![]() |
Marc Marquez merupakan pebalap paling konsisten di paruh pertama MotoGP. (Mirco Lazzari gp/Getty Images) |
Sport - Marc Marquez memimpin klasemen MotoGP dengan selisih 48 poin dari Jorge Lorenzo. Namun Marquez menyadari bahwa dirinya bukanlah pebalap tercepat di paruh pertama.
Marquez memenangi tiga seri dari sembilan seri yang telah usai di paruh pertama MotoGP musim ini. Catatan tiga seri ini sama dengan jumlah kemenangan Lorenzo dan hanya unggul satu kemenangan dari Rossi.
Berkaca pada hal itu, Marquez pun menyadari bahwa dirinya bukanlah pebalap tercepat di paruh pertama MotoGP.
"Mungkin di paruh pertama musim ini saya bukanlah pebalap tercepat di lintasan, namun saya adalah pebalap yang paling konsisten. Hal ini jelas berbeda dibandingkan apa yang saya alami musim lalu," kata Marquez kepada Autosport.
Marquez memang tak pernah kehilangan poin di paruh pertama MotoGP 2016. Sementara itu Lorenzo dua kali mengakhiri balapan tanpa poin sedangkan Rossi harus tiga kali pulang tanpa angka di tangan. Hal inilah yang kemudian memberikan perbedaan poin besar di klasemen.
Namun Marquez melihat selisih poin besar bukanlah sebuah hal yang bisa membuatnya lengah.
"Saat ini saya sangat gembira, namun saya tak akan lupa bahwa paruh kedua musim ini pasti akan berjalan sulit."
"Di 2014, saya datang ke paruh kedua dengan selisih poin lebih banyak dari saat ini, namun ketika saya jatuh di dua seri beruntun, maka saya langsung kehilangan 50 poin," kata Marquez mengingat.
Selain memori di musim 2014, Marquez juga tak mau sesumbar lantaran banyaknya kejutan yang terjadi di musim ini.
"Kami harus tetap waspada karena kami masih berada di separuh jalan. Apa yang terjadi saat ini bisa saja berubah 180 derajat."
"Akan lebih banyak lomba di lintasan basah dan kami harus bisa merespon hal tersebut dengan baik," ucap juara dunia MotoGP 2013 dan 2014 ini. (CNN)
Marquez memenangi tiga seri dari sembilan seri yang telah usai di paruh pertama MotoGP musim ini. Catatan tiga seri ini sama dengan jumlah kemenangan Lorenzo dan hanya unggul satu kemenangan dari Rossi.
Berkaca pada hal itu, Marquez pun menyadari bahwa dirinya bukanlah pebalap tercepat di paruh pertama MotoGP.
"Mungkin di paruh pertama musim ini saya bukanlah pebalap tercepat di lintasan, namun saya adalah pebalap yang paling konsisten. Hal ini jelas berbeda dibandingkan apa yang saya alami musim lalu," kata Marquez kepada Autosport.
Marquez memang tak pernah kehilangan poin di paruh pertama MotoGP 2016. Sementara itu Lorenzo dua kali mengakhiri balapan tanpa poin sedangkan Rossi harus tiga kali pulang tanpa angka di tangan. Hal inilah yang kemudian memberikan perbedaan poin besar di klasemen.
Namun Marquez melihat selisih poin besar bukanlah sebuah hal yang bisa membuatnya lengah.
"Saat ini saya sangat gembira, namun saya tak akan lupa bahwa paruh kedua musim ini pasti akan berjalan sulit."
"Di 2014, saya datang ke paruh kedua dengan selisih poin lebih banyak dari saat ini, namun ketika saya jatuh di dua seri beruntun, maka saya langsung kehilangan 50 poin," kata Marquez mengingat.
Selain memori di musim 2014, Marquez juga tak mau sesumbar lantaran banyaknya kejutan yang terjadi di musim ini.
"Kami harus tetap waspada karena kami masih berada di separuh jalan. Apa yang terjadi saat ini bisa saja berubah 180 derajat."
"Akan lebih banyak lomba di lintasan basah dan kami harus bisa merespon hal tersebut dengan baik," ucap juara dunia MotoGP 2013 dan 2014 ini. (CNN)
loading...
Post a Comment