![]() |
Ilustrasi |
Banda Aceh – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah Provinsi Aceh masih terus diguncang gempa bumi.
Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh, Eridawati mengatakan di Aceh rata-rata terjadi gempa sebanyak tujuh kali per hari. Hampir sebagian besar pusat gempa terdeteksi di kawasan barat-selatan dan tengah Provinsi Aceh.
Eridawati mengatakan tidak ada satu pun wilayah di Aceh yang aman atau bebas dari empa. Kekuatan gempa bervariasi sebesar 2,8 sampai 4 Skala Richter.
"Aceh ini secara geografis memang untuk gempa daratan terletak di Patahan Semangko dan cesar-cesar yang aktif. Kalau gempa di laut tadi terjadi akibat Patahan Semangko atau pertemuan lempengan. Mungkin setiap hari ada 5-7 gempa yang tidak dirasakan manusia, tapi aktivitas gempa itu ada direkam sama alat BMKG," kata Eridawati kepada KBR, Selasa (30/5/2017).
Stasiun Mata Ie merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Aceh. Alat perekam di stasiun itu mencatat gempa sekitar lima menit setelah kejadian.
"Begitu ada gempa, alarm pada alat pedeteksi gempa bumi itu berbunyi deras. Karena itu, Standar Operasional Prosedur (SOP) kami setiap lima menit setelah gempa langsung informasinya disampaikan ke publik," kata Eridawati.
Erida mengatakan aktifitas kegempaan di Kabupaten Gayo Lues sudah dinyatakan aman. Gempa di Gayo Lues terjadi pada Senin (29/5/2017) pagi berkekuatan 5 Skala Richter dengan skala magnitudo diperkirakan mencapai angka 7.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Lues mencatat gempa tersebut merusak 26 rumah, termasuk satu rumah mengalami rusak berat. Tidak ada korban jiwa pascagempa yang bertitik pusat di kedalaman 10 kilometer itu.(kbr.id)
Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh, Eridawati mengatakan di Aceh rata-rata terjadi gempa sebanyak tujuh kali per hari. Hampir sebagian besar pusat gempa terdeteksi di kawasan barat-selatan dan tengah Provinsi Aceh.
Eridawati mengatakan tidak ada satu pun wilayah di Aceh yang aman atau bebas dari empa. Kekuatan gempa bervariasi sebesar 2,8 sampai 4 Skala Richter.
"Aceh ini secara geografis memang untuk gempa daratan terletak di Patahan Semangko dan cesar-cesar yang aktif. Kalau gempa di laut tadi terjadi akibat Patahan Semangko atau pertemuan lempengan. Mungkin setiap hari ada 5-7 gempa yang tidak dirasakan manusia, tapi aktivitas gempa itu ada direkam sama alat BMKG," kata Eridawati kepada KBR, Selasa (30/5/2017).
Stasiun Mata Ie merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Aceh. Alat perekam di stasiun itu mencatat gempa sekitar lima menit setelah kejadian.
"Begitu ada gempa, alarm pada alat pedeteksi gempa bumi itu berbunyi deras. Karena itu, Standar Operasional Prosedur (SOP) kami setiap lima menit setelah gempa langsung informasinya disampaikan ke publik," kata Eridawati.
Erida mengatakan aktifitas kegempaan di Kabupaten Gayo Lues sudah dinyatakan aman. Gempa di Gayo Lues terjadi pada Senin (29/5/2017) pagi berkekuatan 5 Skala Richter dengan skala magnitudo diperkirakan mencapai angka 7.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Lues mencatat gempa tersebut merusak 26 rumah, termasuk satu rumah mengalami rusak berat. Tidak ada korban jiwa pascagempa yang bertitik pusat di kedalaman 10 kilometer itu.(kbr.id)
loading...
Post a Comment