Banda Aceh - Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap membantu Polri menindak tegas provokator yang berupaya mengacaukan Pilkada Aceh 2017. TNI akan berkoordinasi dengan aparat Kepolisian untuk menangkap provokator.
Demikian Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Luczisman Rudy Polandi.
Dikatakan, Luczisman, kalau ada provokator menjelang pilkada di Aceh, maka hal itu adalah ranah hukum dan merupakan tugas Kepolisian untuk menindak.
"Kita akan coba panggil yang bersangkutan untuk diberi tahu. Kalau memang tak dengar, ya akan kita tindak. Kita akan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk kita tangkap dan kita proses sesuai aturan," tegasnya.
Luczisman menyebutkan, jelangPilkada 2017 situasi Aceh secara umum sangat kondusif dan aman. "Saya lihat situasi Aceh secara umum masih dalam batas toleransi dan saya harapkan Aceh ini selalu aman," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, para bakal calon gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati, dan walikota-wakil walikota di Aceh saat ini rata-rata sudah berpikir positif.
"Para kandidat saat ini rata-rata sudah berpikir positif. Untuk masalah-masalah yang memicu konflik mudah-mudahan dijauhkan, karena sekarang ini kondisi Aceh sudah sangat baik," ujar Luczisman.
Dia juga mengajak semua elemen masyarakat yang berada di provinsi berjuluk "Serambi Makkah" ini untuk menjaga perdamaian. "Mari kita jaga perdamaian dan ukhuwah Islamiah. Kita orang Islam, harus menjaga dan kita sendiri yang menjaganya, bukan orang lain. Insya Allah dengan kita menjaga dan kita samakan persepsi, pola pikir, dan pola tindak, Insya Allah Aceh akan lebih aman dan lebih maju," paparnya.
Pilkada damai di Aceh pun, menurutnya, harus diwujudkan bersama, karena masyarakat Aceh saat ini sudah cerdas.
"Pejabat-pejabat yang akan mencalonkan diri juga sudah pintar dan sudah mengerti teknik berdemokrasi baik. Demokrasi di Aceh saat ini sudah sangat baik dan Aceh menjadi contoh. Bayangkan, konflik Aceh sekian tahun, tapi bisa damai, kemudian dicontoh oleh Thailand, Filipina, dan Myanmar. Saya bangga sekali. Saya besarnya di Aceh dan sebagian hidup saya untuk Aceh," tegasnya.
Ditanya tentang upaya pengamanan menjelang Pilkada 2017, Luczisman menyatakan, pihak TNIsiap membantu tugas kepolisian.
"Undang-undang mengatur bahwa TNIakan membantu tugas-tugas kepolisian. Kita akan mengerahkan pasukan sesuai dengan kebutuhan yang diminta kepolisian. Insya Allah kita jamin pilkada damai selama tidak ada provokasi," ungkapnya.
Namun, jika ada provokasi, pihak Pangdam IMakan mencari siapa pun yang melakukan provokasi tersebut. "Soalnya, kalau sudah diprovokasi masyarakat jadi sulit dibendung. Nah, inilah yang harus kita jaga. Yang menjaga bukan hanya TNIdan Polri, tapi harus semua elemen. Termasuk rekan-rekan mahasiswa. Jadi, jangan mengompori. Beritanya pun jangan dibesar-besarkan headline-nya. Jadi, sama-samalah kita menjaga," pintanya.
Sebelumnya, Komandan Resort Militer 012/Teuku Umar, Kolonel Inf Djaka Budhi Utama, memastikan akan memberikansanksi tegas kepada anggota TNI yang secara diam-diam membantu salah satu kandidat calon kepala daerah di Aceh nanti.
"TNI jelas independen dan tidak boleh terlibat dalam dunia politik, terutama memberi dukungan kepada calon baik dalam pilpres maupun pilkada. Jika ketahuan terlibat, saya akan tindak tegas," kata Djaka kepada wartawan, Senin (18/7).
Djaka menegaskan, netralitas TNI dalam pilpres maupun pilkada merupakan hal mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar karena independensi militer telah diatur dalam undang-undang.
Dia berharap kepada seluruh prajurit TNI di jajaran Korem 012/Teuku Umar agar berperan sebagaimana diamanahkan dalam undang-undang, serta jangan melibatkan diri dalam Pilkada 2017 dengan cara melakukan kampanye terselubung.
Terkait pengamanan pilkada di wilayah barat selatan Aceh, Djaka mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah personel akan diturunkan, karena itu tergantung pada permintaan Polri. "Ya kita tunggu dari Polri. Mereka minta berapa, itu yang akan kita siapkan nantinya," ujarnya.
