Blangkeujeren - Ribuan masyarakat dari berbagai pelosok desa di kabupaten Gayo Lues (Galus) tumpah ruah di jalan dan di lapangan Stadion Seribu Bukit Blangkejeren.
Kehadiran mereka dalam rangka menyaksikan pertunjukan tari saman massal 10.001 yang justru melibatkan 12.262 penari, Minggu (13/8/2017).
Berdasarkan laporan yang diperoleh Serambinews.com, selain warga yang tumpah ruah di stadion tersebut. Kondisi di dalam luar stadion seperti lautan manusia.
Ribuan warga lainnya mengaku sangat kecewa. Karena tidak bisa menyaksikan langsung pertunjukan spektakuler saman massal.
Karena penampilan dan pertunjukan saman massal melalui layar lebar yang dipusatkan di Balai Musara Blangkejeren tanpa audio.
Baca: Pengunjung Tari Saman Massal 10.001 Sesaki Stadion, Seputaran Blangkejeren Macet
"Akibatnya masyarakat yang sudah berduyun-duyun dan antrean duduk di depan layar lebar itu tidak bisa menyaksikan langsung pertunjukan saman," kata Sulaiman didampingi puluhan warga Blangkejeren lainnya kepada Serambi di Balai Musara Blangkejeren.
Menurutnya, ribuan warga Galus juga merasa kecewa terhadap panitia penyelenggara.
Karena tidak bisa menyaksikan langsung penampilan saman massal tersebut di dalam Stadion Seribu Bukit itu.
Ini akibat lautan manusia dari berbagai daerah membeludak sehingga harus berada di luar stadion dan menyaksikan melalui layar lebar.(serambinews)
Kehadiran mereka dalam rangka menyaksikan pertunjukan tari saman massal 10.001 yang justru melibatkan 12.262 penari, Minggu (13/8/2017).
Berdasarkan laporan yang diperoleh Serambinews.com, selain warga yang tumpah ruah di stadion tersebut. Kondisi di dalam luar stadion seperti lautan manusia.
Ribuan warga lainnya mengaku sangat kecewa. Karena tidak bisa menyaksikan langsung pertunjukan spektakuler saman massal.
Karena penampilan dan pertunjukan saman massal melalui layar lebar yang dipusatkan di Balai Musara Blangkejeren tanpa audio.
Baca: Pengunjung Tari Saman Massal 10.001 Sesaki Stadion, Seputaran Blangkejeren Macet
"Akibatnya masyarakat yang sudah berduyun-duyun dan antrean duduk di depan layar lebar itu tidak bisa menyaksikan langsung pertunjukan saman," kata Sulaiman didampingi puluhan warga Blangkejeren lainnya kepada Serambi di Balai Musara Blangkejeren.
Menurutnya, ribuan warga Galus juga merasa kecewa terhadap panitia penyelenggara.
Karena tidak bisa menyaksikan langsung penampilan saman massal tersebut di dalam Stadion Seribu Bukit itu.
Ini akibat lautan manusia dari berbagai daerah membeludak sehingga harus berada di luar stadion dan menyaksikan melalui layar lebar.(serambinews)
loading...
Post a Comment