![]() |
Ilustrasi rumah miskin |
Aceh Utara - Sejumlah 467 unit rumah yang menyebar di 24 Desa dalam Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara butuh perhatian khusus dari Pemerintah setempat. Rata-rata pemilik rumah merupakan janda miskin ataupun kaum dhuafa.
Camat Cot Girek, Usman K S.Sos menyebutkan, dari 467 rumah itu, baru empat rumah yang terealisasi. Yakni, satu rumah di Desa Beurandang Dayah dan satu unit di Desa Beurandang Asan.
Sementara duanya lagi di Desa Seuneubok Baro yang masih dalam pendataan pihak Baitul Mal Aceh Utara.
“Ada empat yang terealisasi di Beurandang Asan, Beurandang Dayah dan Seuneubok Baro. Untuk di Desa Seuneubok Baro, dua rumah sedang diurus Baitul Mal. Dan sudah dicek langsung kemarin, masing-masing milik Nek Latifah dan Nasriah,” jelas Usman kepada Waspada Online, Selasa (19/1) saat dihubungi.
Dalam hal ini, Bupati Aceh Utara, H, Muhammad Thaib menegaskan kepada geuchik (kepala desa) dan camat di seluruh Aceh Utara untuk agar saling kompak dalam menjalin hubungan kerjasama. Dan harus mendata dengan baik kaum-kaum dhuafa serta warga kurang mampu yang belum tertangani dengan maksimal oleh Pemerintah.
“Geuchik harus aktif melapor ke camat, nanti akan ditindak lanjuti oleh TKSK Kecamatan untuk pendataan. Pun kalau ada kendala di lapangan maka segera sampaikan langsung ke saya. Kerjasama yang baik sangatlah penting, sehingga bantuan Pemda Aceh Utara bisa langsung tersalurkan kepada pihak yang betul-betul membutuhkan,” ucap Bupati yang akrab disapa Cek Mad ini.
Ia menambahkan, aparatur Gampong (Desa) dan Kecamatan harus tingkatkan pelayanan kepada masyarakat dan harus diutamakan.
Dirinya pun akan segera menindaklanjuti setiap laporan yang disampaikan oleh geuchik dan camat. “Maka, perangkat gampong dan kecamatan harus tingkatkan kinerja untuk kepentingan masyarakat. Tugas kita adalah melayani masyarakat dengan baik, karena kita sedang membangun Aceh Utara mulai dari tingkat Gampong dengan baik,” jelas Cek Mad. (Wol)
Camat Cot Girek, Usman K S.Sos menyebutkan, dari 467 rumah itu, baru empat rumah yang terealisasi. Yakni, satu rumah di Desa Beurandang Dayah dan satu unit di Desa Beurandang Asan.
Sementara duanya lagi di Desa Seuneubok Baro yang masih dalam pendataan pihak Baitul Mal Aceh Utara.
“Ada empat yang terealisasi di Beurandang Asan, Beurandang Dayah dan Seuneubok Baro. Untuk di Desa Seuneubok Baro, dua rumah sedang diurus Baitul Mal. Dan sudah dicek langsung kemarin, masing-masing milik Nek Latifah dan Nasriah,” jelas Usman kepada Waspada Online, Selasa (19/1) saat dihubungi.
Dalam hal ini, Bupati Aceh Utara, H, Muhammad Thaib menegaskan kepada geuchik (kepala desa) dan camat di seluruh Aceh Utara untuk agar saling kompak dalam menjalin hubungan kerjasama. Dan harus mendata dengan baik kaum-kaum dhuafa serta warga kurang mampu yang belum tertangani dengan maksimal oleh Pemerintah.
“Geuchik harus aktif melapor ke camat, nanti akan ditindak lanjuti oleh TKSK Kecamatan untuk pendataan. Pun kalau ada kendala di lapangan maka segera sampaikan langsung ke saya. Kerjasama yang baik sangatlah penting, sehingga bantuan Pemda Aceh Utara bisa langsung tersalurkan kepada pihak yang betul-betul membutuhkan,” ucap Bupati yang akrab disapa Cek Mad ini.
Ia menambahkan, aparatur Gampong (Desa) dan Kecamatan harus tingkatkan pelayanan kepada masyarakat dan harus diutamakan.
Dirinya pun akan segera menindaklanjuti setiap laporan yang disampaikan oleh geuchik dan camat. “Maka, perangkat gampong dan kecamatan harus tingkatkan kinerja untuk kepentingan masyarakat. Tugas kita adalah melayani masyarakat dengan baik, karena kita sedang membangun Aceh Utara mulai dari tingkat Gampong dengan baik,” jelas Cek Mad. (Wol)
loading...
Post a Comment