Djaka pun berpesan kepada setiap kandidat agar dapat merangkul dan menenangkan massa pendukung masing-masing, sehingga tidak terjadi bentrokan. (Rmol)
Demikian Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Luczisman Rudy Polandi.
Dikatakan, Luczisman, kalau ada provokator menjelang pilkada di Aceh, maka hal itu adalah ranah hukum dan merupakan tugas Kepolisian untuk menindak.
"Kita akan coba panggil yang bersangkutan untuk diberi tahu. Kalau memang tak dengar, ya akan kita tindak. Kita akan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk kita tangkap dan kita proses sesuai aturan," tegasnya.
Luczisman menyebutkan, jelangPilkada 2017 situasi Aceh secara umum sangat kondusif dan aman. "Saya lihat situasi Aceh secara umum masih dalam batas toleransi dan saya harapkan Aceh ini selalu aman," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, para bakal calon gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati, dan walikota-wakil walikota di Aceh saat ini rata-rata sudah berpikir positif.
"Para kandidat saat ini rata-rata sudah berpikir positif. Untuk masalah-masalah yang memicu konflik mudah-mudahan dijauhkan, karena sekarang ini kondisi Aceh sudah sangat baik," ujar Luczisman.
Dia juga mengajak semua elemen masyarakat yang berada di provinsi berjuluk "Serambi Makkah" ini untuk menjaga perdamaian. "Mari kita jaga perdamaian dan ukhuwah Islamiah. Kita orang Islam, harus menjaga dan kita sendiri yang menjaganya, bukan orang lain. Insya Allah dengan kita menjaga dan kita samakan persepsi, pola pikir, dan pola tindak, Insya Allah Aceh akan lebih aman dan lebih maju," paparnya.
Pilkada damai di Aceh pun, menurutnya, harus diwujudkan bersama, karena masyarakat Aceh saat ini sudah cerdas.
"Pejabat-pejabat yang akan mencalonkan diri juga sudah pintar dan sudah mengerti teknik berdemokrasi baik. Demokrasi di Aceh saat ini sudah sangat baik dan Aceh menjadi contoh. Bayangkan, konflik Aceh sekian tahun, tapi bisa damai, kemudian dicontoh oleh Thailand, Filipina, dan Myanmar. Saya bangga sekali. Saya besarnya di Aceh dan sebagian hidup saya untuk Aceh," tegasnya.
Ditanya tentang upaya pengamanan menjelang Pilkada 2017, Luczisman menyatakan, pihak TNIsiap membantu tugas kepolisian.
"Undang-undang mengatur bahwa TNIakan membantu tugas-tugas kepolisian. Kita akan mengerahkan pasukan sesuai dengan kebutuhan yang diminta kepolisian. Insya Allah kita jamin pilkada damai selama tidak ada provokasi," ungkapnya.
Namun, jika ada provokasi, pihak Pangdam IMakan mencari siapa pun yang melakukan provokasi tersebut. "Soalnya, kalau sudah diprovokasi masyarakat jadi sulit dibendung. Nah, inilah yang harus kita jaga. Yang menjaga bukan hanya TNIdan Polri, tapi harus semua elemen. Termasuk rekan-rekan mahasiswa. Jadi, jangan mengompori. Beritanya pun jangan dibesar-besarkan headline-nya. Jadi, sama-samalah kita menjaga," pintanya.
Sebelumnya, Komandan Resort Militer 012/Teuku Umar, Kolonel Inf Djaka Budhi Utama, memastikan akan memberikansanksi tegas kepada anggota TNI yang secara diam-diam membantu salah satu kandidat calon kepala daerah di Aceh nanti.
"TNI jelas independen dan tidak boleh terlibat dalam dunia politik, terutama memberi dukungan kepada calon baik dalam pilpres maupun pilkada. Jika ketahuan terlibat, saya akan tindak tegas," kata Djaka kepada wartawan, Senin (18/7).
Djaka menegaskan, netralitas TNI dalam pilpres maupun pilkada merupakan hal mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar karena independensi militer telah diatur dalam undang-undang.
Dia berharap kepada seluruh prajurit TNI di jajaran Korem 012/Teuku Umar agar berperan sebagaimana diamanahkan dalam undang-undang, serta jangan melibatkan diri dalam Pilkada 2017 dengan cara melakukan kampanye terselubung.
Terkait pengamanan pilkada di wilayah barat selatan Aceh, Djaka mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah personel akan diturunkan, karena itu tergantung pada permintaan Polri. "Ya kita tunggu dari Polri. Mereka minta berapa, itu yang akan kita siapkan nantinya," ujarnya.
Djaka pun berpesan kepada setiap kandidat agar dapat merangkul dan menenangkan massa pendukung masing-masing, sehingga tidak terjadi bentrokan. (Rmol)
loading...
Post a Comment