkan perdamaian
di wilayah Rakhine," katanya. [Rill]
loading...
Post a Comment