Tgk Bulqaini saat acara partai aceh di sawang (foto portalsatu) |
StatusAceh.Net- Terkait orasinya Tgk Bulqaini dalam sebuah acara yang digelar oleh Partai Aceh (PA) di Kecamatan Sawang Rabu (11/2/2017) yang mengatakan jika Pasangan Muzakkir Manaf atau Mualem kalah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kali ini akan berdampak malunya para ulama di Aceh.
Baca:( Sekjen HUDA: Mualem Talo,Male Ulama )
Perkataan Tgk Bulqaini ini mendapat reaksi keras dan di tentang oleh salah sebuah akun facebook bernama Abu Haula dengan menuliskan sebuah surat terbuka untuk Tgk. Bulqaini pada Sabtu (7/1/2016) sekiranya pukul 13:00 WIB,berbunyi:
" Surat Terbuka untuk Tu Bulqaini "
Maaf, Tu. Saya pikir Tu telah agak berlebihan. Tu telah begitu sering bawa2 nama ulama di atas panggung politik. Bahkan dengan pernyataan yang sangat tendensius.
Karena Tu telah memulainya maka saya yg adalah salah seorang murid dan pengikut setia para ulama dan tuntunan agama akan mencoba tanggapinya. Itu sah. Itu halal. Kita diberi hak untuk bertanya dan menjelaskan.
Syahdan. Tu katakan ulama akan malu apabila tidak menang kandidat tertentu. Dus! Jujur saya menilai pernyataan ini begitu rendahannya nilai ulama di mata Tu! Itu sebuah pernyataan yang menurut saya 'menyesatkan' dan sangat tendensius!
Dan. Karena Tu telah memulainya maka saya akan coba juga bawa2 nama ulama. Apalagi saya menerima langsung amanah ini untuk disampaikan kepada umat.
Tapi saya tidak melakukannya. Saya pikir akan sangat besar efeknya. Bagi yang tidak setuju akan amanah itu justru akan berbalik mengecam sang ulama tersebut. Mengecam ulama adalah fitnah besar.
Akun abu haula yang merilis surat terbuka untuk tgk bulqaini |
Kita tau sekarang umat 'HANA DITURI TUBEE2 KAOY'. Maka saya tidak menyampaikan amanah itu. Dar-ul mafasid muqaddam 'ala jalabil mashalikh...
Tapi karena sudah dituntut keadaan yang Tu ciptakan maka saya terpaksa mengatakannya. Walau bagaimanapun reaksi yang akan timbul.
Setau saya, dan diakui oleh masyarakat banyak, ulama paling tua dan paling kharismatik di Atjeh saat ini adalah Abu Tumin. Abu Tumin tak pernah katakan seperti Tu katakan.
Malahan sebaliknya. Abu Tu meminta kita memilih salah seorang kandidat bukan yang Tu maksudkan. Tak elok saya sebut namanya. Yang pasti baina sama-i wal-arld dari pernyataan Tu! Saya bersumpah Demi Allah ini benar adanya. Saya tidak main2!
Termasuk dalam patrelikan Aswaja. Ingat Abie Lampisang, Tu! Beliau juga tokoh mahasakti Aswaja. Dan beliau sangat sesalkan statemen Tu.
Ulama itu milik umat. Milik kita semua. Jgn dipolitisirkan. Itu kesalahan besar. Itu penodaan agama. AGAMAKANLAH POLITIK! Jangan politisirkan agama!
Nama baik Tu menjadi cemar. Hukum jaga nama baik wajib! Salam, Tu!! (Redaksi)
loading...
Post a Comment