StatusAceh.net - Satu lagi nyawa korban ledakan mobil dinas Mansyur Ismail, ketua Komisi A DPRK Bener Meriah, Aceh, melayang. Aulia, 21, mengembuskan napas terakhir kemarin siang setelah mendapatkan perawatan RSUD Muyang Kute Bener Meriah. Satu korban lagi adalah Amar Asadiki, anak Mansur, yang tewas seketika di tempat kejadian akibat luka di kepala.
Amar langsung dikebumikan di pemakaman Belang Kucak, Kampung Tingkem, Kecamatan Bukit, Bener Meriah. Rencananya, Aulia dikebumikan di pemakaman yang sama. Insiden ledakan Innova tersebut terjadi di Km 55 Dusun Menderek, Kampung Alur Gading, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (17/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu ada tujuh orang di dalam mobil. Mansyur tak ikut karena dia berada di Jakarta.
Rombongan keluarga tersebut pulang dari Pesantren Al Zahrah Benyot, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireun, untuk mengantar Sakibi yang masih duduk di bangku kelas II Mts negeri. Mobil yang melaju dari Bireun menuju Bener Meriah itu mendadak meledak.
Akibat kejadian tersebut, selain dua tewas, yang lain mengalami luka-luka. Nurma, 50, kritis. Istri Mansyur itu mengalami putus tangan dan urat kaki. Korban dirujuk ke RSU Datu Beru Takengon dan sudah menjalani operasi. Hingga berita ini diturunkan, istri Mansyur dalam keadaan koma.
Korban lainnya, Farhan, mengalami luka cukup parah di wajah. Dia dirujuk ke RSU Datu Beru Takengon. Korban lainnya, Sertu Hasimi, 35, anggota Babinsa Koramil Pondok Baru Kodim 0106; Fauziah, istri Hasimi; serta Intan, 5, mengalami luka ringan. Hasimi merupakan keluarga dekat Nurma. Kebetulan, saat itu dia juga mengantar anak- nya ke Pesantren Benyot.
Kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Hasimi mengatakan, ada seseorang yang telah melemparkan bom ke mobil. Namun, dia tidak melihat jelas pelaku karena duduk di bangku belakang.
Yang jelas, menurut Hasimi, bomnya sedikit panjang. ”Pelaku hanya sendiri dengan kendaraan roda dua. Dia memakai helm dan jaket hitam. Saat meledak, mobil dipenuhi asap sehingga dengan cepat saya membuka pintu belakang,” ujarnya di RSU Muyang Kute.
Namun, keterangan Hasimi itu tak selaras dengan pernyataan Kapolres Bener Meriah AKBP Deden Soemantri. Setelah diidentifikasi, Deden menyatakan, ledakan berasal dari dalam mobil di bagian dash- board. Tim jibom (penjinak bom) juga me- nemukan pemicu granat yang terlepas di dalam mobil korban.
”Berdasar hasil identifikasi jibom, ledakan berasal dari dalam mobil. Sangat tidak mungkin jika dilempar dari luar karena kaca yang terbuka hanya seukuran sejengkal jari. Bagaimana bom itu berada di dalam mobil, hingga saat ini, masih dalam tahap penyelidikan,” ujarnya kemarin (18/9).
Kapolres menghimbau masyarakat Bener Meriah tidak perlu khawatir dan cemas atas insiden tersebut. Situasi di Bener Meriah saat ini masih kondusif. Pihaknya telah berkordinasi dengan semua pihak termasuk TNI dan Brimob untuk menjaga keamanan masyarakat.
Hilman, adik kandung Mansyur, menjelaskan, sebelum insiden itu, Aulia (korban) sempat cekcok dengan keluarga Siti Zulaika, istri kedua Mansyur. (Jawapos)
Amar langsung dikebumikan di pemakaman Belang Kucak, Kampung Tingkem, Kecamatan Bukit, Bener Meriah. Rencananya, Aulia dikebumikan di pemakaman yang sama. Insiden ledakan Innova tersebut terjadi di Km 55 Dusun Menderek, Kampung Alur Gading, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (17/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu ada tujuh orang di dalam mobil. Mansyur tak ikut karena dia berada di Jakarta.
Rombongan keluarga tersebut pulang dari Pesantren Al Zahrah Benyot, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireun, untuk mengantar Sakibi yang masih duduk di bangku kelas II Mts negeri. Mobil yang melaju dari Bireun menuju Bener Meriah itu mendadak meledak.
Akibat kejadian tersebut, selain dua tewas, yang lain mengalami luka-luka. Nurma, 50, kritis. Istri Mansyur itu mengalami putus tangan dan urat kaki. Korban dirujuk ke RSU Datu Beru Takengon dan sudah menjalani operasi. Hingga berita ini diturunkan, istri Mansyur dalam keadaan koma.
Korban lainnya, Farhan, mengalami luka cukup parah di wajah. Dia dirujuk ke RSU Datu Beru Takengon. Korban lainnya, Sertu Hasimi, 35, anggota Babinsa Koramil Pondok Baru Kodim 0106; Fauziah, istri Hasimi; serta Intan, 5, mengalami luka ringan. Hasimi merupakan keluarga dekat Nurma. Kebetulan, saat itu dia juga mengantar anak- nya ke Pesantren Benyot.
Kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Hasimi mengatakan, ada seseorang yang telah melemparkan bom ke mobil. Namun, dia tidak melihat jelas pelaku karena duduk di bangku belakang.
Yang jelas, menurut Hasimi, bomnya sedikit panjang. ”Pelaku hanya sendiri dengan kendaraan roda dua. Dia memakai helm dan jaket hitam. Saat meledak, mobil dipenuhi asap sehingga dengan cepat saya membuka pintu belakang,” ujarnya di RSU Muyang Kute.
Namun, keterangan Hasimi itu tak selaras dengan pernyataan Kapolres Bener Meriah AKBP Deden Soemantri. Setelah diidentifikasi, Deden menyatakan, ledakan berasal dari dalam mobil di bagian dash- board. Tim jibom (penjinak bom) juga me- nemukan pemicu granat yang terlepas di dalam mobil korban.
”Berdasar hasil identifikasi jibom, ledakan berasal dari dalam mobil. Sangat tidak mungkin jika dilempar dari luar karena kaca yang terbuka hanya seukuran sejengkal jari. Bagaimana bom itu berada di dalam mobil, hingga saat ini, masih dalam tahap penyelidikan,” ujarnya kemarin (18/9).
Kapolres menghimbau masyarakat Bener Meriah tidak perlu khawatir dan cemas atas insiden tersebut. Situasi di Bener Meriah saat ini masih kondusif. Pihaknya telah berkordinasi dengan semua pihak termasuk TNI dan Brimob untuk menjaga keamanan masyarakat.
Hilman, adik kandung Mansyur, menjelaskan, sebelum insiden itu, Aulia (korban) sempat cekcok dengan keluarga Siti Zulaika, istri kedua Mansyur. (Jawapos)
loading...
Post a Comment