Banda Aceh -- Sebanyak 741 mahasiswa kesehatan dari tujuh akademi pemerintah kabupaten dan Provinsi Aceh diwisuda, di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu 7 September 2016.
Ketujuh kampus tersebut tergabung dalam asosiasi Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan Milik Pemerintah Daerah Regional I Aceh. Tiga akademi adalah miliknya Pemerintah Aceh yaitu Akademi Keperawatan (Akper) Tjoet Nya' Dhien Akademi Analisis Kesehatan dan Akademi Farmasi. Selain itu ada kampus Akper Pemkab Pidie, BLUD Akper Pemkab Aceh Selatan, Amper Pemkab Aceh Tenggara dan Akper Pemkab Aceh Tengah.
Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah mengucapkan selamat kepada para wisudawan. Ilmu mereka, kata gubernur sangat dibutuhkan untuk menunjang suksesnya program prioritas kesehatan seperti yang telah dicanangkan dalam RPJM 2012-2017 Pemerintah Aceh.
Provinsi Aceh bersama Bali dan Gorontalo baru-baru ini mendapat penghargaan nasional atas komitmen menjalankan agenda Millenium Development Goals (MDGs). Kebijakan kesehatan Aceh dinilai sejalan dengan agenda MDGs. "Itu salah satu bukti kerja keras kita," kata gubernur.
Salah satu keberhasilan Provinsi Aceh adalah menekan angka kematian ibu dan bayi. Angka
kematian Ibu (AKI) di Aceh turun menjadi 135/100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan
AKI Nasional 349/100.000 kelahiran hidup. Sementara Angka kematian bayi (AKB) adalah 5/1000 kelahiran hidup jauh di bawah AKB Nasional 32/1000 kelahiran hidup.
Namun demikian, kata gubernur, masih banyak tantangan yang dihadapi pemerintah Aceh. Karena itu, gubernur menegaskan pemerintah konsisten sepenuhnya menekan angka kematian ibu dan bayi, memberantas penyakit menular, peningkatan status bayi dan balita, serta terus meningkatkan layanan kesehatan rujukan yang lebih adil dan merata di seluruh Aceh.
Untuk mendukung hal itu, pemerintah melahirkan banyak kebijakan yang memihak sepenuhnya pada ibu dan anak. Misal saja membuat peraturan gubernur terkait izin cuti hamil hingga enam bulan. Kebijakan itu diyakini akan menjadikan Sumber Daya Manusia Aceh di tahun-tahun mendatang akan lebih hebat.
Di samping itu, pemerintah juga membuat rumah sakit rujukan di tengah, barat, utara dan timur Aceh, sehingga penanganan kesehatan bisa lebih merata dan bertambah baik.
Pelaku utama dari berbagai kebijakan yang dilahirkan pemerintah itu, kata gubernur, adalah
ranahnya wisudawan kesehatan. Karena itu, gubernur meminta, ratusan wisudawan yang dikukuhkan dan diambil sumpah pada Rabu tadi bisa menerapkan ilmunya di masyarakat.
"Kembangkan terus kemampuan kalian, galilah ilmu dan pengalaman sebagai bekal masa depan." (Rill)
loading...
Post a Comment