Deoxa Indonesian Channels
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

lisensi

Advertisement

Advertisement
Monday, 21 March 2016, 10:27:00 WIB
Last Updated 2016-03-21T03:27:19Z
NusantaraPeristiwaPoso

Helikopter TNI Jatuh, Dikabarkan Wakil Kepala operasi penumpasan teroris di Poso tewas

Advertisement
Helikopter TNI jenis Bell 412 seperti yang mengalami kecelakaan di Poso dan menewaskan semua penumpang dan awaknya.
Poso - Seorang dipastikan kritis dan sejumlah perwira dikabarkan meninggal, dalam kecelakaan meledaknya sebuah helikopter TNI AD di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/03) sore.

Kepala Satgas Operasi Tinombala yang juga menjabat Wakil Kapolda Sulawesi Tengah, Leo Bona Lubis, kepada wartawan sejauh ini hanya memastikan seorang dalam keadaan kritis dan sejumlah penumpang lain dan awak masih dievakuasi.

Wartawan yang berdomisili di Palu, Erna Lidyawati, menyebutkan, heli mengalami kecelakaan pada pukul 17.45 WITA atau sekitar pukul 16:45 WIB hari Minggu (20/3). Dikatakannya, dari keterangan yang diperolehnya dari Wakapolda Leo Bona Lubis, helikopter itu mungkin 'meledak.'

---------------

Berikut percakapan singkat wartawan dengan Leo Bona Lubis.

Wartawan: Helikopter yang ditumpangi Danrem jatuh, ya pak?
Leo Bona Lubis: Wah kayaknya meledak helinya. Sementara sih, satu kritis yang lain kayaknya meninggal.Yang satu kritis siapa?Belum tahu.

Yang meninggal?
Yang meninggal yang lain, penumpangnya. (Seluruhnya ada 13 penumpang dan awak)

Danrem (Kolonel Inf Saiful Anwar, yang juga Wakil Kepala Satgas Tionombala) bagaimana?
Belum kita tahu. Masih evakuasi sekarang.

Penyebabnya bom ya pak, meledak?
Belum tahu. Penyebabnya mungkin setelah kotak hitam ditemukan ya.

Kapendam Wirabuana Kolonel Inf I Made Sutia, dikutip portal berita detik.com mengatakan, 13 orang penumpang dan awak saat helikopter jatuh di Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Sejumlah media menyebut, yang meninggal termasuk Komandan Korem 132 Tadulako, yang juga menjabat sebagai wakil satgas operasi Tinombala, Kolonel Inf Saiful Anwar.

Juru bicara Basarnas Dianta Bangun kepada BBC Indonesia mengatakan, pihaknya belum bisa ikut serta melakukan evakuasi, karena kewenangan itu ada pada TNI.

Operasi Tinombala dilancarkan tim gabungan TNI dan Polri di Poso, Sulawesi Tengah sejak beberapa waktu belakangan, untuk menumpas kelompok terduga teroris pimpinan Santoso.

Kelompok ini disebut-sebut telah menyatakan ikrar kesetiaan kepada militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

Dalam operasi Tinombala, sejumlah terduga teroris ditangkap atau ditewaskan, termasuk sejumlah warga asing.(BBC)

Terkini