Banda Aceh - SKK Migas Perwakilan Sumbagut bersama KKKS Wilayah Provinsi Aceh yang berada dibawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT pada Jumat (18/3) di Jakarta. Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Manajer Senior Hubungan Kelembagaan SKK Migas Syafei Syafri, Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh, Kepala BPMA Teuku Mohammad Faisal, berserta Manajemen KKKS Premier Oil Andaman Ltd, Mubadala Petroleum dan Pertamina Hulu Rokan Zona 1.
Pertemuan yang berjalan hangat ini dilaksanakan dalam rangka menyampaikan capaian hulu migas tahun 2021 sekaligus melaporkan rencana kerja KKKS Wilayah Aceh tahun 2022. Meskipun masih dalam Pandemi Covid-19, SKK Migas dan KKKS berhasil melakukan pengeboran sumur development yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Field Rantau. Sementara pada tahun 2022 direncanakan akan ada 4 pengeboran eksplorasi dan 13 sumur development melalui KKKS Premier Oil Andaman Ltd, Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Field Rantau dan Field NSO.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan bahwa dalam mendukung tercapainya target Produksi 1 Juta barel dan 12 MMSCFD di tahun 2030, SKK Migas bersama KKKS gencar untuk melakukan eksplorasi yang massifuntuk mencari cadangan-cadangan migas yang baru selain melakukan maintenance terhadap sumur-sumur yang ada. Upaya-upaya termasuk tentunya membutuhkan dukungan dari Pemerintah Daerah agar operasional KKKS dapat berjalan lancar.
“Kami hadir menghadap Bapak Gubernur untuk melaporkan rencana kerja sekaligus meminta dukungan Pemerintah Aceh terhadap beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 ini. Ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2022 ini dan kami terus berkoordinasi intens dengan Pemerintah Aceh dan juga Badan Pengelola Migas Aceh untuk memastikan kegiatan berjalan tanpa kendala berarti”. Ungkap Rikky Rahmat Firdaus.
Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT menyampaikan dukungan terhadap rencana pengeboran yang akan dilaksanakan. Gubernur berharap agar dalam proses persiapan dan pengeboran nanti tetap memperhatikan isu-isu social yang dimungkinkan terjadi karena bagaimanapun pengeboran ini mempunyai implikasi terhadap pendapatan daerah khususnya Peneritah Aceh. Isue social tersebut perlu di Maintance untuk menghindari kendala dilapangan.
“Kami menyadari bahwa industry hulu migas merupakan industry yang Long Term dan membutuhkan waktu sampai akhirnya bisa onstream, oleh karena komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah harus selalu di jaga dengan baik. Dengan cepatnya pengeboran yang dilakukan pada akhirnya nanti juga akan membantu pemerintah daerah karena ada investasi didalamnya”. Ujar Gubernur.
Seperti diketahui bahwa pada bulai April 2022 ini, direncakaan Pertamina Hulu Rokan Field NSO akan melaksanakan pengeboran eksplorasi dan kemudian dilanjutkan pengeboran sumur eksplorasi laut dalam yang akan dilaksanakan oleh Premier Oil Andaman Ltd pada bulan Mei 2022.
Post a Comment