Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengklaim konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax tidak turun meskipun harganya naik dari semula Rp 9.500 per liter menjadi Rp 10.400 per liter di Jakarta.
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, Basuki Trikora Putra, mengatakan tetap stabilnya konsumsi Pertamax karena adanya program promosi Berkah Energi Pertamina yang diyakini akan menarik minat pelanggan.
Berdasarkan data Pertamina hingga Juni 2018, rata-rata harian penyaluran Pertamax pada kondisi normal sebesar 17,8 juta liter. Sementara saat ini, menurut Basuki, konsumsi Pertamax tidak menurun meski harga naik.
“Kami kan lagi ada program Berkah Energi Pertamina ya. Enggak (turun), justru volumenya naik karena marketing,” kata Basuki saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/10).
Adapun dalam program itu, masyarakat yang membeli BBM nonsubsidi berkesempatan mendapat berbagai hadiah menarik, seperti mobil Mercy hingga umrah. Program ini berjalan mulai 9 Agustus 2018 hingga 31 Juli 2019.
“Volume penjualannya naik karena itu, cuma saya enggak hafal naiknya berapa. Tapi menunjukkan kok trennya naik,” ucap Basuki.
Dia berharap dengan adanya program itu, masyarakat akan terus menggunakan BBM berkualitas tinggi seperti Pertamax. Lalu ketika program itu berakhir, pihaknya menarget pengguna Pertamax tidak turun karena ketagihan.
“Itu salah satu cara promosi Pertamina sih, bagaimana masyarakat mau memakai bahan bakar bermutu tinggi, upaya Pertamina meningkatkan penjualan. Jadi ke depan bagus, tetap pakai,” katanya. | Kumparan
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, Basuki Trikora Putra, mengatakan tetap stabilnya konsumsi Pertamax karena adanya program promosi Berkah Energi Pertamina yang diyakini akan menarik minat pelanggan.
Berdasarkan data Pertamina hingga Juni 2018, rata-rata harian penyaluran Pertamax pada kondisi normal sebesar 17,8 juta liter. Sementara saat ini, menurut Basuki, konsumsi Pertamax tidak menurun meski harga naik.
“Kami kan lagi ada program Berkah Energi Pertamina ya. Enggak (turun), justru volumenya naik karena marketing,” kata Basuki saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/10).
Adapun dalam program itu, masyarakat yang membeli BBM nonsubsidi berkesempatan mendapat berbagai hadiah menarik, seperti mobil Mercy hingga umrah. Program ini berjalan mulai 9 Agustus 2018 hingga 31 Juli 2019.
“Volume penjualannya naik karena itu, cuma saya enggak hafal naiknya berapa. Tapi menunjukkan kok trennya naik,” ucap Basuki.
Dia berharap dengan adanya program itu, masyarakat akan terus menggunakan BBM berkualitas tinggi seperti Pertamax. Lalu ketika program itu berakhir, pihaknya menarget pengguna Pertamax tidak turun karena ketagihan.
“Itu salah satu cara promosi Pertamina sih, bagaimana masyarakat mau memakai bahan bakar bermutu tinggi, upaya Pertamina meningkatkan penjualan. Jadi ke depan bagus, tetap pakai,” katanya. | Kumparan
loading...
Post a Comment