StatusAceh.Net - Edi Fadhil menyayangkan sikap salah seorang Dosen di Universitas Malikussaleh yang melaporkan salah seorang mahasiswa yang bernama Nanda Feriana yang merupakan mahasiswa nya sendiri hanya gara-gara status facebook yang mengkritik sang Dosen.
Beberapa Minggu yang lalu Nanda Feriana mengkritik salah seorang Dosen lulusan Jerman melalui akun Facebook nya dengan pengantar status “Sepucuk surat untuk ibu lulusan Jerman”.
Menyadari melakukan kesalahan Nanda memohon maaf melalui akun Facebook dan sudah pernah dilakukan medias yang difasilitasi oleh pihak fakultas, tidak cukup sampai disitu Nanda membawa serta ibundanya serta Teungku imum kampungnya datang kerumah sang dosen untuk meminta maaf, bahkan Nanda mengirimkan surat permohonan maaf kepada sang dosen, namun dosen tersebut meminta Nanda meminta maaf selama 4 hari berturut turut di koran yang sangat memberatkan Nanda. Selang beberapa hari sang Dosen pun menempuh jalur hukum dengan melaporkan sang mahasiswa ke Polres Lhokseumawe, padahal menurut Edi Fadhil Nanda Feriana sudah meminta maaf melalui akun Facebook nya.
Menurut Edi Fadhil kejadian tersebut merupakan preseden buruk untuk dunia pendidikan kita, sekaligus merupakan pembungkaman terhadap demokratisasi kampus. “Seharusnya ada sebuah mekanisme penyelesaian yang ditempuh oleh Kampus terhadap kritik dari mahasiswa, bukan dengan membungkam sikap kritis mahasiswa yang seharusnya terus dipupuk oleh lembaga pendidikan”. Ungkapnya. Kepada LINTASNASIONAL.com.
Edi Fadhil mengakui dirinya sudah bertemu Dengan Nanda dan sudah menjelaskan semua duduk masalah kepadanya.
“Hari minggu lalu saya bertemu Nanda di Lhokseumawe dan secara elegan Nanda mengatakan tidak takut apapun risiko statusnya tersebut karena meyakini sudah melakukan hal yang seharusnya dilakukan, dan Nanda meyakini kritikannya masih dalam batas yang sangat wajar”. Lanjut Fadhil.
Menurut penuturan Edi Fadhil kemarin Rabu 19 Oktober 2016, Nanda telah memenuhi panggilan pihak Polres Lhokseumawe, namun hingga kemarin menurut Edi Fadhil status Nanda masih sebagai saksi. “Namun tidak tertutup kemungkinan akan menjadi tersangka”. Tutup Fadhil. (Lintasnasional)
Beberapa Minggu yang lalu Nanda Feriana mengkritik salah seorang Dosen lulusan Jerman melalui akun Facebook nya dengan pengantar status “Sepucuk surat untuk ibu lulusan Jerman”.
Menyadari melakukan kesalahan Nanda memohon maaf melalui akun Facebook dan sudah pernah dilakukan medias yang difasilitasi oleh pihak fakultas, tidak cukup sampai disitu Nanda membawa serta ibundanya serta Teungku imum kampungnya datang kerumah sang dosen untuk meminta maaf, bahkan Nanda mengirimkan surat permohonan maaf kepada sang dosen, namun dosen tersebut meminta Nanda meminta maaf selama 4 hari berturut turut di koran yang sangat memberatkan Nanda. Selang beberapa hari sang Dosen pun menempuh jalur hukum dengan melaporkan sang mahasiswa ke Polres Lhokseumawe, padahal menurut Edi Fadhil Nanda Feriana sudah meminta maaf melalui akun Facebook nya.
Menurut Edi Fadhil kejadian tersebut merupakan preseden buruk untuk dunia pendidikan kita, sekaligus merupakan pembungkaman terhadap demokratisasi kampus. “Seharusnya ada sebuah mekanisme penyelesaian yang ditempuh oleh Kampus terhadap kritik dari mahasiswa, bukan dengan membungkam sikap kritis mahasiswa yang seharusnya terus dipupuk oleh lembaga pendidikan”. Ungkapnya. Kepada LINTASNASIONAL.com.
Edi Fadhil mengakui dirinya sudah bertemu Dengan Nanda dan sudah menjelaskan semua duduk masalah kepadanya.
“Hari minggu lalu saya bertemu Nanda di Lhokseumawe dan secara elegan Nanda mengatakan tidak takut apapun risiko statusnya tersebut karena meyakini sudah melakukan hal yang seharusnya dilakukan, dan Nanda meyakini kritikannya masih dalam batas yang sangat wajar”. Lanjut Fadhil.
Menurut penuturan Edi Fadhil kemarin Rabu 19 Oktober 2016, Nanda telah memenuhi panggilan pihak Polres Lhokseumawe, namun hingga kemarin menurut Edi Fadhil status Nanda masih sebagai saksi. “Namun tidak tertutup kemungkinan akan menjadi tersangka”. Tutup Fadhil. (Lintasnasional)
loading...
Post a Comment