-->

Iklan

Zakir Naik, Sang Dokter yang Memilih Jadi Pendakwah

Sunday, 2 April 2017, 22:04:00 WIB Last Updated 2017-04-02T15:04:23Z
'/>
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua kanan) berjalan bersama Cendekiawan Muslim asal India Zakir Naik (kedua kiri) pada acara jamuan makan malam di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/4) malam. Zakir Naik akan memberi ceramah di kota Bandung hari Minggu (2/4) sebagai lokasi pertama dari lima kota dalam rangkaian safari dakwahnya di Indonesia. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Jakarta - Ulama kondang Zakir Naik memberikan ceramahnya di Universitas Pendidikan Indonesia, Minggu (2/4/2017).

Lebih dari 10 ribu umat muslim hadir dalam acara itu sementara sebanyak 200 kursi disediakan untuk non-muslim yang ingin mengikuti ceramahnya.

Dalam ceramahanya Zakir Naik mengungkap latar belakang dirinya beralih dari profesi dokter. Menurutya, profesi terbaik bukanlah seorang dokter.

“Saya sebelumnya menjadi seorang dokter. Tetapi saya mempelajari Alquran. Saya menyadari profesi dokter bukanlah yang terbaik,’ kata Zakir di hadapan massa.

Zakir melanjutkan, menurutnya profesi yang terbaik adalah yang saat ini sedang dijalaninya yaitu seorang dai.

“Tapi profesi terbaik adalah menjadi seorang dai. Akhirnya saya berhenti menjadi dokter,” tegasnya.

Zakir juga menyatakan, untuk menjadi dokter dirinya membutuhkan waktu lima hingga enam tahun.

“Saya kemudian sekolah di Al-Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University, universitas yang sama tempat Ahmad Heryawan (Gubernur Jabar) menuntut ilmu."

Ulama kenamaan asal India, Zakir Naik, akan memberikan ceramah di Universitas Pendidikan Indonesia dengan tema ‘Dakwah or Destruction’ (Dakwah atau Kerusakan), Minggu (2/4/2017).

Bandung menjadi kota pertama dalam rangkaian safari dakwah Zakir di Indonesia. Acara tersebut akan digelar sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.(Arah.com)
Komentar

Tampilkan

  • Zakir Naik, Sang Dokter yang Memilih Jadi Pendakwah
  • 0

Terkini

Iklan

Close x />