Migran ilegal tiba dengan kapal di sebuah pangkalan angkatan laut setelah mereka diselamatkan oleh penjaga pantai Libya di kota pesisir Tripoli, Libya. Foto/REUTERS/Ismail Zitouny |
TRIPOLI - Penjaga pantai Libya mengatakan telah mencegat hampir 500 migran yang memadati sebuah kapal kayu dan mengembalikan mereka ke Tripoli. Sebelumnya mereka telah memberikan peringatan kepada sebuah kapal yang sedang bersiap untuk menjemput mereka ke Eropa.
Rekaman yang direkam oleh Sea-Watch, sebuah organisasi non-pemerintah, menunjukkan sebuah kapal penjaga pantai Libya datang dalam jarak beberapa meter dari kapal Sea Watch dengan cepat untuk menghentikan para migran.
Jurubicara penjaga pantai Tripoli, Ayoub Qassem mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar 19 mil (30 km) utara pantai Libya.
"Organisasi penyelamatan internasional yang disebut Sea-Watch mencoba menghalangi pekerjaan penjaga pantai kita dalam upaya untuk membawa migran, mengklaim bahwa Libya tidak aman untuk migran," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/5/2017).
Qassem mengatakan, penjaga pantai juga telah terlibat baku tembak dengan penyelundup, namun tidak memberi rincian.
Sementara juru bicara Sea-Watch, Ruben Neugebauer, mengatakan bahwa LSM tersebut telah menerima instruksi dari pusat kendali penjaga pantai Italia di Roma bahwa penjaga pantai Libya akan mengambil alih "komando di tempat kejadian". Menurutnya kapal Sea-Watch telah berhenti untuk menunggu instruksi lebih lanjut.
"Tanpa peringatan apapun, mereka memotong jalur kami menuju kapal migran. Mereka melakukan manuver yang sangat berbahaya, mereka hampir menabrak kapal kami, mereka membahayakan kru kami," kata Neugebauer.
Libya adalah titik keberangkatan utama bagi para migran yang berharap bisa mencapai Eropa melalui laut. Negara ini telah mengalami kekacauan selama bertahun-tahun dan para migran yang tinggal atau lewat negara itu mengatakan bahwa mereka mengalami sejumlah pelanggaran.
Pada tahun 2016 lalu tercatat 181 ribu perjalan dan menjadi catatan rekor tersendiri. Pada tahun ini mengalami peningkatan 30 persen kedatangan imigran di Italia. Sebagian besar berasal dari sub-Sahara Afrika. (Sindo)
Rekaman yang direkam oleh Sea-Watch, sebuah organisasi non-pemerintah, menunjukkan sebuah kapal penjaga pantai Libya datang dalam jarak beberapa meter dari kapal Sea Watch dengan cepat untuk menghentikan para migran.
Jurubicara penjaga pantai Tripoli, Ayoub Qassem mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar 19 mil (30 km) utara pantai Libya.
"Organisasi penyelamatan internasional yang disebut Sea-Watch mencoba menghalangi pekerjaan penjaga pantai kita dalam upaya untuk membawa migran, mengklaim bahwa Libya tidak aman untuk migran," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/5/2017).
Qassem mengatakan, penjaga pantai juga telah terlibat baku tembak dengan penyelundup, namun tidak memberi rincian.
Sementara juru bicara Sea-Watch, Ruben Neugebauer, mengatakan bahwa LSM tersebut telah menerima instruksi dari pusat kendali penjaga pantai Italia di Roma bahwa penjaga pantai Libya akan mengambil alih "komando di tempat kejadian". Menurutnya kapal Sea-Watch telah berhenti untuk menunggu instruksi lebih lanjut.
"Tanpa peringatan apapun, mereka memotong jalur kami menuju kapal migran. Mereka melakukan manuver yang sangat berbahaya, mereka hampir menabrak kapal kami, mereka membahayakan kru kami," kata Neugebauer.
Libya adalah titik keberangkatan utama bagi para migran yang berharap bisa mencapai Eropa melalui laut. Negara ini telah mengalami kekacauan selama bertahun-tahun dan para migran yang tinggal atau lewat negara itu mengatakan bahwa mereka mengalami sejumlah pelanggaran.
Pada tahun 2016 lalu tercatat 181 ribu perjalan dan menjadi catatan rekor tersendiri. Pada tahun ini mengalami peningkatan 30 persen kedatangan imigran di Italia. Sebagian besar berasal dari sub-Sahara Afrika. (Sindo)
loading...
Post a Comment